Penutupan Rakerpim 2023: UMC Satukan Visi, Wujudkan Dakwah Unggul
UMCPRESS.ID- Rapat kerja pimpinan (Rakerpim) Universitas Muhammadiyah Cirebon di hari terakhir menjadi sangat monumental dengan kehadiran Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, dr. Agus Taufiqurrahman.
Menurut Dokter Spesialis Saraf ini, kelahiran Universitas Muhammadiyah Cirebon dailatarbelakangi oleh adanya kesadaran bahwa peningkatan kecerdasan dan kesejahteraan umat merupakan tanggungjawab bersama.
Selain itu, Kehadiran UMC juga wujud dari ciri beruhammadiyah yang berkemajuan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang unggul.
" Saya yakin setiap mahasiswa yang pertama kali ingin menjadi bagian dari UMC, dalam hatinya ingin menjadi pribadi yang unggul," sebut dr. Agus.
Selanjutnya, dr. agus memaparkan ciri kemajuan yang disodorkan KH. Ahmd Dahlan di antaranya; pertama, merekontruksi model dan sistem pendidikan Islam, dalam hal ini ia menekankan pentingya menjadi umat Islam yang berkemajuan.
Baerkemajuan merupakan gambaran umat Islam yang disamping menguasai ilmu agama, juga memahami ilmu pengetahuan lain. Kesadaran di atas, menjadikan UMC tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan tinggi, tetapi juga merupakan amal usaha pendidikan persyarikatan Muhammadiyah yang merupakan gerakan tajdid melalui aktivitas dakwah amar ma’ruf nahi munkar.
Oleh karena itu tagline UMC, Unggul, Islami, Profesional dan Mandiri adalah potret dari esensi dakwah keunggulan. Dosen/Tendiknya adalah pribadi-peribadi yang unggul, Fakultas, Prodi dan Lembaga Supporting System juga unggul, Beroragnisasi, baik itu rapat, mencari mahasiswa, mengatur anggaran hingga konsisten menjalankan suatu keputusan pun unggul.
dr. Agus kembali memotivasi peserta rakerpim bahwa untuk menjadi agen dakwah yang unggul, harus memiliki sifat jujur, berintegritas, kemampuan bekerja sama, kemampuan interpersonal, etika, motivasi/inisiatif, kemampuan beradaptasi, berorganisasi, kepemimpinan, percaya diri, ramah, sopan, bijaksana, dan kreatifitaslah yang membuat orang sukses.
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta ini mengingatkan bahwa mengurus Muhammadiyah harus sengaja disempatkan. Bukan sesempatnya. Dengan cara inilah Pimpinan dapat mengurus organisasi dan melaksanakan program kerja dengan baik. Begitupun dengan membesarkan UMC, jangan ada kata sesempatnya, tapi penuh dengan ikhlas, semata-mata untuk umat.
Menurutnya, dalam menghadapi perubahan diperlukan role model dan itu dapat ditemukan pada diri Rasulullah Muhammad Saw. Etika yang dimiliki oleh Rasulullah hendaknya selalu menjadi rujukan.
Dokter RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta ini menuturkan bahwa, kunci dalam menghadapi perubahan yaitu ikut berubah namun tetap berada di atas pondasi yang kokoh dan sesuai tuntunan Rasulullah Muhammad Saw.
“Attitude change everything. Maka, ketika ingin merubah nasib, rubahlah etika kita, Insya Allah bisa. Dan ketika kita berbicara etika Itu pilihannya akhlak,” tuturnya.
Hal tersebut sejalan dengan perkataan Rasulullah SAW, ‘sesempurna-sempurna orang dalam beriman itu adalah yang paling baik akhlaknya bahkan ketika nabi ditanya oleh sahabat Umar bin Khattab, seperti apa orang beragama itu ya Rasul? Rasul menjawab Khusnul akhlak dan ciri orang mukmin akhlaknya meneladani Rasul Muhammad Shallallahu alaihi wasallam”
Hal utama lainnya untuk karir dimasa depan menurut Agus adalah kejujuran. “Pingin sukses jujurnya harus super,” jelas Dokter RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Terakhir, dr. Agus menyebutkan bahwa Amal Usaha Muhammadiyah sebagai usaha dan media dakwah persyarikatan. Maka sudah sepantasnya memiliki identitas keislaman .
Darisinilah, melahirkan pelayanan prima yang terlihat dari penampilan dan kepribadian pengelola. Terlebih diperkuat dengan arsitektur dan tata ruang.
" Semoga pertemuan ini menjadikan kita lebih bersemangat lagi. Apalagi saya dengar, rakerpim UMC disertai dengan sholat tahajjud dan sholat subuh berjamaah. Insha Allah seluruh ikhtiar kita tidak hanya unggul di dunia tapi juga unggul di hadapan Allah SWT. Kelak, kita akan mewarisi legacy unggul yang dinikmati generaso selanjutnya. Kitalah menjadi pelopor dari generasi unggul tersebut," tutup dr Agus.