FEB UMC Perkuat Relasi Global Bersama Ton Duc Thang University Vietnam

UMCPRESS.ID - Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) sukses menyelenggarakan International Guest Lecture and Panel Discussion bertema Human Resources Strategies and Sustainable Entrepreneurship and Legal Frameworks in the Era of Global Integration di Meeting Room CH UMC, Ahad (10/8).
Acara ini menjadi ajang bertemunya para akademisi, praktisi, dan mahasiswa lintas negara untuk memperkuat kolaborasi pendidikan dan riset dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Rektor I UMC Dr. Badawi, Kaprodi Manajemen FEB UMC Puspa Dewi Yulianti, M.M, Ketua LPPM UMC Tania Avianda Gusman, Ph.D., Kepala Lembaga Pengembangan Unit Usaha UMC Dr. Sari Laelatul Qodriah, S.E., M.Si., serta seluruh dosen dan mahasiswa FEB UMC.
Kegiatan ini turut menjadi momentum penting bagi penguatan jejaring internasional kampus melalui pertemuan langsung dengan akademisi Ton Duc Thang University Vietnam, di antaranya Ms. Hoang Thi Tuong Vinh, Ms. Phan Thi Huong An, dan Dean Faculty of Labour Relations and Trade Unions Dr. Nguyen Dinh Hoa, beserta mahasiswa dari universitas tersebut.
Selain kuliah pakar, acara juga dirangkai dengan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Fakultas Hukum UMC dan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Penandatanganan dilakukan oleh Dekan FH UMC Dr. Elya Kusuma Dewi, S.H., M.H., dan Dekan Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis UPI Prof. Dr. Ratih Hurriyati, M.P., CSBA.
Kolaborasi ini diharapkan memperluas jangkauan kerja sama akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat di kedua institusi.
Dekan FEB UMC Dr. Asep Gunawan, M.Si., menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas kehadiran para tamu internasional dari Vietnam dan rekan-rekan akademisi dari UPI, termasuk Prof. Dr. Syamsul Hadi Senen, M.M., Prof. Dr. Hari Mulyadi, M.Si., dan Kepala Pendidikan Bisnis UPI Dr. Puspo Dewi Dirgantari, S.Pd., M.T. Menurutnya, kehadiran mereka menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk membangun sinergi lintas negara dalam memajukan pendidikan tinggi.
Dalam sambutannya, Dr. Asep menekankan bahwa baik Indonesia maupun Vietnam saat ini sedang menghadapi tantangan besar di tengah arus liberalisasi ekonomi, perkembangan teknologi, dan perdagangan lintas batas. Tantangan tersebut meliputi strategi sumber daya manusia yang belum sepenuhnya selaras dengan standar kompetensi internasional, ekosistem kewirausahaan yang masih membutuhkan penguatan praktik keberlanjutan, serta kerangka hukum yang terkadang justru menjadi hambatan bagi kolaborasi regional.
Ia menegaskan, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk bertukar gagasan dan pengalaman demi memperkuat kualitas SDM dan membangun wirausaha yang tangguh di kedua negara. Diskusi panel yang digelar menghadirkan perspektif komprehensif tentang bagaimana sektor pendidikan dapat menjadi penggerak utama dalam menyiapkan generasi muda menghadapi kompetisi global.
“Melalui forum seperti ini, kita tidak hanya berbagi ilmu, tetapi juga membangun jembatan kerja sama yang dapat membuka peluang riset bersama, program pertukaran mahasiswa, hingga kolaborasi bisnis berbasis inovasi,” ujar Dr. Asep.
Acara berlangsung dinamis dengan interaksi aktif antara pemateri dan peserta. Mahasiswa FEB UMC pun terlihat antusias menyimak pemaparan para pembicara yang membahas peluang kerja sama konkret di bidang pelatihan vokasional, digitalisasi usaha, dan integrasi kebijakan hukum untuk mendorong keberlanjutan ekonomi.
Kaprodi Manajemen FEB UMC Puspa Dewi Yulianti, M.M menambahkan, dengan berakhirnya kegiatan ini, FEB UMC menegaskan komitmennya untuk terus memperluas jejaring internasional dan menghadirkan pembelajaran berkualitas tinggi yang relevan dengan perkembangan dunia.
" Kami ingin melesat lebih tinggi, tidak hanya berbicara di regional dan nasional namun kawasan Asean yang menjadi concern Prodi Manajemen FEB. Inilah ikhtiar kami mewujudkan internasionalisasi muhammadiyah," ucap Puspa.
Momen pertemuan akademisi Indonesia–Vietnam ini menjadi langkah nyata menuju kolaborasi yang tidak hanya bersifat seremonial, tetapi juga berdampak nyata bagi pembangunan sumber daya manusia dan ekonomi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.