Mahasiswa UMC Hadirkan Solusi Lewat KKM 2025
Mahasiswa UMC bantu UMKM desa naik kelas melalui KKM Tematik 2025, fokus pada inovasi, legalitas usaha, dan pemasaran digital.

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kembali melepas ratusan mahasiswa untuk terjun ke masyarakat dalam program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Tematik 2025. Mengusung tema “Aksi Nyata Mahasiswa melalui Pemberdayaan Produk UMKM Desa yang Berdampak dan Unggul se-Ciayumajakuning”, kegiatan ini bertujuan meningkatkan daya saing pelaku UMKM sekaligus menumbuhkan jiwa kepemimpinan mahasiswa.
Dalam sambutannya pada pembukaan KKM, Sabtu (19/7), Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMC, Tania Avianda Gusman, Ph.D, menyatakan bahwa mahasiswa tidak hanya menjalankan kewajiban akademik, tetapi juga membawa solusi nyata.
“Mahasiswa hadir untuk mengidentifikasi potensi desa, memetakan masalah UMKM, memberi inovasi produk, hingga membantu legalitas usaha seperti NIB atau PIRT. Kami ingin mahasiswa benar-benar menjadi agen perubahan ekonomi masyarakat,” tegas Tania.
Sebanyak 1.250 mahasiswa dari 20 program studi diterjunkan ke 52 desa di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) hingga Kabupaten Brebes. Program KKM Tematik ini sejalan dengan Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045 dan Rencana Strategis UMC 2017-2025 yang berfokus pada penguatan ekonomi lokal berbasis potensi desa.
Program ini bukan hanya berorientasi pada pembelajaran mahasiswa, tetapi juga untuk mendukung target Indonesia Emas 2045 melalui pemberdayaan UMKM desa. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), UMKM menyumbang signifikan terhadap PDB dan lapangan kerja nasional. Namun, banyak pelaku UMKM di desa masih terkendala manajemen, pemasaran, hingga legalitas usaha.
“Kami ingin membantu minimal lima produk UMKM di setiap desa untuk naik kelas. Mahasiswa akan mendampingi mulai dari inovasi produk, kemasan ramah lingkungan, hingga pemasaran digital. Selain itu, mahasiswa juga membantu pelaku usaha mengurus legalitas usaha yang sering terabaikan,” tambah Tania.
Program ini juga melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, DPR RI, akademisi, dan pelaku UMKM. Mahasiswa akan mengikuti serangkaian tahapan mulai dari survei lokasi, seminar proposal, hingga monitoring dan evaluasi oleh LPPM. Di akhir program, hasil kegiatan akan dipamerkan dalam expo UMKM sebagai bentuk pertanggungjawaban sekaligus inspirasi bagi masyarakat luas.
Dalam acara pembekalan, hadir pula Rektor UMC Arif Nurudin, MT, Kepala Lembaga PDDIKTI Wilayah IV Dr. Lukman, ST., M.Hum, Kapolres Cirebon Kombes Sumarni, hingga Direktur Penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Brigjen Pol Asep Guntur Rahayu, S.IK, S.Psi, M.H sebagai keynote speaker yang menyoroti peran mahasiswa dalam menggerakkan ekonomi kerakyatan.
Selain peningkatan kapasitas UMKM, mahasiswa juga didorong untuk menghasilkan karya ilmiah dari kegiatan ini. Target luaran program meliputi artikel di jurnal pengabdian terakreditasi Sinta, buku kenangan mahasiswa, laporan pelaksanaan, hingga hak kekayaan intelektual seperti desain batik khas desa.
Tania berharap kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat dapat menjadi katalisator perubahan yang berkelanjutan. “Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, mahasiswa tidak hanya belajar dari masyarakat, tetapi juga memberi manfaat yang bisa dirasakan secara langsung,” pungkasnya.
KKM Tematik UMC 2025 dijadwalkan berlangsung hingga September, diakhiri dengan seminar hasil, pameran UMKM, dan publikasi artikel ilmiah sebagai wujud nyata kontribusi mahasiswa terhadap pemberdayaan ekonomi lokal.