Ingat Pesan Sang Ayah, Kang Asep Nilai Jabatan Itu Sementara

Ingat Pesan Sang Ayah, Kang Asep Nilai Jabatan Itu Sementara
Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Asep Komara M.Pd (Foto: Disdik Kota Cirebon - UMCPRESS)

UMCPRESS - Asep Komara yang akrab disapa Kang Asep lahir di Kota Bandung 11 Desember 1968 ini mengenyam bangku SD, SMP Cimindy hngga SMEA di Cimindy Kota yang penuh sejarah. 

Usai menamatkan SMEA di Cimindy, Ayah Kang Asep dipindahkan di dinas pendidikan Majalengka sehingga dirinya pun ikut diboyong.

Kang Asep pun melanjutkan Strata Satu (S1) di STKIP YASIKA Majalengka Jawa Barat, mengambil Pendidikan Bahasa Indonesia. Luar biasa, Kang Asep menjadi mahasiswa dengan capaian nilai yang cum laude kala itu.

Bagi Kang Asep, pendidikan adalah proses dan tidak boleh puas dengan S1. Dia pun melanjutkan studi Magister Pendidikan di Universitas Pakuan Bogor. Berkat kegigihan dan keseriusan dalam belajar, Kang Asep berhasil menyelesaikan S2 di Universitas tersebut.

Keberhasilan akademis Kang Asep disertai  dengan capaian karirnya, telah membawanya  menjabat sebagai Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kota Cirebon.

Mendapatkan mandat  tersebut, rupanya malah lebih memacu semangat Kang Asep untuk terus melayani dan bermanfaat untuk banyak orang.

" Ayah saya berpesan untuk selalu ingat kepada Allah SWT bahwa  jabatan itu hanya sementara. Nasehatnya begitu membekas, Ayah selalu mengingatkan bahwa jika diamanahi suatu jabatan, maka bekerjalah semaksimal dan sebermanfaat mungkin," ujar Suami dari Prambany lesatri saat berbincang dengan tim umcpress.id di ruang kerjanya, Jum'at (9/7/2021).

Kang Asep dikaruniai oleh 3 anak yakni sarah ayu (20) yang baru saja lulus dari Universitas Islam Indonesia (UII) jurusan tekhnik kimia, Aprilyani masih duduk di bangku SMA kelas 11 (16) dan si bungsu Anindya Putri Komara (4).

" Family is a real wealth, keluarga adalah kekayaan yang sebenarnya. I love my family," ungkap Kang Asep.

Pria yang dikenal ramah memiliki motto hidup yakni "harus bermanfaat dan nikmati hidup" mengibaratkan karir itu layaknya pohon kelapa, semakin tinggi phonnya maka semakin kencang angin yang bertiup. Begitupun dengan karir Kang Asep. 

Seperti ilmu padi, semakin berisi semakin merunduk

Kang Asep  juga tak memungkiri jika banyak tantangan yang ditemuinya. Namun Ia teringat pada ungkapan petuah lama "Seperti Ilmu Padi, Semakin Berisi Semakin Merunduk” itulah pribahasa yang sering didengar.

Tanaman padi jika berisi semakin lama semakin besar, jika semakin besar otomatis beban bijinya juga semakin berat. Jika sudah semakin berat, mau tidak mau seuntai biji padi akan semakin kelihatan merunduk ke arah depan bawah.

Karena batang padi sangat pendek, strukturnya berupa batang yang terbentuk dari rangkaian pelepah daun yang saling menopang. 

Jadi tidak sebanding dengan berat biji padi yang semakin lama semakin membesar. Berbeda dengan biji padi yang kosong tidak berisi, walaupun kelihatan bijinya berbuah banyak karena tidak berisi maka seuntai biji padi tersebut akan tetap berdiri tegak lurus.

Ini adalah salah satu wujud perumpamaan bagi orang-orang berilmu, berpendidikan, ataupun yang berpengalaman. Semakin tinggi ilmu seseorang mestinya juga semakin bijak dalam tindakannya. 

Bukannya banyak ilmu banyak pengalaman malah semakin sombong, bohong, dan korupsi. Sikapnya semakin angkuh, penuh egois, dan semaunya sendiri.

Seringkali orang-orang yang memiliki penghetahuan hanya dijadikan sarana untuk berbuat riya’, mendapatkan penghargaan, atau meninggikan derajat saja. 

Seseorang yang mengerti ilmu datang dari Allah merupakan karunia dan amanah-Nya, tidak akan besar kepala saat menguasai sebuah ilmu. Hal itu terlihat dari reaksinya terhadap diri dan lingkungan. Orang berilmu yang rendah hati akan mencoba tetap berdiri sejajar dengan orang lain.

Kang Asep kembali memberikan pesan yang penuh nutrisi kepada generasi muda bahwasanya dinamika juga problematika yang kerap mereka hadapi kedepan tidak mudah dan jauh lebih menantang.

Apalagi pandemi yang belum mereda, peluang kerja dan deretan masalah menanti. 

Kendati demikian, Kang Asep mengimbau kepada generasi muda untuk tetap semangat dan optimis yang tinggi bahwa apapaun masalah dalam hidup ini pasti ada solusi.

" Insha Allah pandemi ini pasti berlalu dan kehidupan bisa normal kembali," pesan Kang Asep. 

Jadikan orang tuamu aja, maka rezekimu seperti raja

Tak lupa, setinggi dan sehebat apapun karir, kata Kang Asep, perlakukanlah orang tua baik Ayah dan Ibu adalah seperti layaknya raja, maka jutaan kebaikan akan mengalir tiada henti.

"Orang tua bukan barang rongsokan yang bisa dibuang atau diabaikan setelah terlihat tidak berdaya. Karena pada saat engkau sukses atau saat engkau dalam keadaan susah, hanya ‘orang tua’ yang mengerti kita dan batinnya akan menderita kalau kita susah," tutur Kang Asep. 

"Mari kita renungkan, apa yang telah kita berikan untuk orang tua kita, nilai berapapun itu pasti dan pasti tidak akan sebanding dengan pengorbanan ayah ibu kita. Jadikan orang tuamu raja, maka rezekimu seperti raja.” tambah Kang Asep.

Kang Asep tak kuasa menahan air matanya seraya  bertutur, “Jangan perlakukan orang tua seperti pembantu.”

Kadang miris, melihat sejumlah keluarga yang meminta orang tuanya merawat anak sementara mereka sibuk bekerja.

Bila ini yang terjadi maka rezeki orang itu adalah rezeki pembantu, karena ia memperlakukan orang tuanya seperti pembantu.

Walau suami/istri bekerja, rezekinya tetap kurang bahkan nombok setiap bulannya.

Menurut sebuah lembaga survey yang mengambil sampel pada 700 keluarga di Jepang, anak-anak yang sukses adalah mereka yang memperlakukan dan melayani orang tuanya seperti seorang kaisar.

di penghujung perbincangan, Kang Asep mengimbau bagi yang masih memiliki orang tua, maka jumpailah mereka, peluk mereka dan minta ampun kepada mereka. 

" Bagi anda yang sudah tidak ada orang tua, apakah ayah atau ibun. Maka, hal terbaik yang dapat dilakukan adalah teruslah berdoa dan memohon kepada Allah SWT agar orang tua yang sudah meninggal diberikan ampunan dan tempat terbaik di alam sana," tutup Kang Asep.