Cahaya Idul Fitri 1446 H, Dekan FIKES UMC: Mari Rajut Kebersamaan dalam Keberkahan

Idul Fitri 1446 H dirayakan dengan sukacita, penuh kebersamaan dan keberkahan. Tradisi saling memaafkan, berbagi, serta mempererat silaturahmi menjadi inti perayaan, memperkuat nilai-nilai kebersamaan dalam kehidupan.

Cahaya Idul Fitri 1446 H, Dekan FIKES UMC: Mari Rajut Kebersamaan dalam Keberkahan

UMCPRESS.ID -Suasana kebahagiaan dan kehangatan menyelimuti perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah yang jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Senyum merekah di wajah-wajah yang bersua dalam balutan kebersamaan. Tidak hanya sebagai momen kemenangan setelah menunaikan ibadah puasa sebulan penuh, tetapi juga sebagai waktu yang tepat untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Muhammadiyah Cirebon, Uus Husni Mahmud, S.Kp., M.Si, turut menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri kepada seluruh umat Muslim, khususnya keluarga besar FIKES UMC. Dalam pesannya, ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk menjadikan Idul Fitri sebagai momentum refleksi diri dan memperkokoh nilai-nilai persaudaraan.

“Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat iman, kesehatan, dan kesempatan kepada kita untuk menyempurnakan ibadah di bulan suci Ramadan,” ujarnya dengan penuh rasa syukur.

Sebelumnya, kebersamaan sudah terjalin melalui kegiatan buka puasa bersama yang diadakan oleh FIKES UMC. Acara ini tidak hanya sekadar menyantap hidangan berbuka, tetapi juga diisi dengan tausiah inspiratif oleh Dr. H. Muchlis, M.Pd.I.

Ia mengingatkan bahwa di sepuluh malam terakhir Ramadan terdapat doa-doa mustajab yang sangat dianjurkan untuk dibaca, salah satunya adalah doa malam Lailatul Qadar: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni—“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku.”

Momen Idul Fitri menjadi klimaks dari perjalanan spiritual selama Ramadan. Umat Muslim bersuka cita menyambut hari kemenangan dengan penuh ketulusan. Takbir menggema sejak malam takbiran, menghadirkan suasana haru dan kebersamaan yang mendalam. Di pagi hari, umat Islam berbondong-bondong menuju lapangan atau masjid untuk melaksanakan salat Idul Fitri. Suara imam yang memimpin doa dan khutbah menjadi pengingat bahwa kemenangan sejati terletak pada kebersihan hati dan kesalehan pribadi.

Seusai salat Id, tradisi bermaafan menjadi puncak dari rangkaian perayaan. Di rumah-rumah, keluarga saling bersalaman dengan penuh keikhlasan. Anak-anak mencium tangan orang tua, saudara saling merangkul, dan tetangga saling menyapa. Momen ini meneguhkan kembali ikatan kasih sayang yang mungkin sempat renggang oleh kesibukan duniawi.

Tak hanya itu, tradisi unik di berbagai daerah pun turut meramaikan perayaan Idul Fitri. Di Cirebon, misalnya, masyarakat mengenal tradisi munjung, yaitu mengunjungi sanak saudara serta guru-guru sebagai bentuk penghormatan. Hidangan khas seperti ketupat, opor ayam, dan tape uli tersaji di meja, menjadi simbol keberkahan dan kebersamaan.

Lebaran bukan hanya tentang merayakan kemenangan spiritual, tetapi juga tentang berbagi kebahagiaan. Oleh karena itu, banyak yang memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan, baik melalui zakat, sedekah, maupun bingkisan lebaran. Sikap saling peduli inilah yang menjadikan Idul Fitri sebagai hari yang penuh makna.

Idul Fitri juga menjadi momen refleksi bagi setiap individu. Setelah ditempa oleh latihan kesabaran dan keikhlasan selama Ramadan, kini saatnya untuk meneruskan kebiasaan baik tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Semangat berbagi, mempererat silaturahmi, serta menjaga hubungan baik dengan sesama hendaknya tidak hanya berhenti di hari raya, tetapi terus berlanjut sepanjang tahun.

Sebagai penutup, Dekan FIKES UMC memberikan pesan monumental.

"Mari kita jadikan Idul Fitri sebagai titik awal untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Dengan hati yang suci dan semangat kebersamaan yang kuat, kita bisa membangun kehidupan yang lebih harmonis dan penuh keberkahan. Selamat Idul Fitri 1446 H, mohon maaf lahir dan batin," tutup Uus.