UMKM Naik Kelas, UMC Jadi Garda Depan
UMC menggerakkan dosen dan mahasiswa mendampingi UMKM Cirebon dan Indramayu, dari legalitas hingga pemasaran digital, selaras dengan semangat bermuamalah Muhammadiyah yang diwariskan KH Ahmad Dahlan.

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) konsisten mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar naik kelas dan berdaya saing. Komitmen itu ditegaskan Rektor UMC, Arif Nurudin MT, dalam Seminar Nasional “Pemberdayaan UMKM Naik Kelas dan Berdaya Saing”, Kamis (11/9).
Menurut Arif, UMC memiliki segudang talenta mumpuni, baik dosen maupun mahasiswa, yang siap mendukung pemberdayaan UMKM. “
Di kampus ini ada banyak potensi luar biasa. Mereka bukan hanya akademisi, tapi agen perubahan yang mampu mendampingi UMKM agar lebih profesional,” ujarnya.
UMC menunjukkan kepedulian mendalam terhadap perkembangan UMKM yang tumbuh di Cirebon dan sekitarnya. Melalui berbagai program, kampus ini terus mengasah kreativitas dosen dan mahasiswa untuk berkontribusi nyata.
Salah satunya lewat Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) yang dijadikan momentum penting untuk mengenali potensi usaha masyarakat desa.
Dalam kegiatan KKM, para mahasiswa bersama dosen membantu pelaku UMKM desa mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB), sertifikat halal, paten, hingga berbagai dokumen pendukung lain yang kerap menjadi kendala legalitas usaha.
Mereka juga memberi pendampingan agar produk lokal mampu masuk ke pasar digital dan marketplace, bahkan memperluas jangkauan hingga pesisir Cirebon dan Indramayu.
“UMKM desa sering kesulitan bersaing karena masalah administrasi dan pemasaran. Di sinilah peran kampus untuk hadir, membantu dari hulu ke hilir,” tutur Arif.
Ia menyebut, kehadiran UMC bukan sekadar pendamping teknis, tetapi juga sebagai mitra strategis bagi UMKM untuk tumbuh dan mandiri.
Arif menegaskan, semangat ini selaras dengan nilai-nilai Muhammadiyah yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi dan kebermanfaatan bagi masyarakat.
Ia mengutip teladan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah, yang sejak awal mengajarkan pentingnya bermuamalah dan berwirausaha agar umat tidak bergantung pada pihak lain.
“KH Ahmad Dahlan menginginkan warga Muhammadiyah, termasuk dosen dan mahasiswa, untuk menjadi insan mandiri. Wirausaha dan UMKM adalah salah satu jalannya,” kata Arif.
Menurutnya, semangat ini menjadi pendorong utama UMC dalam membangun ekosistem bisnis yang sehat, inovatif, dan berorientasi pada kesejahteraan sosial.
Arif berharap, dukungan terhadap UMKM tidak berhenti di acara seminar saja. Ia mengajak seluruh sivitas akademika untuk terus melahirkan ide, riset, dan pendampingan berkelanjutan.
“Pemberdayaan UMKM harus menjadi gerakan bersama. Dengan kerja kolaboratif, kita bisa membantu mereka naik kelas dan bersaing di pasar global,” tegasnya.