Kehangatan Kapolresta Cirebon Bersama Mahasiswa Internasional UMC

Kapolresta Cirebon ajak mahasiswa internasional short course UMC bernyanyi, berjoget dangdut, hingga menikmati kuliner siomay. Suasana cair, penuh persahabatan lintas budaya.

Kehangatan Kapolresta Cirebon Bersama Mahasiswa Internasional UMC

UMCPRESS.ID  - Ramah tamah mahasiswa internasional peserta short course di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) mendadak jadi penuh canda tawa saat Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., hadir dan mengajak mereka berinteraksi secara hangat di Kantor Polres Cirebon, Selasa 19 Agustus 2025.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program internasional bertajuk “From Beans to Waves: A Journey Through Cirebon’s Coffee, Kingdom Heritage, and Northern Java’s Seafood” yang diikuti mahasiswa dari berbagai negara.

Awalnya, para mahasiswa cukup terkejut ketika mengetahui pertemuan dilakukan di kantor polisi. “Ada apa ya? Kenapa harus di kantor polisi?” begitu kesan awal mereka. Namun, rasa kaget itu berubah menjadi keharuan ketika melihat sosok Kapolresta yang sangat ramah, terbuka, dan penuh keakraban. Sumarni tidak hanya menyambut mereka dengan tangan terbuka, tetapi juga melontarkan pertanyaan yang membuat suasana cair, seperti apakah ada di antara mahasiswa yang tertarik menjadi polisi, hingga bagaimana kesan mereka terhadap kepolisian di negara masing-masing.

Tidak berhenti di kantor polisi, Kapolresta kemudian mengajak para mahasiswa ke Rumah Makan Bageur di Talun. Suasana semakin semarak ketika Sumarni mengajak mereka bernyanyi dan menari bersama. Musik dangdut menjadi pemersatu, terutama saat lagu viral Tabola-Bale diputar. Mahasiswa internasional pun tak ragu bergabung, berjoget dan tertawa bersama sang Kapolresta.

Uniknya, masing-masing mahasiswa juga membawakan lagu dari negara asal mereka. Mahasiswa Malaysia melantunkan tembang populer Siti Nurhaliza, disusul mahasiswa Thailand yang dengan penuh semangat menyanyikan lagu Sud Cat Plat Bok Tangtang feat Vivi Tiband. Suasana semakin hidup ketika mahasiswa Kamboja mempersembahkan lagu Time To Rise yang ikonik di negaranya. Tak kalah meriah, mahasiswa Rusia tampil enerjik dengan lagu Ruki Vverh Malish dan Demo  Solnyshko, lengkap dengan tarian khas mereka. Sementara itu, mahasiswa India menutup malam dengan lagu fenomenal Chammak Chhalo, membuat semua yang hadir ikut bergoyang.

Tawa, nyanyian, dan persahabatan lintas budaya benar-benar terasa malam itu. Para mahasiswa mengaku sangat terkesan dengan keramahan tuan rumah, terutama sosok Kapolresta Cirebon yang dianggap tidak hanya sebagai pejabat kepolisian, tetapi juga sebagai sahabat yang mendekatkan diri kepada generasi muda dunia.

Tidak berhenti di situ, Kapolresta pun menjamu para tamunya dengan kuliner khas Jawa Barat. Siomay menjadi santapan favorit malam itu. Para mahasiswa menikmati sajian sederhana namun otentik, sembari berbagi cerita tentang pengalaman pertama mereka berinteraksi dengan kepolisian Indonesia. “Siomay enak sekali, kami akan merindukan ini,” ungkap salah seorang mahasiswa internasional sambil tersenyum puas.

Acara ramah tamah ini bukan sekadar pertemuan formal, melainkan perwujudan nyata diplomasi budaya yang hangat. UMC sukses menjembatani interaksi lintas bangsa dengan balutan kearifan lokal Cirebon, sementara Kapolresta Cirebon berhasil menghadirkan wajah humanis kepolisian Indonesia.

Dalam suasana penuh keakraban itu, terselip pesan penting tentang persahabatan, keterbukaan, dan harmoni lintas budaya. Mahasiswa asing pulang membawa kesan bahwa polisi di Indonesia bukan sekadar aparat penegak hukum, melainkan mitra masyarakat yang ramah, bersahabat, dan siap menjalin komunikasi dengan dunia internasional.