UMC Gelar Lokakarya Pembelajaran Berbasis STEM

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melalui Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) kembali menegaskan komitmennya dalam memperkuat inovasi pendidikan abad ke-21. Dalam rangka menyukseskan Program Kompetisi Kampus Berdampak (PKKB) 2025, UMC menyelenggarakan Lokakarya bertajuk “Peningkatan Pembelajaran Case Method dan Project Based Learning Berbasis STEM dalam Bidang Laboratorium Digital” pada Jumat–Sabtu, 1–2 Agustus 2025 di Convention Hall Kampus 3 UMC.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor I UMC, Dr. Badawi mengatakan kegiatan yang diikuti oleh 30 dosen dari berbagai program studi di lingkungan FKIP UMC dan wilayah III Cirebon ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dosen dalam merancang media dan RPS (Rencana Pembelajaran Semester) berbasis pendekatan Case Method dan Project-Based Learning (PJBL) terintegrasi dengan pendekatan STEM (Science, Technology, Engineering, Mathematics).
“Mahasiswa harus dibekali keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kolaborasi yang terintegrasi dengan sains dan teknologi. STEM adalah jawabannya,” ujar Dr. Badawi.
Hari pertama lokakarya diisi oleh dua sesi utama. Sesi pagi membahas konsep dan implementasi Case Method dalam pembelajaran STEM yang disampaikan oleh Arif Hidayat, S.Pd., M.Si., PhD Ed. Sedangkan sesi siang menggali strategi dan contoh praktik Project-Based Learning berbasis STEM. Kedua sesi dipandu oleh Dr. Arwanto, M.Pd.
Sementara itu, Kaprodi Matematika Sumliyah, M.Pd menjelaskan bahwa lokakarya ini merupakan bagian dari ikhtiar berkelanjutan Program Studi Matematika untuk menghasilkan yang terbaik. Menurutnya, kegiatan ini menjadi wadah strategis dalam merumuskan inovasi kurikulum, metode pembelajaran, hingga penguatan kualitas lulusan.
“Ini wujud nyata keunggulan dan komitmen dosen-dosen kami dalam memajukan prodi,” ujarnya.
Sumliyah menambahkan bahwa kolaborasi aktif seluruh sivitas akademika menjadi kunci penting dalam menjawab tantangan zaman dan meningkatkan daya saing lulusan di era digital yang semakin kompetitif.
Ia menerangkan, STEM bukan hanya pendekatan, tetapi paradigma baru dalam mendidik generasi masa depan.
Selanjutnya, di hari kedua, peserta mendapat pendampingan teknis dalam menyusun RPS berbasis Case Method dan PJBL. Sesi ini dipandu oleh Dr. Didit Ardianto, M.Pd yang menekankan pentingnya keseimbangan antara konten materi, pendekatan pedagogik, dan asesmen berbasis proses. Selain penyusunan teknis, peserta juga mengikuti sesi diskusi tentang integrasi metode pembelajaran abad 21 untuk meningkatkan capaian pembelajaran dan literasi digital mahasiswa.
Senada dengan Kaprodi Matematika, Ketua Tim Task Force PKKB, Dr. Irfan Fauzi Rachmat, M.Pd mengungkapkan bahwa lokakarya ini menjadi tonggak penting dalam upaya reformasi pembelajaran di lingkungan FKIP UMC.
“Kami ingin dosen-dosen mampu mendesain pembelajaran yang relevan, kontekstual, dan aplikatif. Bukan sekadar mengajar, tetapi membentuk karakter dan kompetensi mahasiswa,” ucapnya.
Antusiasme peserta tampak dari keterlibatan aktif mereka dalam sesi diskusi dan workshop. Banyak peserta mengaku terbantu dengan panduan teknis penyusunan RPS berbasis STEM karena dapat langsung diaplikasikan dalam perkuliahan masing-masing. Dosen dari Prodi PGSD menyebut kegiatan ini sebagai “upgrade wajib” di tengah arus perubahan kurikulum pendidikan tinggi.
Melalui kegiatan ini, UMC menunjukkan keseriusan dalam mengembangkan pendidikan yang adaptif dan solutif. Dengan lokakarya ini, diharapkan lahir inovasi pembelajaran yang tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga membentuk mahasiswa yang mampu menciptakan solusi atas berbagai tantangan global.