Bersama Nelayan Tradisonal, Prof Rokhmin Ungkap Potensi Kabupaten Indramayu

Bersama Nelayan Tradisonal, Prof Rokhmin Ungkap Potensi Kabupaten  Indramayu
Prof Rokhmin Dakhuri (dok: istimewa)

UMCPRESS.ID - Kabupaten Indramayu dianugerahi sumber daya alam yang melimpah seperti pertanian, perikanan dan minyak hingga gas.

Tak ayal, Kabupaten dengan tagline bermartabat ini banyak dilirik oleh pemerintah pusat sebagai salah satu daerah yang memperoleh program dan pengembangan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Potensi Indramayu ini yang mencuri perhatian Prof. Dr. Ir. Rokhmin Dahuri, MS selaku Guru Besar dari IPB University. Tak henti-hentinya, Prof Rokhmin menyambangi daerah ini, khususnya para nelayan tradisional indramayu yang dikenal ulet dan gigih.

Prof Rokhmin juga mengakui bahwa Ia sebagai anak nelayan yang kehidupannya tak bisa lepas dari pantura (pantai utara) Indramayu-Cirebon, karena tempat inilah Ia dibesarkan.  

Hal ini ia sampaikan kepada ratusan nelayan tradisional indramayu di KUD Eretan Kulon Indramayu, Selasa (11/10/2023).

"Potensi perikanan dan kelautan di Kabupaten Indramayu terus menggeliat seiring dengan semakin canggihnya era digital belakangan ini. Tidak hanya perikanan tangkap, perikanan budidaya/tambak terus menunjukan jatidirinya dan menjadi andalan bagi para pelaku usahanya," ujar Prof Rokhmin yang juga Ketua Umum GNTI (Gerakan Nelayan Tani Indonesia)

Prof Rokhmin menyampaikan bahwa pemerintah sejauh ini terus memberikan dukungan program bagi nelayan. Ia pun mengapresiasi upaya koordinasi antara Pemkab Indramayu dengan Pertamina selaku penyedia BBM solar bersubsidi  kepada  Nelayan di pantura Indramayu.

Putra kelahiran Desa Gebang Mekar (Kampung Nelayan) – Cirebon ini pun menjabarkan potensi perikanan di Kabupaten Indramayu merupakan potensi terbesar di Jawa Barat yang meliputi 4 sub sektor yakni perikanan tangkap, perikanan budidaya, pengolahan perikanan, dan garam.

Untuk perikanan tangkap, ada dua jenis yakni perikanan tangkap di laut dan perikanan tangkap di perairan umum (sungai, danau/waduk, rawa, situ dan tambak). 

Untuk perikanan budidaya dikenal dengan budidaya air payau, tambak, dan air tawar dengan komoditi andalan seperti udang windu, udang vaname , bandeng, lele, rumput laut, ikan nila, dan ikan emas.

Sementara untuk sektor pengolahan saat ini di Kabupaten Indramayu telah tersebar berbagai olahan ikan dengan aneka ragam jenisnya. Namun yang paling fenomenal adalah pengolahan ikan menjadi kerupuk ikan dan udang, maupun pengolahan ikan asin.

Terakhir, Prof Rokhmin mengajak kepada seluruh element masyarakat untuk menjaga laut, karena laut adalaha masa depan bangsa.

"laut adalah masa depan bangsa, mengajak untuk turut menjaga lautan kita. Bukan hanya dari para pencuri ikan, tetapi juga dari kegiatan destructive fishing, penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, dan yang tak kalah penting cemaran sampah laut terutama sampah plastik. Tidak hanya pemerintah, tapi kita semua wajib menjaga laut kita ini," pungkas Prof Rokhmin.

Diketahui sebelumnya, Prof Rokhmin juga menghadiri diskusi di pabrik produsen jaring terbesar di Asia Tenggara, Prof Rokhmin Dahuri : Nelayan akan sejahtera jika alat tangkapnya modern di PT.Arteria Daya Mulia (ARIDA) Cirebon. 

Turut hadir pada diskusi tersebut, Direktur PT.ARIDA Irawan Mulia Putra, Mantan Dirjen Perikanan Tangkap Ir.M.Zaini, direksi PT.Arida, pengrajin jaring tangkap ikan tradisional, dan nelayan tradisional Cirebon.