Takbir Berkumandang, Civitas Akademika UMC Sholat Idul Fitri 1444 H di Halaman Kampus 2

Takbir Berkumandang, Civitas Akademika UMC Sholat Idul Fitri 1444 H di Halaman Kampus 2
Suasana Sholat Idul Fitri di Halaman Kampus 2UMC

UMCPRESS.ID - Takbir, tahmid dan tahlil yang dikumandangkan oleh ribuan warga Muhammadiyah dan Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) telah memecah keheningan pagi.

Para jamaah tampak memadati halaman kampus 2 UMC yang asri, kemudian mengisi shaf-shaf paling depan. Baik jamaah pria dan perempuan berinisiasi mengatur shaf agar tertib dan rapi. Apalagi cahaya pagi yang hangat nan damai  di hari kemenangan sangat terasa.   

Sebelum Sholat, Ketua DKM Masjid Raya UMC, (Drs. Untung Santoso) begitu kompak dengan Bidang Ibadah Masjid Raya UMC (Dr. H. Agus Irfan, M.Si)  menyambut jamaah sembari mengumumkan Imam dan Sholat Idul Fitri 1444 H pada Jum'at 21 April 2023 adalah Ustad Gozali Syahroni.,M.M.

Waktu menunjukan pukul 06.30 WIB, Sholat Idul Fitri pun dimulai.

Usai Sholat, Ustad Gozali Syahroni.,M.M mengawali khutbah Idul Fitri dengan mengumandangkan kembali takbir, tahmid dan tahlil. Adapun tema khutbah adalah "Merengkuh Taqwa dengan menjadi Muslim Wasathiyyah"

Ustad Gozali mengutip arti surrah Al-Baqarah ayat 197 bahwa takwa adalah predikat yang paling mulia di sisi Allah, bekal hidup yang diperlukan agar dapat hidup bahagia di dunia dan di akhirat. “Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa”, 

Merujuk ucapan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Haedar Nashir, Ustad Gozali  menjelaskan bahwa kata “tattaqun” cenderung dipahami sebagai hadiah yang akan didapatkan oleh orang yang telah berpuasa. 

Seringkali “takwa” dijelaskan sebagai pangkat, gelar, dan identitas yang melekat pada diri orang yang berpuasa. 

Padahal ungkapan “tattaqun” adalah proses berkelanjutan dari perilaku takwa.

“Tujuan yang ingin digapai dari puasa adalah kesadaran menjadi orang-orang yang bertaqwa. Kesadaran yang terus menerus itulah yang dibutuhkan. Jangan sampai sadarnya hanya 1 bulan penuh. Tapi yang dibutuhkan adalah kontinuitas pasca puasa, 11 bulan itu bisakah kita format seperti 1 bulan berpuasa, kebiasan ngaji, sholat wajib, sholat tahajjud, sedekah dan lain sebagainya," ucap Ustad Gozali.

Ustad Gozali juga menyoroti adanya perbedaan waktu Sholat Idul Fitri. Warga Muhammadiyah beserta kaum muslimin yang berpedoman pada metode hisab memastikan perayaan Idulfitri 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat 21 April 2023. Meski demikian, ada sebagian kaum muslimin yang merayakan Idulfitri sehari setelahnya, yakni pada hari Sabtu, 22 April 2023.

Menurut Ustad Gozali, sesuai pesan Rektor UMC dan Ketum PP Muhammadiyah untuk saling tasamuh (toleran). Bagi yang merayakan pada Jumat, diharapkan untuk menjaga perasaan. Sedangkan bagi yang merayakan hari Sabtu, diharapkan tidak terlalu sensitif.

"Idulfitri boleh berbeda tapi yang paling penting, tidak boleh saling menyalahkan, saling menghujat, saling bermusuhan, termasuk di media sosial," ungkap Ustad Gozali.

Ustad Gozali menyampaikan, perdebatan seringkali menguras tenaga, apalagi debatnya tak berbasis ilmu sehingga dinamika itu seringkali diartikan sebagai perbedaan, padahal perbedaan itu sejatinya mendewasakan dan menstimulasi kesadaran untuk terus membaca.

" Kita perlu tonjolkan perdebatan keilmuan. Kalau yang ilmunya belum nyampai jangan ikut-ikutan," pesan Ustad Gozali.

Selanjutnya, Ustad Gozali menuturkan, UMC yang kini berusia 22 tahun memiliki kultur pembelajar sehingga setiap mahasiswa yang berada di kampus ini ditanamkan habit "tattaqun"proses ketakwaan yang kontinyu, belajar dan belajar.

Ustad Gozali mengajak jamaah agar konsentrasi umat islam seyogyanya lebih besar dari hal remeh temeh. Misalnya dunia islam yang hingga saat ini masih belum selesai dengan konflik seperti Timur Tengah, banyak umat yang masih miskin, ekonomi, politik, pendidikan, sains dan teknologi dan isu lainnya yang menghantarkan umat ini terdepan dan berkemajuan di berbagai sektor kehidupan.

Mengakhiri khutbah Idul Fitri 1444 H,  Ustad Gozali menekankan, Agama Islam tidak mempertentangkan ilmu dengan agama. Islam adalah agama yang mengharuskan ummatnya memeiliki ilmu pengetahuan. Banyak sekali firman Allah SWT maupun hadits Nabi Muhammad SAW menyatakan tentang pentingnya ilmu pengetahuan.

Usai Khutbah Idul Fitri 1444 H, tampak Civitas Akademika UMC berswa foto di depan gedung Ir H. Djuanda. Samahalnya dengan jamaah lainnya yang mengabadikan momen kebersamaan di setiap sudut Kampus 2 UMC yang instagrammable.