UMC Gelar Pengajian Rutin Kaum Siti Walidah
UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar pengajian rutin Kaum Siti Walidah dengan tajuk "Suluh Pendidikan Perempuan Berkemajuan" Sabtu (11/6/2022).
Ketua Kaum Siti Walidah UMC, Een Nur Aeni, ST., ME dalam sambutannya mengatakan tujuan dari pengajian ini adalah wadah silaturahim untuk memperkokoh ukhuwah. Pengajian ini pun tak sebatas Kaum Ibu di internal UMC tapi juga dari luar, khususnya istri-istri Dosen UMC yang berasal dari berbagai profesi.
Selain silaturahim, kata Een, juga ada kajian yang meningkatkan kapasitas, intgeritas, kredibilitas seorang perempuan yang dalam darahnya mengalir suluh pendidik.
Kedepan, pengajian ini bakal rutin diagendakan satu kali sebulan.
"Kita semua disini adalah suluh pendidik, Insha Allah pengajian ini tidak cuma internal ibu-ibu dosen, tendik dan karyawati UMC tapi juga istri-istri bapak dosen, tendik dan karyawan. Dengan demikian, kita jaga ukhuwah, ibu-ibu dosen semangat memberikan sumbangsih untuk kampus. Begitupun Istri Bapak Dosen/Tendik dan Karyawan yang semangat pula mendukung suaminya bekerja di UMC," jelas Een kepada peserta pengajian Kaum Siti Walidah UMC.
Een juga bercerita soal nama pengajian Siti Walidah, adalah istri founding father Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan. Dialah sosok penggerak perempuan berkemajuan.
"Ibunda Siti Walidah punya banyak jasa dalam memperjuangkan hak-hak wanita. Menyokong penuh suaminya lewat Sopo Tresno dan Aisyiyah, Siti Walidah mendorong perempuan berkemajuan, khususnya mendidik putra dan putrinya menjadi anak yang cinta Agama, hormati orang tua, Bangsa dan menjadi pribadi yang bermanfaat," ungkap Een.
Bicara soal suluh pendidik, kata Een, perempuan disebut sebagai sosok didaktis, karena guru identik dengan pendidikan, pengajaran, dan pelatihan.
Ketiga hal tersebut menjadi fondasi penting yang harus diperhatikan oleh kaum ibu dalam mengembangkan integritas diri anak; dengan pendidikan sebagai sentralnya.
Di samping itu, kaum ibu memiliki peranan dalam mengarahkan putra/putrinya menjadi manusia yang memiliki akhlak yang baik, pikiran yang cerdas, dan soft skill yang mumpuni.
Hingga pada akhirnya, sang anak mampu mencapai kebahagiaan, kemandirian, dan kemerdekaan diri, serta bertanggung jawab atas hidupnya.
Begitulah wanita, ujar Een, seorang wanita dikatakan tangguh saat dirinya tetap sabar meskipun merasa terbebani.
Istri Rektor UMC ini juga berkisah saat hantaman pandemi kala itu.
Kekuatan perempuan kembali terbukti di saat pandemi yang belum melandai, banyak dari mereka yang turut berkontribusi dalam mempertahankan ekonomi keluarga saat terhantam krisis.
Di samping segala kesibukannya, perempuan juga mendampingi anak dalam pembelajaran jarak jauh. Bahkan, mayoritas tenaga kesehatan yang tengah menjadi garda terdepan, khususnya perawat, adalah perempuan.
Multi peran perempuan menjadi bukti bahwa perempuan jika diberikan kesempatan dan akses akan mampu menunjukkan kemampuannya.
Selain Ketua Kaum Siti Walidah UMC, turut pula hadir Ketua PDA Aisyiyah Kabupaten cirebon, Marwati, M.Kep NERS, Rektor UMC, Arif Nurudin MT, Ketua PDM Kabupaten Cirebon, Prof. Dr. Ahmad Dahlan M.Ag, dan Wakil Rektor III UMC, Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si.