PPG UMC Siapkan Guru Profesional 

PPG UMC Siapkan Guru Profesional 
Warek 1 UMC, Nana Trisovelna MT menyerahkan SK Rektor UMC ke Kaprodi PPG UMC, Dr. Nurkholis (Dok: Istimewa)

UMCPRESS.ID - Menjadi guru adalah sebuah pengabdian dan guru berprestasi adalah sebuah kebanggaan. 

Begitulah semangat Program Studi Pendidikan Profesi Guru Universitas Muhammadiyah Cirebon (Prodi PPG UMC) memaknai amanahnya untuk menyiapkan guru profesional. 

Demikian disampaikan Wakil Rektor 1 UMC, Nana Trisovelna MT saat memberikan Surat Keputusan (SK) No 049/1.a/UMC-SK.R/V/2022 kepada Kaprodi PPG UMC, Dr. Nurkholis.

Adapun dua bidang studi PPG UMC yakni PGSD dan PAUD.

Nana dalam sambutannya mengatakan, SK yang diberikan adalah amanah yang mesti dijaga dengan baik.

Perlu diketahui, perjuangan panjang mengajukan izin Pendidikan Profesi Guru (PPG) sejak 2019, proposal pendirian PPG yang diajukan UMC dinyatakan lolos di 2021 dengan SK 340/E/0/2021. 

Artinya, Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) UMC berhak menyelenggarakan pelatihan PPG di bawah Direktorat PPG Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset & Teknologi (Kemendikbudristekdikti).

 “Kepercayaan ini merupakan tanggung jawab yang harus diemban untuk meningkatkan kualitas pendidik di Indonesia. Dengan program studi ini, PPG UMC turut menyiapkan pendidik yang berkualitas dan profesional,” jelas Nana, Sabtu ( 18/6/2022).

Menurut Nana, seorang guru dituntut untuk profesional dalam mengembangkan dan menyampaikan ilmu yang dimiliki kepada peserta didik dengan segala potensi dan situasi yang dihadapi di lapangan. 

Mereka dituntut untuk bekerja dengan kualitas yang baik yang dilandasi dengan rasa pengabdian, kecintaan terhadap profesi, kebiasaan melakukan refleksi diri, hingga semangat untuk terus belajar sepanjang hayat.

Sementara itu, Kaprodi PPG UMC, Dr. Nurkholis juga menyampaikan perihal SK yang diberikan.

Bagi Nurkholis, SK ini sebuah prestasi juga tersirat tanggung jawab yang begitu besar dari seluruh elemen yang tergabung dalam penyelenggara.

Apalagi Program ini diharapkan menjawab berbagai permasalahan pendidikan, seperti kualifikasi di bawah standar (under qualification), dan guru-guru yang kurang kompeten (low competence).

"Di era revolusi industri 4.0, guru dituntut memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan dengan mengintegrasikan critical thinking dan problem solving, communication and colaborative skill, creativity and inovative skill, information and communication technology literacy, contextual learning skill, serta information and media literacy," terang Nurkholis.

Selain itu, Nurkholis juga berpesan agar tim pengelola PPG UMC harus meniatkan amanah ini sebagai ladang amal saleh sehingga setiap ide, gagasan, gerak gerik dan langkah akan bernilai ibadah. 

" Jadikan SK ini sebagi ladang amal. Kita juga perlu menjaga kesolidan tim untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat," pesan Nurkholis.