Hadiri KKM UMC 2025, Direktur Penyidikan KPK Titip Pesan Penting ke Mahasiswa

Pendidikan anti korupsi kian relevan untuk membangun generasi berintegritas. Melalui KKM 2025, mahasiswa UMC tidak hanya menghasikan luaran yang berdampak di masyarakat tapi juga menyebarkan semangat melawan korupsi.

Hadiri KKM UMC 2025, Direktur Penyidikan  KPK Titip Pesan Penting ke Mahasiswa

UMCPRESS.ID - Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) kini bukan sekadar ajang pengabdian masyarakat biasa. Di banyak perguruan tinggi, KKN diwarnai dengan pendidikan anti korupsi yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai integritas, membentuk karakter mahasiswa yang jujur, bertanggung jawab, serta berani melawan praktik-praktik koruptif. Para mahasiswa tampil sebagai agen perubahan yang membawa semangat positif ke tengah masyarakat.

Demikian disampaikan oleh Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, S.IK, S.Psi, M.H saat konferensi pers Bersama Rektor UMC, Arif Nurudin dan Ketua Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMC, Tania Avianda Gusman, Ph.D pada Pembekalan KKM Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) di Convention Hall UMC, Sabtu (19/07). 

"Mahasiswa yang terjun ke desa-desa bukan hanya dituntut menghasilkan luaran akademik. Lebih dari itu, mereka juga harus mendampingi aparatur desa dan masyarakat untuk memahami bahasa korupsi dan cara mencegahnya," ucapnya.

Brigjen Pol Asep mengapresiasi tema KKM UMC dengan tajuk “Aksi Nyata Perguruan Tinggi Berdampak Melalui Mahasiswa Sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan”. Tema ini, menurutnya, menggambarkan semangat mahasiswa untuk memberi dampak nyata, tidak hanya dalam hal ekonomi kerakyatan tetapi juga dalam menciptakan tata kelola desa yang lebih bersih dan transparan.

Bagi Brigjen Pol Asep, peran mahasiswa ini sangat strategis.

“Mahasiswa adalah lokomotif perubahan. Ketika mereka terjun ke masyarakat, mereka membawa ilmu, idealisme, dan semangat yang segar. Dengan pendidikan anti korupsi, mereka tidak hanya mendidik diri sendiri, tetapi juga menjadi contoh bagi masyarakat,” ujarnya.

Manfaat dari pendidikan anti korupsi dalam KKM juga dirasakan luas. Mahasiswa menjadi pribadi yang lebih berani, berkarakter, dan siap mengawal nilai-nilai integritas. Di sisi lain, masyarakat pun semakin sadar akan pentingnya keterlibatan mereka dalam memberantas korupsi.

Lebih jauh, Brigjen Pol Asep menilai program ini diharapkan dapat menjadi pondasi yang kokoh untuk membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Dengan generasi yang terbiasa menjunjung kejujuran, keberanian, dan etika sejak muda, Indonesia diyakini mampu menghadapi tantangan korupsi yang selama ini menghantui.

"Pendidikan anti korupsi melalui KKM bukan hanya slogan, tetapi sudah menjadi gerakan nyata yang menular. Semangat mahasiswa ini memberi harapan baru bahwa perubahan itu memang mungkin, dan dimulai dari diri sendiri dan lingkungan terdekat," pungkasnya.