UMC Cirebon Teken MoU Prestisius dengan Inha University Korea Selatan

UMC jalin kerja sama dengan Inha University Korea untuk training Digital Government, membuka peluang riset, pertukaran mahasiswa, dan peningkatan mutu pendidikan serta pengabdian masyarakat.

UMC Cirebon Teken MoU Prestisius dengan Inha University Korea Selatan

UMCPRESS.ID - Setelah kehadiran 30 Mahasiswa Internasional (Rusia, Thiland, Kamboja, Malaysia, India, Bangladesh dan Sudan)di Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) pada agustus lalu, UMC terus gencar melakukan internasionalisasi muhammadiyah.

Pada Senin (1/9), UMC resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Inha University Korea Selatan. Kerja sama strategis ini difokuskan pada pelatihan kompetensi terkait Digital Government, sebuah isu penting yang kini menjadi tren global dalam tata kelola pemerintahan modern.

Penandatanganan MoU dilakukan di kampus Inha University oleh Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UMC, Tania Avianda Gusman, Ph.D., yang mewakili Rektor UMC, Arif Nurudin, MT. Dari pihak Inha University, hadir Prof. Seung Hwan Myeong, MA., M.P.A., Ph.D., selaku Director of Smart Governance and Policy. 

Momentum ini menjadi tonggak baru bagi UMC untuk semakin meneguhkan eksistensinya di kancah internasional, khususnya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Dalam keterangannya kepada umcpress.id, Senin (8/09), Tania menyampaikan bahwa kerja sama dengan Inha University adalah wujud nyata dari visi internasionalisasi Muhammadiyah, sekaligus upaya untuk mendorong UMC menjadi universitas berdaya saing global.

“UMC di awal 2025 ini menorehkan banyak prestasi internasional. Apalagi Inha University berada pada peringkat 21 perguruan tinggi di Korea Selatan dan ke-631 di dunia berdasarkan QS World University Ranking. Artinya, ini suatu kehormatan yang luar biasa,” ungkapnya penuh semangat.

Lebih lanjut, Tania berharap agar MoU ini tidak hanya berhenti pada seremoni semata, melainkan diikuti dengan berbagai kegiatan konkret yang dapat meningkatkan mutu pendidikan di UMC.

Ia menegaskan, kerja sama ini dapat membuka peluang penjajakan riset bersama, pengabdian masyarakat lintas negara, serta program-program pengembangan kapasitas dosen dan mahasiswa.

Sementara itu, Prof. Seung Hwan Myeong menekankan pentingnya kerja sama ini sebagai pintu pembuka bagi kolaborasi akademik yang lebih luas. Menurutnya, UMC dan Inha University dapat melakukan berbagai kegiatan strategis, termasuk program pertukaran mahasiswa dan staf akademik. 

“Dengan adanya MoU ini, kita bisa mengembangkan pendidikan dan penelitian mengenai tata kelola pemerintahan cerdas, kebijakan publik yang lebih maju, serta kontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat Indonesia di masa depan,” ujarnya.

Kerja sama dalam bidang Digital Government yang menjadi inti MoU ini memiliki relevansi tinggi dengan perkembangan zaman.

Transformasi digital di sektor publik menuntut adanya kapasitas sumber daya manusia yang unggul dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk memperbaiki pelayanan publik, meningkatkan transparansi, dan memperkuat akuntabilitas pemerintahan. 

" Kami bertekad melakukan ekspansi internasional di berbagai belahan dunia, tidak hanya di Korea Selatan saja, tapi sejumlah negara lainnya," tutup Tania.