Hadiri Silaturahim dan Bukber IKADI Cirebon, Ini Pesan Rektor UMC

UMCPRESS.ID - Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Arif Nurudin M.T mengatakan Umat Islam terlalu sibuk bertengkar dengan sesama.
Perpecahan dan bahkan perseteruan antar mazhab dan aliran ada di depan mata. Padahal, umat kini menghadapi banyak tantangan.
Potret umat di dunia seperti Palestina dan sejumlah negara di timur tengah masih mengalami perpecahan. Di dalam negeri, hal yang tidak semestinya diperdebatkan juga masih sering terdengar, misalnya soal perbedaan waktu pelaksanaan Ramadhan, apakah itu Muhammadiyah atau NU.
Hal ini disampaikan Arif saat menghadiri silaturahim dan buka puasa bersama Ikatan Da'i (IKADI) Cirebon yang menghadirkan Prof. Dr. Achmad Satori Ismail M.A (Guru Besar UIN dan Anggota DSN MUI) di Hotel Patra Cirebon, Jum'at (15/4/2022).
" Ukhuwah Islamiyah ini sangat penting, kita tidak perlu menghabiskan energi untuk hal-hal yang sederhana. Masih ada hal yang lebih penting yakni kemajuan umat. Dan itu bisa dilakukan dengan pendidikan. UMC sangat concern dengan itu," ucap Arif.
Menurut Arif, Ramadhan 1443 H sejatinya menjadi pengingat bagi umat untuk memperkokoh ukhuwah Islamiyah.
Tak dipungkiri, ujar Arif, perkembangan dunia yang semakin global menuntut semua lapisan masyarakat berpikir modern.
Hal ini menimbulkan dampak positif serta negatif pada suatu bangsa. Untuk itu negara harus segera bertindak dalam mengatasi masalah tersebut karena ini merupakan masalah pokok.
Salah satu cara yang dianggap tepat untuk mengantisipasinya adalah dengan memperbaiki sistem pendidikan khususnya di Indonesia.
Peran besar dalam menentukan nasib bangsa berada pada Pendidikan Islam.
UMC yang bakal berusia 22 tahun di 2022 ini, berupaya mengedukasi negeri tanpa lelah.
Sesuai amanat KH. Ahmad Dahlan saat mendirikan pondok Muhammadiyah tahun 1911 di Yogyakarta, kutip Arif, pendidikan dalam persyarikatan Muhammadiyah merupakan amal usaha yang paling strategis guna mewujudkan cita-cita organisasi Muhammadiyah untuk mencerdaskan umat.
Apalagi menelisik visi IKADI yakni menjadi Lembaga Profesi Da’i yang mampu mengoptimalkan potensi para d a’i dalam menegakkan nilai-nilai Islam sebagai rahmatan lil alamin.
Tentu visi ini bukan hal yang gampang, butuh keseriusan untuk mengejawantahkan setiap ikhtiar yang ada.
Arif pun mengimbau umat agar menjadikan misi IKADI Cirebon sebagai semangat Fastabiqul Khairat seperti a. Membangun pemahaman Islam berdasarkan al-Quran dan Sunnah sesuai manhaj ulama salafush shaleh bagi segenap umat manusia. b. Membangun sikap hidup berislam yang rahmatan lilalamin. c. Menyebarkan, mengamalkan dan membela nilai-nilai Islam. d. Meningkatkan ukhuwah Islamiyah antara ummat. e. Meningkatkan kemampuan dan peran da’i dalam kehidupan berbangsa dan bernegara .
Semangat Fastabiqul Khairat yang bermakna agar senantiasa berlomba-lomba dalam kebaikan yang semata-mata di tujukan untuk mendapatkan rahmat dari Allah, sebagaimana Firman Allah SWT: "Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya (pada hari kiamat)," (QS. Al-Baqarah [2] ayat 148).
"Dengan demikian, semoga kita termasuk golongan orang-orang yang beriman ikut memuliakan bulan Ramadan dengan semangat fastabiqul Khairat berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mencapai derajat orang yang paling bertaqwa," tutup Arif.