Bidang III UMC Rampungkan Pembahasan Pra-RKAT 2025
UMCPRESS.ID - Bidang 3 Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) resmi merampungkan pembahasan pra-Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) 2025 pada Jumat, 14 November 2025.
Rapat strategis ini menjadi rangkaian awal penyusunan arah kebijakan dan kebutuhan anggaran UMC untuk tahun mendatang, sekaligus memastikan seluruh program prioritas akademik, kemahasiswaan, dan pengembangan institusi dapat berjalan lebih terukur serta tepat sasaran.
Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Wakil Rektor II UMC, Dr. Dewi Nurdiyanti, M.Pd, yang menegaskan bahwa penyusunan pra-RKAT bukan sekadar rutinitas administratif, tetapi bagian penting dari manajemen perencanaan kampus yang harus dilakukan secara kolaboratif, transparan, dan berbasis capaian kinerja.
Melalui forum ini, berbagai unit kerja dan bidang terkait memberikan laporan kebutuhan, analisis program, serta penyesuaian anggaran sesuai proyeksi perkembangan pendidikan tinggi pada 2025.
Dr. Dewi menjelaskan bahwa pembahasan pra-RKAT 2025 telah menitikberatkan pada beberapa aspek utama, antara lain peningkatan kualitas layanan mahasiswa, optimalisasi digitalisasi kampus, penguatan mutu akademik dan penelitian, serta pengembangan jejaring kerja sama.
Menurutnya, seluruh program harus diarahkan untuk menjawab tantangan global pendidikan tinggi dan meningkatkan daya saing UMC sebagai perguruan tinggi Islam unggul dan berkemajuan.
“Pra-RKAT ini menjadi fondasi penting agar setiap program yang diusulkan memiliki argumentasi kuat, terukur, dan relevan dengan kondisi aktual. Kampus harus terus adaptif dan responsif terhadap perubahan, sehingga penganggaran tidak hanya bersifat rutin, tetapi juga visioner,” ujar Dr. Dewi dalam rapat tersebut.
Selain merampungkan pembahasan pra-rencana kerja, UMC juga telah menetapkan agenda finalisasi sekaligus pengesahan RKAT 2025. Dr. Dewi menyampaikan bahwa penetapan anggaran resmi akan dilaksanakan di Banyuwangi pada 18–20 November 2025.
Forum penetapan di luar kota tersebut dirancang untuk memberikan suasana kerja yang lebih kondusif dan fokus, sekaligus memperkuat koordinasi internal antar-pimpinan dan unit kerja.
“Penetapan di Banyuwangi akan menjadi momentum final untuk memastikan seluruh komponen anggaran tersusun dengan baik. Kami ingin prosesnya objektif, matang, dan benar-benar mencerminkan kebutuhan riil kampus,” tambahnya.