Rektor UMC Ajak Pemuda Ukir Prestasi

Rektor UMC Ajak Pemuda Ukir Prestasi
Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin M.T

UMCPRESS.ID - Peringatan sumpah pemuda  28 Oktober yang sudah memasuki usia ke-93 tahun sejatinya menjadi catatan bersama. Terlebih, perayaannya masih di masa pandemi yang belum mereda ini.

Jika pemuda saat masa perjuangan mengangkat senjata. Kiranya, pemuda saat ini merayakan sekaligus memaknainya dengan mengukir prestasi dan karya terbaik, karena sumpah pemuda tidak sebatas rangkaian kata atau retorika belaka.

Demikian disampaikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin M.T kepada umcpress.id, Rabu (28/10/2021).

Arif kemudian memaparkan semua perubahan besar terhadap tatanan dunia dilakukan oleh pemuda-pemuda hebat.

Ia mencontohkan Presiden RI pertama, Soekarno yang menggagas Sumpah Pemuda ketika berumur 27 tahun.  Napoleon Bonaparte menaklukkan hampir seluruh daratan Eropa dalam umur 41 tahun.

Thoriq Bin Ziyad menaklukkan Andalusia ketika berumur 18 tahun dan Solahudin Al Ayubbi membebaskan Palestina ketika berumur 17 tahun.

Mack Zuberg pendiri Facebook menjadi miliader ketika berumur 27 tahun. Bill Gates berhasil merajai dunia software dunia pada umur 42 tahun.

Artinya, muda dalam artian di sini tidak saja dalam usia (18-45 tahun) semata. Melainkan usia muda yang brilian, penuh dedikasi, motivasi, dan tentunya sebuah mimpi besar dalam menghasilkan sebuah karya besar untuk masyarakat banyak.

Ada juga beberapa tokoh yang tidak pada usia muda berhasil seperti penenu resep Kentucky Fried Chicken atau Donald Trumph yang sukses menjadi Presiden Amerika. Tapi itu kasusnya sangat kasuistik.

Begitu juga terhadap sejarah negeri ini. Bagaimana para pemuda pelajar Nusantara (ketika itu belum ada nama Indonesia) bersama gerakan Boedi Oetomo melakukan sebuah pergerakan fenomenal yang luar biasa sehingga menghasilkan Sumpah Pemuda pada 1928 tentang semangat kebangsaan, spirit persatuan, dan motivasi bersama dalam mewujudkan cita-cita untuk merdeka dari penjajahan melalui perjuangan politik kebangsaan (nation state). 

Puncaknya adalah, proklamasi kemerdekan Indonesia pada 17 agustus tahun 1945.

Oleh karena itu, Arif memastikan bahwa masa depan bangsa ini, termasuk UMC yang ia pimpin berada di tangan anak muda.