Aspirasi Hijau Mahasiswa UMC di Desa Jagapura Kulon
Mahasiswa UMC KKM 2025 Jagapura Kulon bersama Polresta Cirebon wujudkan aspirasi dengan menanam 250 bibit pohon, pemeriksaan kesehatan, makan bubur kacang (MBK) hijau gratis dan senam sehat, menebarkan harapan hijau dan kebersamaan masyarakat.

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melalui mahasiswa kelompok 45 Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2025 Desa Jagapura Kulon menemukan cara berbeda dalam menyuarakan aspirasi di tengah dinamika bangsa.
Bekerja sama dengan Polresta Cirebon, aparat desa, dan Kementerian Kehutanan yang membawahi Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Cimanuk–Citanduy Majalengka, mereka menggagas kegiatan menanam pohon, pemeriksaan kesehatan, dan senam sehat merah putih yang melibatkan masyarakat desa secara langsung.
Momentum usia ke-80 tahun Indonesia dijadikan pijakan untuk menghadirkan program visioner, bukan hanya seremonial belaka.
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menegaskan pentingnya kolaborasi ini.
“Generasi muda harus hadir mengisi waktu luang dengan kegiatan produktif. Tanam pohon di pekarangan rumah, manfaatkan lahan kosong, ubah lahan tidur jadi peluang,” ujarnya.
Kegiatan yang berlangsung di halaman Kantor Desa Jagapura Kulon ini memperlihatkan wajah baru aspirasi mahasiswa dengan aksi nyata yang menggerakkan warga. Menanam pohon dipandang sebagai simbol menanam harapan, akar yang menancap ke tanah adalah wujud keterikatan manusia dengan alam, sementara dedaunan yang tumbuh menjadi lambang masa depan yang lebih hijau.
Sementara itu, DPL Desa Jagapura Kulon, Natsir Amir, menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung, mulai dari Rektor UMC Arif Nurudin MT, Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni, Sekretaris Camat Gegesik H. Basirun, Kuwu Jagapura Kulon Alwanudin, Ketua KKM Desa Jagapura Kulon Nanda Faqih, hingga para mahasiswa yang menjadi motor gerakan ini.
“Alhamdulillah, terimakasih kepada Bapak Menhut, Bung Raja Juli Antoni, Bu Kapolresta Cirebon, Pak Rektor UMC, unsur kecematan Gegesik dan mahasiswa yang sangat mendukung kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian alam. Polri dan TNI hadir untuk masyarakat, salah satunya dengan pemberdayaan melalui gerakan menanam,” kata Natsir.
Ia menambahkan, suara rakyat tak hanya lahir di jalanan, melainkan bisa tumbuh dalam hening tanah yang melahirkan pohon, dalam detak nadi warga yang diperiksa kesehatannya, hingga tawa ringan saat senam bersama. Di sana, aspirasi menemukan bentuk yang lebih membumi dan bermakna.
Senam sehat merah putih yang dilakukan bersama warga juga memiliki makna filosofis: kesehatan masyarakat adalah kesehatan bangsa. Keringat yang menetes menjadi simbol kebersamaan, energi positif, dan kebugaran jiwa-raga. Di sisi lain, pemeriksaan kesehatan menjadi pesan bahwa perhatian terhadap masyarakat kecil adalah bagian dari cinta tanah air yang sejati.
Keterlibatan POLRI dan TNI dalam kegiatan ini membawa pesan simbolis: keduanya lahir dari rakyat dan untuk rakyat. Kolaborasi tersebut menghadirkan suasana kebersamaan, mengikis batas, dan membangun kembali jembatan kepercayaan. Di Desa Jagapura Kulon, batas antara aparat dan rakyat melebur dalam satu tekad: menjadikan Cirebon lebih sehat, lebih hijau, dan lebih lestari.
Pesan moral dari kegiatan ini jelas: menyuarakan aspirasi adalah hak, tetapi merusak fasilitas umum bukan pilihan bijak. Kreativitas dan inovasi jauh lebih bernilai daripada destruksi. Mahasiswa UMC dengan langkah sederhana ingin mengingatkan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil, yakni menanam pohon, merawat kesehatan, dan bergerak bersama.
Aspirasi yang disampaikan mahasiswa kelompok 45 KKM UMC ini adalah bukti bahwa peran pemuda sangat penting untuk membawa bangsa menuju masa depan. Mereka tidak hanya berbicara, tetapi juga menanam jejak, menumbuhkan harapan, dan menyatukan energi rakyat dalam kebersamaan.
Di tengah tantangan zaman, Desa Jagapura Kulon menjadi saksi bahwa aspirasi bisa tumbuh subur bila ditanam dengan hati.