Awali Semester Gasal 2023/2024, Rektor UMC: Jaga Kualitas dan Budaya Prestasi
UMCPRESS.ID - Mengawali masa Kuliah Semester Gasal Tahun Akademik 2023/2024, Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar Studium Generale yang meneguhkan semangat dan cita-cita masa depan Amal Usaha Muhammadiyah yang bertepatan pada Milad UMC yang ke-23 tahun.
Rektor UMC, Arif Nurudin MT mengawali sambutannya dengan membacakan Al-Qiur'an Surat Ar-Rum Ayat 54 yang artinya "Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa,"
Menurut Arif, Ar-Rum sejatinya mengajak dosen, tendik dan mahasiswa dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT karena UMC tetap hadir memberikan banyak manfaat untuk kemajuan bangsa dan negara, wabil khusus wilayah Cirebon, Indramayu, Kuningan dan Majalengka (Ciayumajakuning).
UMC, kata Arif, yang tadinya tidak memliki apa-apa, tidak berbuat apa-apa, saat ini sudah bisa berbuat banyak hal serta menjadi kebangaan masyarakat. Ini yang patut disyukuri.
Sesuai tema milad UMC pada 28 September dengan tajuk "Unggul, Modern, Islami dan Berbudaya" kampus Perguruan Tinggi Muhammadiyah ini terus bertransformasi menuju episentrum keunggulan, tidak hanya di jabar, nasional tapi level global.
"Memasuki usia UMC yang ke-23 ini, mari seluruh civitas akademika UMC bersama-sama berjuang sekuat tenaga untuk mewujudkan UMC yang unggul, modern, Islami dan berbudaya," ujar Arif, Senin (9/10/2023).
Arif pun menjabarkan, yang dimaksudkan unggul disini adalah keunggulan kurikulumnya, keunggulan dosen-dosennya, keunggulan perkuliahannya, modern dengan sarana prasarananya.
Keunggulan itu mesti ditopang dengan sikap islami yang tergambarkan dari semangat melakukan shalat secara berjamaah, membaca al-qur’an, kemudian giat melakukan ibadah sunnah seperti shalat dhuha dan puasa-puasa sunnah. Sikap islami inilah memunculkan karakter moderat yang ditunjukkan dengan rasa kasih sayang, kesantunan, saling mendukung dan meperkuat, bersikap kritis terbuka yang berbasis budaya lokal. Apalagi Cirebon dijuluki kota wali dan santri.
"Budaya itu bukan sekadar nyanyian, tarian, puisi, dan sebagianya. Budaya justru meliputi kehidupan menyeluruh yang mana semua pengertian budaya menunjukkan budaya sebagai ekspresi hidup, itulah karakter berbudaya," tuturnya.
Pembentukan karakter, akhlak, dan adab manusia merupakan prioritas di dalam Islam. Hal ini terlihat dari banyaknya dalil dan referensi yang menunjukkan pentingnya memiliki adab di atas ilmu. Rasulullah saw sendiri merupakan contoh teladan terbaik yang menunjukkan bagaimana karakter, akhlak, dan adab yang harus dimiliki umat Islam.
Saat ini, kata Arif, Universitas Muhammadiyah Cirebon mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini tidak terlepas dari peran banyak pihak.
"Untuk itu saya minta kepada semuanya dapat berperan secara aktif sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya untuk terus berkarya demi kemajuan Universitas Muhammadiyah Cirebon yang kita cintai," ucap Arif.
Lebih lanjut, Arif memaparkan salah satu tujuan yang ingin dicapai di tahun 2024 adalah mengembangkan kualitas melalui akreditasi UMC.
" Mudah-mudahan Allah memberi kemudahan dalam 4 tahun ke depan kita bisa mencapai akreditasi unggul, minimal baik sekali. Saya juga berharap di tahun 2024 mendatang, semua program studi kita bisa mendapatkan akreditasi unggul, minimal baik sekali. Bapak/Ibu dosen yang doktor sangat kita butuhkan untuk mendukung proses akreditasi tersebut," ujar Arif.
Arif juga menjabarkan sederet capaian UMC yang setiap tahunnya mendapatkan hibah penelitian.
Melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), UMC telah berhasil meningkatkan jumlah proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang didanai oleh pemerintah.
Dalam rangka peningkatan kualitas, UMC juga tengah mempersiapkan diri untuk melakukan proses hilirisasi (komersialisasi) hasil-hasil penelitian dosen dan mahasiswa. Agar kedepannya manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh peneliti maupun masyarakat luas, terutama dunia industri. Untuk memperkuat nilai tawar dan melindungi hasil penelitian, luaran penelitian di UMC telah banyak didaftarkan hak kekayaan intelektualnya (HaKI) dalam bentuk hak cipta dan hak paten.
“Sebagai lembaga yang mengimplementasikan dua dari tiga aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, LPPM merupakan lembaga yang sangat strategis. Peningkatan kinerja LPPM secara langsung, akan berpengaruh positif pada peningkatan mutu institusi dan nilai akreditasi baik di tingkat universitas maupun di tingkat program studi,” ujar Arif.
Mahasiswa UMC juga diingatkan perihal kepribadian Muhammadiyah yang perlu diimplementasikan dalam diri kader persyarikatan. Tentunya, mahasiswa UMC menjadi bagian dari Persyarikatan Muhammadiyah yang mesti mengamalkannya. Mahsiswa UMC harus giat belajar, beramal, dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan.
Ilmu yang dimiliki mahasiswa diminta untuk dijadikan sebagai ladang dakwah untuk menebar kebermanfaatan bagi umat. Lebiih penting lagi, memperbanyak sahabat dan mengamalkan ukhuwah islamiyah, wathaniyah, dan insaniyah serta aktif memberikan solusi.
Selain itu, perlu memiliki jiwa proaktif dan adaptif dengan perkembangan zaman yang dilandasi ajaran Islam. Senantiasa mencari ilmu dan mengamalkannya secara ilmiah. Tak lupa, taat pada hukum, undang-undang, serta taat pada peraturan dan kode etik kampus.
Perlu dicatat juga, mahasiswa UMC harus berpikir kritis dan peka terhadap lingkungan sekitar dengan selalu tanggap dan menjadi teladan.
Jika semua sudah dilakukan, wajib memiliki prinsip bahwa apapun yang dilakukan berlandaskan fastabiqul khairat dalam kebajikan melalui prestasi akademik maupun nonakademik. Poin-poin diatas adalah wujud dari nilai islam, profesional dan mandiri yang dicerminkan dari pribadi-pribadi mahasiswa UMC yang headir sebagai problem solver (pemecah masalah) bukan sebaliknya.
Terakhir, Arif kembali berpesan kepada dosen untuk tidak hanya mentransfer ilmunya, tetapi untuk menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara utuh yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Ditambahkan dengan internalisasi nilai-nilai Islam Kemuhammadiyaan.
Begitupun dengan tenaga kependidikan, diharapkan dapat memberikan layanan yang prima untuk mahasiswa dan dosen yang diikuti dengan penerapan prosedur yang benar.
" Oleh karena itu teman-teman dosen, tidak hanya dituntut untuk mentransfer ilmunya tetapi untuk menjalankan Tri Dharma perguruan tinggi secara utuh yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat ditambahkan dengan internalisasi nilai-nilai Islam kemuhammadiyaan. Bagaimana tenaga kependidikan? diharapkan dapat memberikan layanan yang prima untuk mahasiswa dan dosen yang diikuti dengan penerapan prosedur yang benar. Dengan demikian, wujud keunggulan benar-benar bisa diejawantahkan," tutup Arif.