Kapolres Cirebon: KKM 2025 Harus Produktif dan Berdampak
Kapolres Cirebon mengajak mahasiswa KKM UMC memanfaatkan masa muda secara produktif, mendukung ketahanan pangan, ekonomi kreatif, pendidikan remaja, keamanan, dan program sosial yang nyata dirasakan masyarakat.

UMCPRESS.ID - Kapolres Cirebon, Kombes Pol Sumarni, S.I.K., S.H., M.H., memberikan pesan tegas kepada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) yang mengikuti program Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan.
Dalam arahannya, Kombes Pol Sumarni mengatakan bahwa UMC sudah menjadi bagian dari dirinya, mengingat setiap kegiatan di UMC, pasti Rektor menghubungi dan melakukan koordinasi dengan pihaknya.
Untuk itu, pembekalan KKM seperti ini menjadi momentum mahasiswa untuk melakukan aksi nyata sesuai dengan tema KKM 2025 " Aksi Nyata Perguruan Tinggi Berdampak Melalui Mahasiswa Sebagai Penggerak Ekonomi Kerakyatan”. Hal ini penting karena dunia saat ini sedang “tidak baik-baik saja”, sehingga para mahasiswa harus memanfaatkan masa muda untuk menjadi produktif dan membawa dampak positif bagi masyarakat.
“Dunia hari ini sedang tidak baik-baik saja. Maka, gunakan masa muda kalian untuk hal-hal yang bermanfaat, jangan sia-siakan usia produktif dengan kegiatan yang tidak berguna,” ujar Kombes Pol Sumarni saat memberikan pembekalan mahasiswa KKM UMC di Convention Hall UM Cirebon, Sabtu (19/7).
Kombes Pol Sumarni menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai agen perubahan, apalagi ketika mereka terjun langsung ke masyarakat melalui KKM.
Dia mendorong agar para peserta tidak hanya hadir di desa untuk menjalankan program formal, tetapi juga benar-benar membaur dengan warga, mengenali kebutuhan dan potensi lokal, serta membantu menggali peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Cirebon ini punya potensi besar di sektor pertanian. Banyak lahan tidur yang belum dimanfaatkan dengan baik. Mahasiswa bisa mengajak warga desa untuk mulai menanam, minimal jagung atau tanaman hortikultura lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, program KKM seharusnya menjadi momentum yang tepat bagi mahasiswa untuk belajar melihat peluang nyata di lapangan. Dengan turun langsung, mereka tidak hanya mengaplikasikan ilmu yang didapatkan di kampus, tetapi juga memberi kontribusi nyata untuk memajukan desa. Sumarni mencontohkan, pemanfaatan teknologi pertanian atau sekadar menginisiasi kebun kolektif bisa menjadi langkah sederhana namun berdampak besar bagi ekonomi warga.
Wanita kelahiran pontianak ini pun mengingatkan mahasiswa untuk menghindari gaya hidup negatif yang kerap menjangkiti generasi muda saat ini. Berdasarkan pengamatan kepolisian, masih banyak anak muda di Cirebon yang terjebak dalam perilaku konsumsi minuman keras, tawuran, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif. Padahal, di belahan dunia lain, generasi muda justru sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk berkarya dan menciptakan inovasi.
“Di luar sana anak-anak muda sudah memanfaatkan teknologi untuk menghasilkan sesuatu, membuat karya, bahkan membangun bisnis. Jangan sampai kita justru terjebak dalam miras, tawuran, atau nongkrong tanpa arah. Itu hanya membuang waktu,” kata Kombes Pol yang dikenal dekat dengan UMC.
Lulusan PTIK 2001 ini juga berharap mahasiswa UMC yang turun ke lapangan bisa menjadi teladan bagi pemuda desa, sekaligus menjadi motor penggerak perubahan. Dengan ide-ide kreatif dan energi yang dimiliki, mahasiswa diyakini mampu memberi warna baru di tengah masyarakat, khususnya dalam membantu pemerintah memberdayakan potensi desa.
“Jangan segan membaur dengan masyarakat. Dengarkan mereka, lihat apa yang bisa kalian bantu. Dengan begitu kalian akan belajar banyak hal yang tidak pernah kalian temukan di ruang kelas,” tambahnya.
Pesan Kombes Pol Sumarni sejalan dengan program-program unggulan Polres Cirebon yang menyentuh banyak aspek kehidupan masyarakat, mulai dari ketahanan pangan, ekonomi kreatif, pendidikan remaja, keamanan, hingga sosial dan kemanusiaan.
Di bidang ketahanan pangan, Polres Cirebon menggagas penanaman jagung, panen cabai, dan edukasi petani untuk memperkuat swasembada pangan lokal. Dukungan terhadap ekonomi kreatif diwujudkan melalui pelatihan barista kopi dan cukur rambut bagi anak jalanan serta penyelenggaraan pasar murah dan pembagian sembako untuk warga kurang mampu.
Di bidang pendidikan, program Police Goes to School hadir di SMP/SMK untuk memberi penyuluhan bahaya narkoba, kenakalan remaja, dan motivasi menjadi pencipta kerja. Pada momen mudik dan libur Lebaran, ratusan personel dikerahkan untuk menjaga keamanan lalu lintas dan objek wisata.
Tak kalah penting, program sosial seperti bedah rumah, kunjungan warga sakit, dan bantuan sembako untuk tukang ojek hingga nelayan juga terus berjalan.
Melalui berbagai upaya itu, Kombes Pol Sumarni mengajak mahasiswa ikut berperan aktif memberi dampak nyata di masyarakat.
“Turunlah, lihat sendiri, bantu mereka, dan buat sesuatu yang bisa mereka rasakan manfaatnya,” pesannya.