Sinergi Majukan Pendidikan, Prodi PBI UMC Wadahi Guru-Guru Asia Tenggara

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) terus menunjukkan kiprahnya sebagai Prodi Unggul pertama di kampus tersebut. Melalui semangat kolaborasi, PBI UMC menjadi wadah strategis bagi guru-guru bahasa Inggris se-Asia Tenggara untuk berbagi pengetahuan, praktik pengajaran inovatif, dan riset terkini.

Sinergi Majukan Pendidikan, Prodi PBI UMC Wadahi Guru-Guru Asia Tenggara

UMCPRESS.ID - Semangat kemitraan lintas negara kembali hadir dalam acara International Community Services: A Collaborative Effort Between Indonesia and Thailand, Kamis (18/9/2025). Mengusung tema “Voices Across Nations: Thailand–Indonesia Collaboration in Performance and Learning”, kegiatan ini menjadi wadah pertukaran gagasan sekaligus upaya memajukan dunia pendidikan kedua negara.

Acara berlangsung secara daring melalui Zoom mulai pukul 08.30 WIB dan diikuti ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah, Kamis (18/9).

Kepala Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMC, Dila Charisma, M.Pd, menggarisbawahi pentingnya “spirit of partnership” untuk memperkuat kualitas pedagogi. Kolaborasi Indonesia dan Thailand diyakininya mampu memperluas wawasan pendidik, memantik kreativitas, serta mempererat jembatan persahabatan budaya melalui kegiatan akademik.

“Spirit of partnership is vital to voice the issue of pedagogy and advance education in both countries,” ujarnya.

Dila menekankan bahwa kerja sama Indonesia dan Thailand akan memperluas wawasan pendidik, menghadirkan inovasi pembelajaran, serta memperkuat jembatan persahabatan budaya melalui kegiatan akademik.

Kegiatan ini dibuka oleh Arif Nurudin, M.T, Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon. Ia menyampaikan bahwa hubungan antarbangsa yang sehat akan memberi dampak positif bagi kualitas sumber daya manusia.

“Kolaborasi seperti ini memperlihatkan bahwa pendidikan tidak mengenal batas geografis. Yang kita butuhkan adalah tekad bersama untuk berbagi pengetahuan dan nilai,” katanya.

Rangkaian diskusi menghadirkan para narasumber dari berbagai institusi, antara lain Susilawati, S.S., M.Pd dan Fitri Apriyanti, M.Pd, dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Cirebon; Dr. Nani Ronsani Thamrin, M.Pd dari Universitas Kuningan; Dr. Raynesa Noor Emiliasari, S.S., M.Pd dari Universitas Majalengka; Nurcahya, S.Pd.I guru SMPN 1 Sumber; serta Christiana Nyarko Asant, guru internasional di Primary Anubanchumcon Phukradung School, Thailand.

Sementara itu, mahasiswa UMC Qaed El Hazmi Aufar turut berbagi perspektif generasi muda dalam mengembangkan jejaring pembelajaran global.

Para pembicara menyoroti beragam topik, mulai dari strategi mengintegrasikan seni pertunjukan dalam pembelajaran bahasa, metode meningkatkan literasi lintas budaya, hingga peran teknologi dalam menghubungkan siswa dari negara berbeda. Mereka sepakat bahwa kualitas guru menjadi faktor kunci dalam membentuk proses belajar yang bermakna, sehingga dukungan pelatihan dan pertukaran pengalaman perlu terus digalakkan.

Acara dipandu oleh Sirniawati, S.Pd.I., M.A, dosen Pendidikan Bahasa Inggris UMC yang bertindak sebagai moderator. Ia menilai kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa perguruan tinggi dapat menjadi katalis dalam membangun jejaring edukasi internasional.

“Sinergi seperti ini tidak hanya meningkatkan kapasitas akademik, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya memahami keberagaman,” ujarnya.

International Community Services mencerminkan komitmen Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMC untuk menjadi penghubung bagi guru-guru di Asia Tenggara.

Melalui program ini, UMC menghadirkan ruang kolaborasi lintas negara, memperkuat jejaring profesional, serta mendorong pertukaran pengetahuan dan inovasi demi peningkatan kualitas pendidikan bahasa Inggris di kawasan.