Ilmu Komunikasi Kian Diminati, UMC Gandeng STMMC Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi 

Ilmu Komunikasi Kian Diminati, UMC Gandeng STMMC Yogyakarta Gelar Uji Kompetensi 
Dekan FISIP UMC , Drs Subhan Haris M.Si (Dok: umcpress.id)

UMCPRESS.ID - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Drs. Subhan Haris M.Si memberikan apresiasi kepada  Sekolah Tinggi Multi Media (STMM) Yogyakarta menggelar Uji KompetensiBidang Ilmu Komunikasi dibidang Video Editing, Penulisan Naskah dan Media Relation Officer. 

Menurut Subhan, sinergi yang telah terbangun selama ini membuktikan bahwa ilmu komunikasi semakin diminati. Imbasnya, sumber daya manusia yang mengikuti kegiatan ini semakin berkompeten.

" Alhamdulillah peserta yang mengikuti uji kompetensi ini tidak hanya dari UMC tapi juga dari luar UMC. Ilmu komunikasi semakin dimintai, karena kemampuan komunikasi yang baik tidak hanya akan mempermudah dalam kehidupan sehari-hari, tetapi juga dalam dunia kerja nantinya. Terbukti, banyak peserta yang sudah mengikuti kegiatan ini semakin berkompeten," ujar Subhan kepada 103 peserta yang terdiri dari Video Editor: 48 peserta dan Media Relations Officer: 38 peserta dan Penulisan Naskah: 17 peserta di Uji Kompetensi bidang komunikasi, Senin dan Selasa (3-4 Oktober 2022). 

Namun membahas soal kompeten komunikasi, ujar Subhan, apakah itu guru, dosen, receptionist, biro humas dan pekerjaan sejenisnya mesti komunikatif dan responsive. Hal ini penting karena kecepatan informasi tidak lagi menit tapi detik.

"Jangan sampai bekerja di bidang komunikasi tapi tidak komunikatif. Mirisnya, banyak yang tidak kompeten tapi bergumul dengan dunia komunikasi. Misalnya jadi staf pimpinan. Ada pesan singkat atau menanyakan informasi, tapi jawabnya berhari-hari. Bahkan tak jawab sama sekali dengan alasan sibuk. Kalau demikian, esensi kompetensinya tak ada. Apalagi kapasitas komunikasinya nihil," ujar Subhan.

Lebih lanjut, Subhan menjelaskan bahwa komunikator yang baik seyogyanya menyampaikan sesuatu yang bermakna kepada lawan bicaranya. Kharisma yang dimiliki pembicara juga akan muncul dengan sendirinya. 

Subhan juga menekankan pada penampilan. The way you dress reflect on your performance, cara berpakaian merefleksi performa baik secara ilmu dan attitude. Itu juga disebut komunikasi.

" Berpakaian tak perlu rapi-rapi, asal pantas dan sesuai. Jika di marketing, maka wajah harus senyum, pakaian mesti wangi. Inisiatif menyapa seperti Assalamualaikum wr wb, hello apa kabar," ungkap Subhan.

Kemudian, lanjut Subhan, intonasi dan nada yang sesuai, penggalan pada tiap tiap kalimat dan menempatkan titik dan koma dengan tepat. Saat berbicara di depan publik janganlah terlalu cepat, menjadikan audiens kesulitan dalam memahami. 

Begitulah sebaliknya berbicara yang terlalu lambat menjadikan audiens  tidak sabar. Ketepatan penekanan dan pemilihan kata yang sesuai juga perlu diperhatikan. 

Ilmu komunikasi ini, ujar Subhan, gampang-gampang sulit. Simple tapi meaningful. Salah komunikasi berakibat fatal. Misalnya dalam birokrasi mulai dari Instansi terkecil hingga paling tinggi.

Sebagai seorang Muslim di Perguruan Tinggi Muhammadiyah, Subhan menconothkan Rasulullah Muhammad Shalallahu’alaihi Wassalam, sang komunikator terbaik sepanjang masa. Dalam berdakwah ada baiknya memperhatikan “khotibunnas ‘ala qodri uqulihim” (berbicara kepada manusia dengan kadar nalarnya).

Mengakhiri sambutannya, Subhan menyampaikan bahwa memasuki Era Revolusi Industri 4.0, bidang ilmu komunikasi harus bertransformasi untuk menyesuaikan kebutuhan dalam industri. 

"Berbagai teknologi baru yang tercipta, seperti artificial intelligence (AI), robotic, dan big data mendorong para profesional untuk menguasai teknologi-teknologi tersebut agar dapat memanfaatkannya untuk menunjang pekerjaannya sehari-hari. Apapun device technologynya, tekankan pada asar kebermanfaatannya. Artinya, jangan salah gunakan media komunikasi, " pungkas Subhan.

Tampak hadir Kaprodi Ilmu Komunikasi, Ida Ri’aeni, S.Sos, M.I.Kom, Kepala Biro Humas UMC yang juga Dosen Ilkom, Ahmad Yusron M.Si. Para Dosen dan Mahasiswa Ilkom UMC.