Selamat!Dosen Prodi Kimia UMC, Dinas LHK Kab Cirebon dan Bank Sampah Indah Makmur Raih Juara 1 Lomba Inovasi Daerah 2023

Selamat!Dosen Prodi Kimia UMC, Dinas LHK Kab Cirebon dan Bank Sampah Indah Makmur Raih Juara 1 Lomba Inovasi Daerah 2023
Bupati Cirebon, Drs Imron Rosyadi memberikan apresiasi kepada Dosen Pendidikan Kimia Universitas Muhammadiyah Cirebon (Dr. Indah Karina Yulina, S.Pd, M.Si) bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon (Yayan Hendriyan, ST, MT), dan Ketua Bank Sampah Indah Makmur (Cici Apriliani, S.Pd) berhasil meraih Juara 1 Kategori non-teknologi di Lomba Inovasi Daerah 2023 (dok: istimewa)

UMCPRESS.ID - Dosen Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) kembali menorehkan prestasi di Lomba Inovasi Daerah 2023 yang diprakarsai oleh Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda).

Prestasi gemilang itu dilihat dari proposal dengan tema Vertical Composter Garden (VCG) yang dinahkodai oleh Dosen Pendidikan Kimia UMC  (Dr. Indah Karina Yulina, S.Pd, M.Si) bersama Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Cirebon (Yayan Hendriyan, ST, MT), dan Ketua Bank Sampah Indah Makmur (Cici Apriliani, S.Pd) berhasil meraih Juara 1 Kategori non-teknologi.

Sedangkan pemenang kedua dan ketiga untuk kategori non teknologi yaitu Persalinan Lancar Aman dan Tertangani (Placenta) oleh UPTD Puskesmas Waruroyom, dan MADU POSTABULANSIAR (Masyarakat Peduli Posyandu Balita, Ibu Hamil, Lansia dan Remaja) oleh Eni Kaeni dan Nining Niawati, S.ST. 

Rektor UMC, Arif Nurudin MT menyambut positif Lomba Inovasi Daerah 2023 yang prakarsai oleh Bappelitbangda Kabupaten Cirebon sebagai langkah transformatif dan inovatif untuk memajukan daerah ini.

Arif menilai proposal yang dilombakan itu berimplikasi pada pertumbuhan pembangunan yang perlu digerakkan oleh strategi yang tidak saja semakin efisien, namun mengedepankan inovasi dengan mendayagunakan Iptekin (innovation driven).

Sementara itu, Bupati Cirebon Drs Imron Rosyadi mengapresiasi kepada seluruh warga maupun perangkat daerah di Kabupaten Cirebon, yang sudah menciptakan berbagai inovasi. Hal tersebut merupakan bagian dari upaya memajukan Kabupaten Cirebon.

“Kabupaten Cirebon memiliki banyak potensi. Siapapun yang mau menggali dan melahirkan inovasi, maka daerah ini pasti maju,” kata Imron, saat memberikan penghargaan kepada juara lomba inovasi daerah 2023 di Cirebon, Selasa (14/11/2023).

Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Dangi mengatakan, sampai saat ini jumlah inovasi daerah Kabupaten Cirebon yang masuk ke dalam Sistem Informasi Innovative Government Award (IGA) sebanyak 46.

Menurut Dangi, target pencapaian indeks inovasi daerah Kabupaten Cirebon pada 2023 ini sebesar 57,21. Sementara tahun lalu, indeks tersebut masih bertengger di angka 55,27.

“Kabupaten Cirebon berada di urutan ke-82 kabupaten se-Indonesia dan urutan ke-5 di Jawa Barat,” ujar Dangi.

Meskipun begitu, pencapaian tersebut dirasa belum optimal dan perlu pengembangan lebih lanjut untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Cirebon. 

Disebutkan Dangi, tujuan dari inovasi daerah adalah untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dengan berpedoman pada prinsip peningkatan efisiensi. 

Melalui lomba tersebut, diharapkan menjadi satu momen pemicu semangat untuk terus berkarya dan berinovasi menyelesaikan segala macam hambatan yang dihadapi Kabupaten Cirebon.

Apa itu VCG?

Dosen Pendidikan Kimia UMC, Dr. Indah Karina Yulina, S.Pd, M.Si yang tergabung dalam tim porposal VCG membeberkan Inovasi  ini dilatarbelakangi karena penumpukan sampah organik yang tidak terkelola dengan baik dan lebih banyak dibuang ke TPA. 

Lebih lanjut, Indah yang juga Kaprodi Kimia UMC ini menjelaskan bahwa berdasarkan data SIPSN (Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional), komposisi sampah terbesar saat ini adalah sampah organik yang berasal dari sisa makanan yaitu sebesar 40,5%, selanjutnya adalah sampah plastic yaitu 17,9%, sampah kayu/ranting/daun sebesr 13,2%, sampah kertas/karton sebesar 11,3%, dan sampah-sampah lainnya 7,1%. 

"Hal ini tentu saja akan menyebabkan dampak yang buruk di kemudian hari, karena sampah organik selain menimbulkan bau yang tidak sedap, juga akan menyebabkan rusaknya ekosistem berupa pencemaran air, tanah, dan udara yang tentu saja efek jangka panjang akan menurunkan kualitas Kesehatan," jelas Indah.

Selain itu, menumpuknya sampah organik akan menimbulkan gas metan yang akan menghasilkan emisi gas karbon atau efek rumah kaca dan mengakibatkan pemanasan global.

Berpartisipasi  di  Lomba Inovasi Daerah 2023, kata Indah, menjadi ikhtiar bersama untuk mencari solusi terbaik agar persoalan sampah yang semakin akut ini bisa diatasi.

" Kami melihat soal sampah ini tidak hanya dipikul oleh pemerintah tapi juga seluruh elemen masyarakat, termasuk kampus. Insha Allah, ini menjadi ladang dakwah kita bersama," tutup indah.