Prof Rokhmin: Selamat Dr. Yudas Sabaggalet, Ada 4 Kunci Sukses Pembangunan Secara Ekonomi

Prof Rokhmin: Selamat Dr. Yudas Sabaggalet, Ada 4 Kunci Sukses Pembangunan Secara Ekonomi
Prof Rokhmin Dakhuri (dok: istimewa)

UMCPRESS.ID - Prof Rokhmin Dahuri mengucapkan selamat kepada Yudas Sabaggalet, SE. MM, lulus dengan yudisium sangat memuaskan dalam Ujian Terbuka Program Doktor Studi Pembangunan di Sekolah Pasca Sarjana Universitas Andalas, pada Kamis 12 Oktober 2023. 

Untuk itu, predikat Dr.Yudas Sabaggalet, SE. MM.  tepat disematkan kepada Bupati Mentawai dua periode yakni 2011–2016 dan 2017–2022.

" Sudah sah kita panggil Pak Doktor," ucap Prof Rokhmin. 

Prof. Rokhmin menilai bahwa Yudas Sabaggalet sebagai mantan kepala daerah dalam penelitiannya ada semangat supaya Mentawai tetap maju.

"Hanya menurut saya saudara Yudas langsung melompat bahwa yang salah itu seolah-olah hanya  modal kapital sosial dan budaya, mulai dari Arat Sabulungan, kepemimpinan yang lemah, pranata penyelesaian konflik yang lemah, jaringan sosial lemah, dan resistensi Mentawai terhadap dunia luar," tandas Ketua Umum Masyarakat Akuakultur Indonesia itu.

Lebih lanjut, Prof. Rokhmin mengingatkan bahwa ada empat faktor yang menjadi kunci keberhasilan pembangunan secara ekonomi. 

Antara lain: Pertama, pembangunan soft skills. Saat ini, kata Prof. Rokhmin Dahuri yang dilakukan pemerintah Mentawai tidak maksimal. Seperti membangun budidaya kerapu hanya 10 keramba. Lalu hanya fokus pada produksi. Ketika nelayan berhasil memanen, pasarnya tidak ada. 

Demikian juga membangun pertanian dan perkebunan. "Di Indonesia membangun hanya untuk hiburan masyarakat saja," katanya.. 

Kedua, sistem. Dalam pembangunan wilayah hanya fokus pada satu sistem saja. Seperti hanya penangkapan ikan saja, tapi tidak dibangun sarana produksinya. Bagaimana benih, bbm, jejaring, hilir, pengolahan, marketing.

Ketiga, teknologi. Banyak masyarakat kita masih menggunakan teknologi yang sudah jadul, yang seharusnya sudah menggunakan teknologi modern. Keempat, pembangunan berkelanjutan.

"Dari empat performance ini dibandingkan dengan program pemerintah dari tahun 70 hingga sekarang," kata Anggota Dewan Penasihat Ilmiah Internasional Pusat Pengembangan Pesisir dan Laut, Universitas Bremen, Jerman itu.