Usai Milad Muhammadiyah ke-113, Tim Penggembira UMC Harus Alami ini
UMCPRESS.ID - Sebuah momen sederhana namun tak terduga menutup rangkaian panjang partisipasi Tim Penggembira Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada perhelatan Milad Muhammadiyah ke-113 di Universitas Muhammadiyah Bandung, Selasa (18/11).
Setelah seharian penuh mengikuti agenda besar yang sarat semangat dakwah, inovasi, dan silaturahmi nasional, rombongan ini justru menemukan kejutan paling hangat bukan di panggung megah, melainkan di sebuah sudut kota yang akrab di telinga warga Cirebon: Alun-Alun Palimanan.
Adalah Sunanto, akademisi UMC yang akrab disapa Pak Nanto, yang mengambil inisiatif mengajak seluruh tim penggembira menikmati soto ayam hangat sebagai penutup perjalanan. Keputusan yang terdengar sederhana ini ternyata menjadi momen tak terduga penuh kehangatan. Dengan senyum khasnya, ia mengarahkan rombongan menuju warung kaki lima yang mengepul harum.
“Setelah seharian beraktivitas di Bandung, tidak ada yang lebih nikmat daripada kembali ke rumah dan menyantap makanan yang kita kenal,” ujar Pak Nanto sambil tertawa kecil, disambut anggukan setuju para anggota tim.
Rombongan UMC sejak pagi sudah berada di Universitas Muhammadiyah Bandung, bergabung bersama ribuan peserta dari berbagai daerah yang meramaikan Milad Muhammadiyah ke-113. Perhelatan tahun ini dipenuhi berbagai agenda strategis, mulai dari refleksi perjalanan panjang Muhammadiyah, gelaran budaya, hingga konsolidasi kekuatan persyarikatan dalam menghadapi tantangan masa depan. Suasana meriah dan penuh semangat menjadi energi utama sepanjang gelaran acara.
Meski jadwal kegiatan berlangsung padat, tim penggembira UMC tampil kompak, ceria, dan penuh antusiasme. Mereka tidak hanya menjadi bagian dari keramaian, tetapi juga membawa warna tersendiri dengan kekompakan dan semangat muda civitas akademika Cirebon.
Saat perjalanan kembali ke Cirebon, Pak Nanto mengajak rombongan berhenti sejenak di Alun-Alun Palimanan. Aroma soto ayam yang mengepul menghadirkan suasana tak terduga, lelah perjalanan seketika mencair dalam obrolan ringan dan tawa bersama.
Beberapa peserta bahkan mengaku bahwa momen sederhana itu menjadi bagian terbaik dari perjalanan hari itu. “Rasanya seperti hadiah penutup. Hangat, sederhana, tapi penuh kebersamaan,” ujar salah satu anggota tim.
Tanpa seremoni, tanpa panggung megah, santapan soto ayam itu menjadi simbol kecil bahwa kebersamaan adalah energi utama gerakan Muhammadiyah, bahkan di luar forum resmi.
Bagi tim penggembira UMC, Milad Muhammadiyah ke-113 tidak hanya menjadi perjalanan inspiratif, tetapi juga pengingat bahwa momen paling berkesan sering muncul di titik-titik tak terduga.