UMC Hidupkan 10 Malam Terakhir Ramadan untuk Meraih Lailatul Qadar

Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar buka puasa bersama, tarawih berjamaah, dan i'tikaf guna menanamkan kebiasaan baik dan meraih keberkahan Ramadan 1456 H, terlebih di 10 malam terakhir yang terdapat Lailatul Qadar. Kegiatan ini juga menjadi ikhtiar mencapai visi kampus menuju UMC unggul di 2027.

UMC Hidupkan 10 Malam Terakhir  Ramadan untuk Meraih Lailatul Qadar

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar buka puasa bersama, tarawih berjamaah, dan i'tikaf pada Sabtu, 22 Maret 2025. Kegiatan yang mengusung tema "Membangun Kepedulian Melalui Implementasi Tauhid Sosial" menjadi momentum bagi dosen dan tenaga kependidikan (tendik) UMC untuk meningkatkan keimanan dan mencari keberkahan Ramadan, terutama dalam upaya meraih malam Lailatul Qadar yang penuh kemuliaan.

Wakil Rektor II UMC, Dr. Badawi, menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari pembiasaan positif atau generic habit yang diharapkan menjadi tradisi tahunan di lingkungan kampus.

"Kami ingin Ramadan tidak sekadar datang dan berlalu, tetapi meninggalkan jejak kebaikan dan kebiasaan yang terus dilakukan setiap tahunnya oleh dosen serta tendik UMC," ungkapnya.

Lebih lanjut, Dr. Badawi menuturkan,  kegiatan ini tidak hanya sekadar ibadah, tapi juga merupakan bagian dari strategi UMC untuk mencapai visi besar pada 2027, yakni menjadikan seluruh program studi di UMC unggul.

"Kami percaya, usaha dunia harus dibarengi dengan doa dan ibadah. Ini adalah cara kami mengetuk pintu langit agar keberkahan senantiasa menyertai kampus ini," pungkas Dr. Badawi.

Sementara itu, Kepala Lembaga Al-Islam Kemuhammadiyahan UMC, Dr. Muchlis, M.Pd.I, menjelaskan pentingnya i'tikaf di sepuluh hari terakhir Ramadan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Mengutip hadis dari Aisyah RA, ia menyampaikan bahwa Nabi Muhammad SAW selalu beriktikaf pada sepuluh hari terakhir Ramadan hingga wafatnya.

"Jika kita tidak memiliki waktu untuk beri'tikaf penuh selama sepuluh hari terakhir, maka lakukanlah di malam hari saja. Jika tidak bisa setiap malam, maka lakukan di malam-malam ganjil. Bahkan jika itu pun sulit, cukup niatkan i'tikaf saat salat Isya dan Tarawih, atau kapan pun ketika memasuki masjid," jelas Dr. Muchlis.

Lalu Ketua Bidang Pesantren UMC, Dr. Arief Hidayat Afendi, menambahkan bahwa kegiatan ini harus menjadi kebiasaan baik yang terus dilestarikan.

"Harapannya, ini menjadi tradisi spiritual yang mengakar di UMC," katanya.

Suasana di masjid kampus begitu syahdu. Para dosen dan tendik terlihat khusyuk dalam kelompok-kelompok kecil membaca Al-Qur'an, tidak hanya melantunkan ayat-ayat suci tetapi juga menelaah maknanya. Semangat mengaji dan mengkaji ini menjadi wujud nyata dari ikhtiar UMC dalam menanamkan nilai-nilai keislaman di lingkungan akademik.