Bekali Video Editor Knowledge Mahasiswa Prodi Ilkom UMC, LSP STMM Gelar Uji Kompetensi Berbasis SKKNI

Bekali  Video Editor Knowledge  Mahasiswa Prodi Ilkom UMC,  LSP STMM Gelar Uji Kompetensi Berbasis SKKNI
LSP STMM menggelar Uji Kompetensi Berbasis SKKNI dengan Skema Video Editor di Prodi ilkom UMC (Dok: Istimewa)

UMCPRESS.ID - Wakil Rektor I Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Nana Trisovelna M.T mengapresiasi inisiasi Lembaga Sertifikasi Profesi Sekolah Tinggi Multi Media (LSP STMM) yang menggandeng UMC untuk penyelenggaraan kegiatan Uji Kompetensi berbasis SKKNI dengan Skema Video Editor.

Pelaksanaan Ujian Sertifikasi dilakukan di UMC pada Rabu dan Kamis (22 – 23/12/2021) yang dihadiri oleh 25 mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi.

Nana menyampaikan bahwa Sertifikasi berbasis SKKNI ini adalah kegiatan yang sangat penting dalam rangka akselerasi penyiapan Tenaga Kerja terampil Bidang Komunikasi di Indonesia. 

" Dengan adanya sertifikasi ini, sangat membantu mahasiswa kami. Insha Allah, support saat mereka mencari kerja," ucap Nana saat memberikan sambutan di kegiatan tersebut.

Direktur LSP STMM, Drs. Kusumo Gambriyanto, M.Si juga menyampaikan bahwa seiring dengan pesatnya pertumbuhan dunia periklanan, kehumasan, penyiaran, dan distribusi konten komunikasi via media sosial, kebutuhan akan tenaga kerja di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) semakin mengalami peningkatan yang signifikan di tiap tahunnya. 

Di negara-negara maju, bidang komunikasi khususnya industri konten telah menjadi profesi yang sangat bergengsi dan terus berkembang (emerging profession) secara pesat. 

Karenanya,Uji Kompetensi berbasis SKKNI dengan Skema Video Editor memiliki dampak penting bagi mahasiswa Prodi Komunikasi UMC. 

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial Politik (FISIP) UMC, Drs Subhan M.Si juga memandang kegiatan ini sangat penting bagi mahasiswa.

Subhan mengacu ke data yang dirilis oleh Data Fast 50, permintaan SDM dibidang indutri konten secara global terus mengalami peningkatan mencapai 63% khususnya dibidang multimedia, editing, dan grafika. 

Selain itu, kata Subhan, data dari ASEAN  Productivity Organization (APO) menunjukkan dari 1000 tenaga kerja Indonesia hanya sekitar 4,3% yang terampil sedangkan Filipina 8,3%, Malaysia 32,6% dan Singapura 34,7%.

Oleh karena itu, Ia mengucapkan terimakasih kepada LSP STMM atas pelaksanaan program ini, sehingga dapat meningkatkan keterampilan tenaga kerja muda Indonesia.

Hal senada juga diamini oleh Kaprodi Ilkom UMC, Ida Riaeni bahwa kegiatan sertifikasi berbasis SKKNI sangat penting dalam mempersiapkan angkatan muda dalam menghadapi fase digital. 

Lebih lanjut, dirinya berpesan bahwa ilmu dan sertifikat yang diperoleh  kelak akan sangat berguna dalam menunjang perjalanan karir mahasiswa.

Bagi Ida, dunia kerja tidak hanya butuh ijazah tapi juga sertifikat kompetensi akan menjadi pertimbangan bagi perusahaan.

Untuk itu, Ida berharap para peserta tidak bosan untuk terus belajar dan mengumpulkan ilmu serta keahlian lebih banyak lagi.