UMC Teken MoU dengan KPID Jabar, Sejumlah Poin Penting Jadi Fokus Utama
UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) melalui Prodi Ilmu Komunikasi menyambut baik Momerandum of Understanding (MoU) atau kerjasama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat.
Terlebih Prodi Ilkom UMC tengah mendorong lahirnya konten kreator dan berbagai industri kreatif di bidang penyiaran.
Hal itu menjadi salah satu target dalam penandatanganan MoU KPID Jabar dengan Prodi Ilkom UMC di Kampus II UMC, Rabu (13/4/2022).
MoU dihadiri oleh Rektor UMC Arif Nurudin M.T, Wakil rektor III Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si, Kabiro Humas UMC, Ahamd Yusron, Dekan FISIP UMC Drs Subhan Haris M.Si, Kaprodi Ilkom UMC Ida Riaeni, Kepala KPID Jabar Dr. Andiyana Slamet beserta Komisioner KPID Jabar lainnya yakni Roni Thobroni dan Syaefurahman.
Rektor UMC Arif Nurudin menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pangsa yang sangat besar untuk konten-konten industri kreatif digital, di mana menurut data We Are Social jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mencapai 202,6 juta jiwa atau 73,7% dari populasi dan 98,5% dari jumlah tersebut menontonvideo online.
Arif juga menyoroti industri creativepreneurship, peran soerang content creator dapat menjadi bisnis yang menjanjikan.
Content Creator adalah sebuah profesi yang membuat suatu konten, baik berupa tulisan, gambar, video, suara, ataupun gabungan dari dua atau lebih materi dan biasanya masuk ke dalam tim kreatif atau tim media sosial karena konten-konten tersebut dibuat untuk media, terutama media digital seperti Youtube, Snapchat, Instagram, WordPress, Blogger, dll. Content creator juga biasanya berkolaborasi dengan tim marketing untuk mendapatkan konsumen sebanyak – banyaknya dengan tempat utama media sosial usaha.
Menjadi content creator juga perlu paham mengenai tren industri saat ini agar bisa menyesuaikan kebutuhan pasar. Dengan kekuatan visual seperti illustrasi produk, foto produk, desain produk dan deskprisi produk itu menjadi tanggung jawab utama content creator.
Sementara itu, Dekan FISIP UMC, Drs. Subhan Haris M.Si mengaku jalinan kerjasama dengan KPID Jabar memiliki significant contribution. Melalui kerjasama ini, Prodi Ilkom UMC akan dimonitor oleh para ahli media dan jurnalistik, sehingga akan berimbas positif kepada mahasiswa maupun dosennya.
"Sinergitas ini sangat baik, karena KPID maupun kami perlu mitra. Seperti untuk riset di industri ataupun penyiaran, dan ilmu komunikasi," ucap Arif.
Menurut Subhan, kegiatan akan ditindak lanjuti di bidang magang mahasiswa, penelitian dan pengabdian.
Lebih lanjut, Kepala KPID Jabar Dr. Andiyana Slamet pun menilai potensi dan meningkatnya perkembangan teknologi informasi saat ini menjadikan tantangan dan peluang bagi para pelaku industri kreatif di bidang penyiaran, khususnya bagi lembaga pendidikan ilmu komunikasi penyiaran.
Perkembangan penetrasi internet yang telah menjangkau 132 juta masyarakat Indonesia harus dibarengi dengan literasi media serta tersedianya berbagai ragam dan jenis konten positif dalam jumlah memadai.
Guna meningkatkan akselerasi dalam mengimbangi kecakapan dan dinamis nya perkembangan media informasi saat ini.
KPID Jabar membuka tangan selebar-lebarnya dalam meningkatkan mutu pendidikan, pengajaran dan penelitian.
Oleh karena itu, perlu didorong dengan ekosistem simbiosis mutualisme yang baik dengan akademisi.
Peluang itu sangat terbuka lebar di era digitalisasi ini, mengingat 70% masyarakat Jawa Barat telah mengakses internet.
Sekarang tinggal bagaimana bersama-sama melakukan literasi media, agar masyarakat berdaya, dan melahirkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan.