Bersama University of Donja Gorica , FE UMC Gelar International Lecture Exchange

Bersama University of Donja Gorica , FE UMC Gelar International Lecture Exchange
Dosen FE UMC beserta Dosen tamu University of Donja Gorica Montenegro (dok:puspa camera)

UMCPRESS.ID -  Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Cirebon (FE UMC) terus melakukan pembenahan internal juga eksternal guna mewujudkan keunggulan yang terintegrasi dengan kebutuhan pemangku kepentingan. Kali ini, FE UMC menghadirkan  Ivan Piper, Periset International Finanace dan Akademisi University of Donja Gorica, Montenegro Serbia di International Lecture Echange dengan tema "Culture Economics: Challanges and Opportunities" di Aula Masjid Raya UMC, Rabu (5/7/2023).

Wakil Rektor I UMC, Nana Trisovelna MT mengatakan, International Lecture ini dapat terlaksana, sebagai bentuk implementasi atas kerja sama yang memang telah terjalin sebelumnya antara FE UMC dan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Islam Indonesia (FEB UII). Kedepannya, kerjasama juga bakal dilakukan secara intensif dengan University of Donja Gorica, Montenegro.

Nana pun mengapresiasi Prof.Dr. Muafi.,M.Si (Guru Besar FEB UII) yang telah memfasilitasi kegiatan yang baik ini.

Internasionalisasi Muhammadiyah

Kegiatan ini, ujar Nana, sebagai implementasi internasionalisasi muhammadiyah yang secara otomatis membangun pusat keunggulan. Sesuai arahan Ketum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir bahwasanya penting untuk membangun dan mengembangkan pusat-pusat keunggulan Muhammadiyah sebagai fase baru dan program baru untuk internasionalisasi gerakan Muhammadiyah yang konkret dan nyata. Pusat keunggulan ini juga untuk memberi dampak kehadiran Muhammadiyah ke dunia internasional.

" Jika hari ini, Prof Muafi membawa Dosen dari University of Donja Gorica, Montenegro memberikan public lecture di UMC. Maka suatu hari, Insha Allah, saya yakin dosen-dosen FE UMC juga bakal memberikan public lecture di berbagai belahan dunia," ujar Nana yang sontak dibalas amin oleh seluruh peserta.

Nana berharap, melalaui kegiatan ini, mahasiswa memperoleh pengetahuan baru sekaligus dapat berdiskusi dengan narasumber mengenai topik yang di bahas. 

Program ODDEA

Sementara itu, Prof.Dr. Muafi.,M.Si (Guru Besar FEB UII) memberikan apresiasi terbaik pula kepada Warek 1 UMC atas capaian-capain FE UMC. Begitupun kepada Warek II UMC, Dr. Badawi serta Warek III UMC, Dr. Wiwi Hartati yang merupakan Dosen Senior di FE UMC. 

Prof Muafi menyampaikan bahwa Ivan Piper, Peniliti University of Donja Gorica, Montenegro adalah bagian dari  mitra perguruan tinggi program Erasmus Overcoming Digital Divide in Europe and Southeast Asia (ODDEA).

Program ODDEA ini merupakan program kolaborasi atau pertukaran dosen untuk mendapatkan kesempatan belajar di negara yang berbeda dan kemudian bisa mengeksplor negara yang dikunjungi, khususnya terkait kesenjangan digital. 

Ia juga menambahkan bahwa UII saat ini sudah mengirimkan empat dosen ke perguruan tinggi mitra. 

“Dosen-dosen yang dikirimkan diharapkan nantinya mampu memberikan kontribusi khususnya pada digital divide. Nanti kita bisa bersinergi dengan FE UMC untuk program-program internasional," tuturnya.

International Vibes

Senada dengan Warek 1 UMC, Dekan FE UMC, Dr. Asep Gunawan menjelaskan, lecture exchange adalah sebuah upaya dosen untuk mendapatkan exposure di lingkungan internasional. Dalam hal internasionalisasi, yang sangat penting adalah membangun hubungan dengan perguruan tinggi di dalam maupun luar negeri. 

" Kegiatan ini memiliki dampak yang luar biasa, baik ke dosen dan mahasiswa," ucap Dekan FE yang turut dihadiri oleh Wadek FE Ali Jufri, MM, Dosen FE/ Kepala LPUU UMC Dr. Sari Laelatul Qodriah, M.Si. Kaprodi Manajemen FE UMC Puspa dewi yulianti, MM, Kaprodi Akutansi FE UMC Taufik azis , M.Si. AK.CA, serta Dosen FE UMC Lainnya. 

Budaya dan Ekonomi: Tantangan serta Peluang

Terakhir, Ivan Piper, Dosen University of Donja Gorica, Montenegro mengaku takjub dengan FE UMC saat memasuki kampus 2, terutama pintu gerbangnya yang sangat iconic dan memiliki nilai-nilai kultural. 

Terkait tema, Ivan mengacu ke pernyataan David Throsby bahwa kaitan ekonomi dan kebudayaan yang lebih dikenal saat ini adalah konsep Ekonomi Kreatif, yang menempatkan kreativitas sebagai motor inovasi untuk menghadirkan pemikiran baru. Throsby berpendapat rangsangan kreatif ini berasal dari produk kebudayaan yang memberi makna dan memiliki dimensi simbolik. 

Berbicara soal kreativitas samahalnya dengan peluang, Ivan dalam konteks ini menelaah keberhasilan China dari sektor ekonominya.

Tampaknya,  ekonomi China jadi maju seperti sekarang karena para pengusahanya yang inovatif, dan didukung juga oleh pemerintah. Jumlah pengusaha yang ada di China itu sebesar 10% dari jumlah seluruh penduduknya yang mencapai miliaran itu. 

Hal inilah yang membuat lapangan pekerjaan China semakin banyak, sehingga menampung para pekerja yang berdatangan dari seluruh pelosok. Negara jadi terbantu karena masyarakat yang mampu memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka juga membuka kerja sama dengan negara lain sehingga mudah mendapatkan modal yang dibutuhkan.

Jumlah penduduknya yang banyak pun membuat target pasarnya mudah ditemukan. Mereka memanfaatkan teknologi internet untuk mendirikan wirausaha e-commerce yang saat ini punya pasar yang bagus. Ekonomi China maju karena berhasil mendirikan pabrik-pabrik yang memproduksi berbagai macam produk. Tidak hanya dinikmati oleh masyarakatnya sendiri, produk-produk tersebut juga diimpor ke luar negeri. 

Tidak hanya membuka pintu untuk investor asing, para pengusaha China berekspansi ke luar negeri. Mereka menanamkan modal di negara lain untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. 

Dipuncak acara, Ivan kembali memaparkan, kemajuan ekonomi negeri Tirai Bambu bertumpu pada etika bekerja, kebijakan luar negerinya, mental, filosofis, mitos dan agama. 

" Saya kira Indonesia sebagai negara yang kaya akan keragaman, budaya dan lain sebagainya dan itu jadi syarat utama negara maju," pungkas Ivan

Tantangan

Ivan mengajak segenap mahasiswa dan dosen FE UMC agar lebih menyiapkan diri dengan SDM unggul  karena perubahan global semakin tidak pasti. 

FE UMC teken MOA dengan  University of Donja Gorica, Montenegro. 

Usai paparan Ivan, kegiatan dilanjutkan dengan foto bersama dan pembagian plakat apresiasi kepada Narasumber.

Tim Dosen FE UMC dan Dosen Tamu melanjutkan kunjungan ke Kopi Gincu sebuah inovasi Pertanian kebun mangga gedong gincu yang sudah ada sejak tahun 2000 oleh Kelompok Tani Buah Sukamulya. Kunjungan itu dirangkai dengan Program Pengabdian Masyarakat Dosen dan Mahasiswa FE UMC. 

Acara kemudian ditutup dengan penandatanganan Memorandum of Agreement (MOA) antara FE UMC dan University of Donja Gorica, Montenegro.