Intan Jahni: Lentera Prestasi dari Prodi PBI FKIP UMC
UMCPRESS.ID - Di bawah pancaran toga kebanggaan, senyum bahagia terpancar di wajah Intan Jahni, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) yang dinobatkan sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Di balik prestasi itu, tersimpan kisah tentang dedikasi, kerja keras, dan semangat belajar yang tak pernah padam.
Dila Charisma, M.Pd., selaku Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris, menuturkan bahwa Intan bukan sekadar mahasiswa berprestasi di atas kertas, tetapi juga pribadi yang aktif dan inspiratif.

“Intan selalu menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan diri. Ia tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga produktif dalam karya dan pengabdian,” ungkapnya.
Sebagai penerima Beasiswa BSI (Bank Syariah Indonesia), Intan dikenal selalu menebar manfaat bagi lingkungan sekitarnya. Ia aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan, menjadikan kesempatan yang ia peroleh sebagai ruang untuk berbagi dan menginspirasi.
“Bagiku, beasiswa bukan hanya tentang bantuan dana, tapi tentang tanggung jawab untuk memberi dampak positif,” ujar Intan.
Perjalanan akademik Intan terukir melalui berbagai pengalaman yang memperkaya wawasan dan karakter. Ia terlibat dalam program Kampus Mengajar, mengabdi di sekolah-sekolah untuk meningkatkan literasi dan numerasi siswa di daerah. Tak berhenti di sana, Intan juga menapaki dunia profesional lewat magang di Monday Media Group, tempat ia belajar bagaimana bahasa dan komunikasi bekerja dalam industri kreatif.
Langkahnya semakin berjejak ketika ia mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) Nasional di Surakarta, memperluas pengalaman sosial dan budaya, sekaligus membumikan nilai-nilai kemanusiaan dan kolaborasi lintas daerah.
Rangkaian kiprah akademiknya mencapai puncak ketika Intan berhasil meraih penghargaan The Best Presenter dalam International Undergraduate Conference on English Education (IUCEE) 2025. Di hadapan peserta dari berbagai perguruan tinggi nasional dan internasional, Intan tampil percaya diri menyampaikan hasil risetnya dengan pendekatan Critical Discourse Analysis (CDA), kajian yang menelisik kekuasaan dan ideologi di balik wacana bahasa.
Tak berhenti pada penghargaan ilmiah, Intan juga menunjukkan kreativitasnya melalui produk-produk inovatif yang berhasil memperoleh sertifikat Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Karya-karya itu menjadi bukti bahwa inovasi dan ilmu dapat bersinergi untuk menghadirkan kebermanfaatan nyata.
Puncak perjalanan intelektualnya ditandai dengan publikasi tugas akhir pada jurnal nasional terindeks Sinta 2, sebuah capaian yang menegaskan kematangan akademiknya. Tulisan ilmiahnya menjadi refleksi atas ketekunan dan keberanian mahasiswa muda dalam menembus ruang akademik nasional.
Kisah Intan Jahni adalah cermin dari semangat pendidikan Muhammadiyah: mengintegrasikan ilmu, iman, dan amal. Dalam dirinya, belajar bukan sekadar mengejar gelar, melainkan perjalanan spiritual dan intelektual untuk memberi makna bagi sesama.

Kini, di panggung wisuda yang penuh haru, Intan menatap masa depan dengan mata yang berkilau. Ia tahu bahwa perjalanan belum usai. Gelar sarjana hanyalah awal dari pengabdian panjang bagi dunia pendidikan. Dan sebagaimana tutur Kaprodi Dla Charisma, “Intan telah menorehkan teladan bahwa mahasiswa berprestasi adalah mereka yang belajar dengan hati, berkarya dengan makna, dan berbagi dengan sesama.”
Di tangan-tangan muda seperti Intan Jahni, api pendidikan itu terus menyala, menembus batas ruang dan waktu, membawa cahaya ilmu bagi peradaban yang lebih bermartabat.