Menuju Unggul, PPG UMC Benchmarking ke UNESA
UMC melakukan benchmarking ke UNESA untuk meningkatkan mutu PPG dengan fokus lima aspek strategis, termasuk pengelolaan, kurikulum, dan inovasi digital

UMCPRESS.ID - “Transformasi pendidikan guru bukan sekadar visi, tapi harus menjadi misi nyata. Kami hadir ke UNESA untuk belajar dari yang terbaik,” tegas Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin, MT, dalam pembukaan kegiatan benchmarking Program Studi Pendidikan Profesi Guru (PPG) UMC ke Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Senin, 23 Juni 2025.
Dalam suasana yang penuh semangat dan kolaboratif, benchmarking ini menjadi bagian dari komitmen UMC untuk mengakselerasi mutu pendidikan guru. Kegiatan berlangsung di Kampus UNESA, dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMC, Dr. Dewi Nurdiyanti, M.Pd., dan Kepala Prodi PPG UMC, Dr. Bagus Nurul Iman, M.Pd.
Dr. Dewi Nurdiyanti menekankan bahwa benchmarking ini merupakan langkah strategis agar UMC dapat lebih cepat menyesuaikan diri dengan standar nasional dan internasional.
“Kami tidak ingin berjalan biasa-biasa saja. Kami ingin melompat, dan untuk itu kami harus belajar dari institusi yang sudah unggul dan mapan,” ujarnya optimis.
Benchmarking ini difokuskan pada lima aspek utama: sistem pengelolaan program PPG, penjaminan mutu internal dan eksternal, kurikulum dan implementasinya, publikasi serta luaran mata kuliah, hingga pemanfaatan sarana, prasarana, dan inovasi digital. Setiap aspek dibedah secara mendalam dalam forum diskusi, presentasi, hingga sesi tanya jawab yang interaktif.
Kaprodi PPG UMC, Dr. Bagus Nurul Iman, M.Pd., menjelaskan bahwa hasil dari benchmarking ini akan segera ditindaklanjuti dalam bentuk rencana pengembangan berbasis data dan praktik baik.
“Kami tidak datang hanya untuk melihat. Kami datang untuk menyerap, merekam, dan menerapkan,” ucapnya lugas.
Sambutan hangat diberikan oleh pihak tuan rumah. Kepala Badan Pendidikan Profesi Guru UNESA, Dr. Faturohman, M.Pd., menyambut baik kedatangan tim dari UMC. Ia menyampaikan bahwa benchmarking antarperguruan tinggi adalah budaya akademik yang harus terus dirawat.
“PPG adalah garda terdepan dalam menyiapkan guru profesional. Maka setiap upaya peningkatan mutu adalah bentuk tanggung jawab bersama,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kerja Sama UNESA, Prof. Dr. Selamat Setiawan, turut memberikan paparan mengenai bagaimana UNESA mengembangkan model PPG unggul berbasis digital, berbasis luaran, dan kolaboratif.
“Kami sangat terbuka untuk kerja sama yang berkelanjutan. Kita tidak hanya berbagi praktik, tapi juga membangun simpul jejaring kemajuan pendidikan nasional,” tegas Prof. Selamat.
Kunjungan ini juga ditandai dengan penandatanganan kesepahaman kerja sama di bidang pendidikan profesi guru antara kedua institusi, membuka peluang kolaborasi lebih luas dalam pengembangan dosen, pertukaran mahasiswa, dan riset bersama.
Semangat kolaborasi yang kental terasa sepanjang kegiatan ini membuktikan bahwa institusi pendidikan tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Justru dengan berbagi praktik baik, saling menginspirasi, dan membuka ruang diskusi kritis, kualitas pendidikan guru Indonesia bisa dipercepat dan diperkuat.
Maka dari itu, untuk “Menuju Unggul”, PPG UMC tak hanya menimba ilmu dari UNESA, tetapi juga memantapkan langkah untuk menjadi institusi yang adaptif, inovatif, dan visioner dalam mencetak guru-guru masa depan yang profesional dan berintegritas.