Bersama LLDIKTI IV, UMC Gelar Workshop Pendampingan Penyusunan Proposal PKKM 2022

Bersama LLDIKTI IV, UMC Gelar Workshop Pendampingan Penyusunan Proposal PKKM 2022
Peserta Workshop Pendampingan Proposal PKKM 2022 (Dok: Istimewa)

UMCPRESS.ID - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) tengah menggenjot seluruh Perguruan Tinggi, baik swasta dan negeri guna meningkatkan daya saing bangsa.

Untuk itu, Kemendikbud-Ristek mengeluarkan Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) kepada seluruh Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk bisa merasakan manfaat dari program tersebut.

Syarat utamanya adalah proposal PPKM yang mumpuni. 

Guna mencapai tujuan lolosnya proposal hibah PKKM 2022, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar Workshop pendampingan penyusunan proposal PKKM 2022 di Aula Masjid Raya UMC, Kamis (14/4/2022). 

Hadir sebagai Keynote speaker,  Dr. M. Samsuri, M.T selaku Kepala LLDIKTI IV.

Samsuri menilai UMC sudah tepat menyelenggarakan workshop pembuatan proposal PKKM 2022 karena imbasnya sangat bermanfaat bagi kepentingan perguruan tinggi. Dan inilah tradisi keunggulan sebenarnya.

" UMC sudah tepat menggelar workshop ini. Sesuai dengan tagline kampus, Unggul, Professional dan Islami. Artinya, UMC telah mengimplementasikan esensi tradisi Unggul yang sesungguhnya," jelas Samsuri.

Menurut Samsuri, Perguruan Tinggi yang mendapatkan hibah akan mendapat dukungan dana dari pemerintah dalam menjalankan program Merdeka Belajar. Hibahnya pun bermacam-macam. 

Diakuinya, hibah tersebut memang sangat membantu kampus-kampus terutama di masa pandemi ini.

Namun, mengingat hibah bersifat terbatas maka dibutuhkan upaya untuk menjaga keberlanjutan dari program-pragram yang dijalankan ke depan. 

Kompetisi ini terbagi dalam tiga liga, yaitu liga-1 (untuk perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa di atas 18.000 dan mengikutsertakan lima program studi), liga-2 (perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 5.001 - 18.000 dan tiga program studi), dan liga-3 (perguruan tinggi dengan jumlah mahasiswa 1.000 – 5.000 dan dua program studi).

PKKM, lanjut Samsuri, telah menghasilkan pengaruh di beberapa Indikator Kinerja Utama dan juga luaran yang dapat mendorong penerapan Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

Harapannya, melalui workshop ini, UMC memperoleh kiat-kiat khusus agar pengajuan proposal PKKM yang diajukan bisa terealisasi.

Usai paparan Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Rektor UMC Arif Nurudin M.T menyambut baik setiap advice yang diberikan.

Arif menegaskan, Civitas Akademika UMC patut berbangga, karena prestasi demi prestasi telah ditorehkan.

Bayangkan, ucap Arif, ditengah himpitan dan dinamika bangsa, UMC tetap menjadi candradimuka dalam capaian hibah, salah satunya program PKKM.

"Puji syukur kepada Allah SWT, sejarah mencatatat di awal tahun 2021 lalu, UMC lolos untuk hibah PKKM. Saat itu, hampir seluruh prodi dapat hibah. Begitupun dengan tahun 2020,  kita harus  jaga semangat dan terus kompak mengukir prestasi yang sudah mengkristal di kampus ini. Jika 2021 saja bisa, maka workshop kali ini sejatinya menstimulasi kita untuk menciptakan sejarah di 2021 silam," jelas Rektor UMC dalam sambutan.

Arif juga menyebutkan capaian hibah yang diraih UMC termuat di surat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti) no 0324/E.E1/KM.11.02/2021 yang menyatakan bahwa UMC lolos seleksi untuk hibah bantuan pemerintah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). 

Tentunya, capaian hibah yang kesekian kalinya adalah bagian dari semangat fastabiqul khairat, yakni berlomba-lomba dalam memproduksi berbagai keunggulan. 

Arif memastikan bahwa apa yang menjadi perhatian di UMC juga selaras dengan upaya pemerintah. Beberapa kegiatan dari Kampus Merdeka didukung melalui program hibah di mana setiap Perguruan Tinggi bersaing untuk menjadi yang terbaik dalam implementasi program tersebut.

Mengingat masih dalam masa pandemi, UMC benar-benar mempersiapkan pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. 

Hampir seluruh sivitas akdemika UMC sudah di vaksin mulai dari 1,2 hingga booster.

Arif mengucapkan terimakasih kepada Prof. Dr. Lilis Nuraida yang menyampaikan materi seputar Panduan Penyusunan Proposal PKKM. Apresiasi juga disampaikan kepada Prof. Dr. Ing. Setyawan Purnomo Sakti, M.Eng yang mempresentasikan materi Struktur Proposal PKKM.

Workshop juga menyajikan paparan Sharing Best Practice Kiat Lolos PKKM Level Program Studi dan Institusi yang disampaikan oleh Dr. Hj. Fikriyah, M.A dan Bagus Nurul Iman, S.Pd., M.Pd.

Kegiatan yang digelar oleh UMC bekerjasama dengan LLDIKTI Wilayah IV selain menghadirkan seluruh struktural, juga dosen dan tendik.