Kemenkop UKM Nilai Webinar HIMA FE UMC Bangun Semangat Entrepreneurship di Masa Pandemi

Kemenkop UKM Nilai Webinar HIMA FE UMC Bangun Semangat Entrepreneurship di Masa Pandemi
Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Koperasi dan UKM, Rulli Nuryanto (Dok: umcpress.id)

UMCPRESS.ID - Kementerian Koperasi dan UKM mengakui bahwa pandemi mengakibatkan kondisi perekonomian menjadi tidak stabil sehingga banyak wirausaha mengalami keterpurukan yang luar biasa.

Kalangan muda khususnya, mereka sangat merasakan dampaknya karena akibat kebijakan pembatasan, banyak perusahaan yang gulung tikar.

Hal ini tentu berbeda bagi anak muda yang memiliki jiwa entrepreneurship. Meski pandemi belum melandai, mereka bakal memutar otaknya mencari jusrus jitu mencari solusi dibalik sulitnya ekonomi saat ini. 

Karenanya, kemampuan wirausaha akan timbul dan terasa melalui pengalaman-pengalaman, pelatihan-pelatihan atau seminar.  

Demikian disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang diwakilkan Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro, Kementerian Koperasi dan UKM, Rulli Nuryanto di Webinar Nasioal dengan tema " Peta Ekonomi 2021, Seperti Apa?" yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa (HIMA) FE UMC pada Sabtu (2/10/2021)

"Seperti yang dilakukan HIMA FE UMC hari ini. Kegiatan ini akan mengasah mahasiswa untuk menjadi Wirausaha yang kreatif dan inovaif dengan ide-ide dan gagasan yang cemerlang untuk menghadapi pandemi Covid-19," ucap Rulli Nuryanto.

Jadi di masa pendemi Covid-19 sebetulnya para wirausaha yang kreatif, inovatif, dan cerdas akan menemukan ide agar kegiatan ekonomi tetap berjalan, dan pemerintah pun tidak tinggal diam. Pemerintah memberikan subsidi bantuan usaha ekonomi, agar dapat diusahakan, dikelola, dikembangkan dengan baik.

Ruli pun mengutip survey world economic forum menyebutkan sebanyak 35,5% pemuda usia 15-35 tahun di Indonesia ingin menjadi pengusaha di masa depan. Keinginan tersebut bisa jadi dikarenakan pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) yang pesat dalam beberapa tahun terakhir. 

Tentu peran Perguruan Tinggi sangatla dibutuhkan untuk melahirkan wirausa-wirusaha muda kedepan. 

Untuk itu, kata Ruli, Kemenkop UKM menyiapkan empat transformasi besar dalam mendorong target penciptaan koperasi modern dan UMKM naik kelas. Keempatnya yaitu transformasi dari informal ke formal, transformasi ke digital dan pemanfaatan teknologi, transformasi ke dalam rantai nilai (value chain) dan modernisasi koperasi.

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan pada tahun 2021 mampu mencetak 100 koperasi modern dan mendorong sebanyak 2,5 juta usaha mikro bertransformasi menjadi sektor formal.

Beberapa yang akan didorong yakni dari usaha mikro antara lain belum terdata dan memiliki perencanaan bisnis dengan baik, bergantung sepenuhnya dengan pendapatan harian, sangat dinamis baik dari sisi produk yang dijual maupun lokasi penjualan, dikelola belum dalam skala ekonomi, bahkan sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. 

Selanjutnya, penguatan pembiayaan saat kondisi darurat diantaranya meliputi restrukturisasi kredit, rekonstruksi usaha, bantuan permodalan, dan bantuan lainnya. Kemudian Pemerintah memberikan fasilitasi pembiayaan dari meningkatkan akses pembiayaan, memberikan imbal jasa penjaminan dan subsidi bunga, penjaminan kredit modal kerja, penyaluran dana bergulir, bantuan permodalan, dan bentuk pembiayaan lain.