Paving Blok Plastik, Solusi Sampah Inovatif

Paving blok plastik daur ulang, hasil kolaborasi Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) dan BUMDES Dawuan yang menawarkan solusi inovatif untuk masalah sampah plastik dan infrastruktur lokal.

Paving Blok Plastik, Solusi Sampah Inovatif

UMCPRESS.ID -  Suasana pagi yang cerah di Desa Dawuan, Johan MT, dosen teknik industri Universitas Muhammadiyah Cirebon, mengamati mesin produksi sederhana yang berdiri di tengah area kerja. "Ini bukan sekadar paving blok," katanya sambil mengangkat hasil cetakan plastik daur ulang.

"Ini adalah langkah kecil menuju masa depan yang lebih bersih."

Di tengah tumpukan sampah plastik yang terus bertambah, Unit BUMDES Berkah Maju Bersama (BMB) Dawuan berkolaborasi dengan Divisi Pengabdian Masyarakat Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menghadirkan inovasi yang menjanjikan: paving blok berbahan dasar plastik daur ulang. Produk ini tidak hanya menjawab masalah lingkungan tetapi juga menawarkan solusi praktis bagi perbaikan infrastruktur lokal.

Menurut Johan, ketua tim Divisi Pengabdian Masyarakat UMC, inovasi ini lahir dari kepedulian terhadap tumpukan sampah plastik yang sering ditemukan di sungai dan tempat umum lainnya.

"Kami ingin memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, baik dari sisi lingkungan maupun efisiensi," jelasnya.

Paving blok plastik ini memiliki keunggulan yang menarik. Selain tidak licin, desainnya dilengkapi rongga khusus untuk pemuaian, membuatnya tahan terhadap perubahan suhu ekstrem. Johan menambahkan bahwa bahan bakunya fleksibel, mulai dari botol plastik hingga kantong belanja bekas. Dengan proses produksi yang mengandalkan pembakaran dan pendinginan, paving blok ini mampu diproduksi dalam jumlah kecil setiap harinya.

Namun, produksi massal masih menjadi tantangan. Dengan alat yang terbatas di dua lokasi—Gunung Manik Kuningan dan Dawuan Tenga Tani, Kabupaten Cirebon—kapasitas harian baru mencapai 10-15 paving blok.

"Proses pendinginan adalah bagian yang memakan waktu," kata Johan.

"Tapi jika menggunakan tenaga alam seperti tungku pembakaran, waktu produksi bisa lebih efisien."

Di sisi lain, H. Bastoni, Ketua BUMDES BMB, menegaskan pentingnya dukungan pemerintah desa dalam merealisasikan potensi penuh dari proyek ini.

"Tujuan kami sederhana: mengatasi sampah plastik dan memperbaiki jalan-jalan desa yang rusak," ujarnya.

Ia berharap paving blok plastik ini dapat menjadi solusi bagi permasalahan infrastruktur lokal sekaligus mengurangi dampak buruk sampah plastik.

Meski jalan menuju produksi massal masih panjang, optimisme tetap terjaga. Kolaborasi antara BUMDES dan UMC ini menjadi contoh nyata bagaimana inovasi sederhana bisa membawa perubahan besar. Jika produksi paving blok plastik ini berhasil, bukan hanya Dawuan yang akan menikmati manfaatnya, tetapi juga daerah lain yang ingin mengadopsi teknologi serupa.

Dengan semangat gotong royong dan visi untuk masa depan yang lebih hijau, paving blok plastik ini adalah bukti bahwa dari tumpukan sampah, kita bisa menciptakan sesuatu yang bernilai.