Pemerintah Butuh UMC, Menko Zulhas Sebut Prodi ini
UMCPRESS.ID - Menteri Koordinator Bidang Pangan RI, Dr. (HC) Zulkifli Hasan, S.E., M.M. (Zulhas) menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Seminar Nasional bertema “Mensejahterakan Kehidupan Bangsa Melalui Ketahanan Pangan” yang digelar Forum Guru Besar Muhammadiyah (FGBM) Jawa Barat bersama DPP Perkumpulan Dosen dan Peneliti Muslim Indonesia (PD PMI). Kegiatan berlangsung pada Jumat, 28 November 2025 di Aula Masjid Raya Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Watubelah, Sumber.
Dalam kesempatan tersebut, Zulhas menyoroti pentingnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu langkah strategis meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ia menilai program ini tidak hanya berdampak pada perbaikan gizi anak-anak, tetapi juga menciptakan efek berganda terhadap penguatan roda perekonomian nasional. Menurutnya, rantai pasok pangan lokal akan semakin hidup ketika kebutuhan bahan baku untuk MBG terserap secara massif oleh sekolah-sekolah di seluruh Indonesia.
Zulhas juga mendorong perguruan tinggi Muhammadiyah, termasuk UMC, untuk terus berada di garis depan dalam menghasilkan riset-riset berbasis pangan. Ia menegaskan bahwa kampus tidak boleh berhenti pada teori, tetapi harus melahirkan karya dan inovasi yang membawa kemaslahatan masyarakat. Zulhas mengapresiasi langkah UMC yang dinilai telah menunjukkan komitmen kuat dalam menghadirkan penelitian yang relevan dengan isu pangan nasional.
Menurut Zulhas, dukungan para profesional, terutama ahli gizi, sangat menentukan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis. Keahlian mereka dibutuhkan pemerintah untuk mengukur efektivitas program secara berkala. Pemerintah akan melakukan pengukuran gizi terhadap para penerima manfaat setiap enam bulan untuk melihat perubahan kondisi fisik, perkembangan kecerdasan, dan indikator kesehatan lain. “Akan diukur dalam enam bulan. Kalau sudah dikasih makan bergizi, bagaimana tingkat fisiknya, IQ-nya, dan lain-lain. Akan dilihat nanti bagaimana. Jadi fungsi teman-teman ahli gizi ini penting sekali,” ujarnya.
Ia menambahkan, ahli gizi juga berperan besar dalam melakukan edukasi kepada masyarakat dan sekolah mengenai pentingnya konsumsi makanan bergizi yang aman. Edukasi tersebut penting untuk mencegah kasus keracunan pangan serta meningkatkan kesadaran publik terhadap pola makan sehat. “Juga melakukan edukasi terhadap sekolah-sekolah, masyarakat, dan kita semua agar terhindar dari keracunan,” kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional itu.
Dalam seminar tersebut, perhatian khusus juga tertuju pada keberadaan Program Studi Gizi UMC yang dinilai strategis dalam menyiapkan tenaga profesional yang kompeten di bidang pangan dan kesehatan masyarakat. Keberadaan prodi ini dinilai mampu memperkuat kontribusi UMC dalam menjawab kebutuhan nasional terkait peningkatan ketahanan pangan dan kualitas sumber daya manusia.
Melalui kegiatan ini, FGBM Jawa Barat dan PD PMI menegaskan komitmennya mendukung agenda besar pemerintah dalam membangun ketahanan pangan nasional berbasis riset, edukasi, dan kolaborasi lintas sektor. Seminar ini sekaligus menjadi ruang dialog antara akademisi, pemerintah, serta praktisi pangan untuk memperkuat upaya mensejahterakan kehidupan bangsa melalui kecukupan gizi dan kemandirian pangan.