Islamic Entrepreneurship, Kunci Sukses Masa Kini

Islamic Entrepreneurship, Kunci Sukses Masa Kini

UMCPRESS.ID - Menghadapi era digital yang penuh tantangan, mahasiswa dituntut tak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh dalam karakter dan inovasi. Hal ini disadari betul oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris yang kembali menyelenggarakan kegiatan bertajuk Islamic Entrepreneurship: Wirausaha Tangguh di Era Digital, Perpaduan Karakter dan Inovasi, Kamis (19/6).

Program ini digagas sebagai bentuk penguatan soft skill dan karakter kewirausahaan bagi mahasiswa di tengah dunia yang terus berubah cepat. Dosen pengampu mata kuliah Islamic Entrepreneurship, Dila Charisma, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan hanya rutinitas akademik, tetapi langkah konkret menanamkan nilai-nilai Islam dalam dunia bisnis modern.

“Kami ingin mahasiswa tak hanya siap bersaing di dunia kerja, tapi juga mampu menciptakan lapangan kerja dengan menjunjung integritas, inovasi, dan nilai-nilai islami,” ujar Dila Charisma yang juga kandidat doktor Universitas Negeri Semarang.

Sebagai bintang tamu inspiratif, kegiatan ini menghadirkan Ibu Kryati, owner Rosa Linda Kue, pelaku UMKM sukses yang telah membuktikan bahwa ketekunan, inovasi, dan nilai religius bisa menjadi fondasi bisnis yang kuat.

Dalam sesi berbagi pengalaman, Kryati mengungkapkan perjalanan jatuh bangunnya membangun bisnis kue rumahan hingga dikenal luas.

“Semua dimulai dari dapur kecil di rumah. Tapi dengan niat baik, strategi digital yang tepat, dan doa, semuanya bisa berkembang,” ungkapnya memotivasi.

Mahasiswa terlihat antusias mengikuti sesi demi sesi, terlebih saat Kryati mengulas strategi memasarkan produk melalui media sosial serta pentingnya kejujuran dalam berwirausaha. Kegiatan ini pun disusun tidak hanya sebagai forum diskusi, melainkan juga diwarnai sesi praktik business model canvas dan simulasi pemasaran digital.

Dila Charisma menambahkan bahwa Islamic Entrepreneurship bukan hanya tentang menjual produk, melainkan juga membangun etika dan karakter dalam berwirausaha.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa dalam Islam, berdagang bukan hanya soal untung rugi, tapi juga keberkahan dan kepercayaan,” jelasnya.

Konsep inilah yang menjadi benang merah dalam perkuliahan dan diaktualisasikan lewat kegiatan semacam ini.

Kegiatan yang dilaksanakan secara langsung di kampus ini pun menjadi momentum mahasiswa untuk lebih aktif mengeksplorasi potensi diri dan merancang ide usaha yang relevan dengan kebutuhan zaman. Mahasiswa juga didorong untuk merancang produk kreatif yang mengusung nilai islami dengan tetap adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Dengan semangat yang tinggi, para peserta menunjukkan kesungguhan mereka untuk tidak hanya menjadi penonton di era digital, tetapi juga pemain aktif yang membawa perubahan. Kegiatan ini pun ditutup dengan pesan inspiratif dari dosen dan narasumber, bahwa menjadi wirausahawan muslim adalah tentang keberanian, kejujuran, dan kontribusi positif bagi masyarakat.