Rektor UMC lepaskan Mahasiswa KKM 2025
Ribuan mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon resmi dilepas untuk mengikuti KKM 2025, membawa semangat lintas ilmu guna membangun desa-desa di wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka

UMCPRESS.ID - Langit cerah mengiringi langkah para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) yang bersiap menjalani perjalanan penuh makna dalam agenda Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) 2025. Bertempat di Halaman Kampus 2 Jl. Watu Belah, Sabtu pagi (2/8), ribuan peserta dari tujuh fakultas resmi dilepas untuk mengabdi di berbagai desa selama satu bulan ke depan.
Rektor UMC, Arif Nurudin, M.T., memimpin langsung pelepasan yang sarat makna. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa KKM bukan hanya program formal akademik, melainkan momen transformatif bagi mahasiswa untuk mengenal realitas sosial.
“Ilmu bukan hanya disampaikan di ruang kuliah, tetapi juga dibumikan di tengah masyarakat. Di situlah letak pengabdian sejati,” ucapnya tegas.
Kegiatan ini melibatkan mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Ilmu Kesehatan, Ekonomi dan Bisnis, Agama Islam, Teknik, serta Hukum. Mereka akan terjun ke desa-desa di Kabupaten/Kota Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan dengan program-program berbasis potensi lokal, mulai dari gizi, pendampingan UMKM, pelatihan teknologi tepat guna, hingga edukasi hukum.
Pemerintah daerah pun menyambut hangat. Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Majalengka, Toto Prihatna, menyampaikan harapannya agar mahasiswa dapat menjadi katalisator perubahan.
“Kami butuh semangat anak muda untuk menyuntikkan energi baru ke desa. Mahasiswa KKM adalah jembatan antara teori dan kebutuhan nyata masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua LPPM Bidang Pengabdian Masyarakat, Johan, M.T., menjelaskan bahwa tahun ini tema KKM menekankan pentingnya inovasi kolaboratif. Dengan pendekatan lintas fakultas, mahasiswa diarahkan untuk bekerja dalam tim multidisipliner guna menyelesaikan persoalan-persoalan riil di lokasi. “Di lapangan, tidak ada batas antar ilmu. Yang ada adalah tantangan nyata yang butuh solusi konkret dan kolaboratif,” katanya.
Ketua Panitia KKM 2025, Sastra Abijaya, menambahkan bahwa para peserta telah menjalani pembekalan intensif, termasuk pelatihan pemetaan sosial, komunikasi lintas budaya, hingga etika komunitas.
“Kami ingin mahasiswa tidak hanya hadir, tapi juga diterima dan berdampak. Mereka harus mampu membangun kepercayaan dan bekerja bersama masyarakat,” ujarnya.
Pelepasan ini menjadi simbol awal dari proses pembelajaran langsung yang penuh dinamika. Balon-balon warna-warni dilepas ke langit sebagai tanda semangat dan harapan. Senyum dan semangat membuncah di wajah para peserta, yang kini membawa tanggung jawab bukan hanya sebagai mahasiswa, tapi sebagai penggerak perubahan.
Dengan mengusung semangat pengabdian lintas ilmu dan lintas batas, KKM 2025 Universitas Muhammadiyah Cirebon menjadi bukti bahwa perguruan tinggi bukan menara gading, tetapi mitra strategis masyarakat dalam membangun masa depan yang lebih baik.