Pengajian Bulanan UMC, PWM Jabar: Kunci Sukses Merawat Keunggulan

Pengajian Bulanan UMC, PWM Jabar: Kunci Sukses Merawat Keunggulan

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) secara aktif menyelenggarakan pengajian bulanan sebagai bagian integral dari kehidupan akademik dan sosial kampus. 

Kegiatan ini bukan hanya berfungsi sebagai ajang silaturahmi di antara dosen, tendik, dan staf, tetapi juga sebagai forum penting untuk bertukar informasi dan membahas berbagai isu strategis yang mendukung kemajuan institusi. 

Hadir sebagai Narasumber, Prof DR H Yadi Janwari MA dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Barat

Menurut Prof Yadi, pengajian bulanan ini memberikan kesempatan bagi seluruh civitas akademika untuk mempererat hubungan interpersonal, memperdalam pengetahuan agama, serta bersama-sama mencari solusi atas tantangan yang dihadapi. 

Dengan suasana kekeluargaan dan semangat kebersamaan, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat komitmen semua pihak dalam mewujudkan visi dan misi Universitas Muhammadiyah Cirebon sebagai lembaga pendidikan yang unggul dan berintegritas.

Prof Yadi pun mengapresiasi kepemimpinan Rektor Arif Nurudin MT yang telah membawa UMC terbang melesat dengan capaian-capain yang gemilang. Hal ini tak lepas dari kepedulian dan kebersamaan yang telah mengkristal sekian lama. Samahalnya dengan kehadiran Muhammadiyah yang konsisten selama lebih dari 112 tahun ini tidak lepas dari kemampuannya untuk beradaptasi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan zaman. 

" Bapak/Ibu Dosen, Tendik dan seluruh staf di UMC harus jaga kebersamaan, kekompakan dan kepedulian karena itulah kunci Utama menjaga perahu besar. UMC, ibarat Perahu besar, nahkodanya Rektor, para mualimnya warek-warek, dekan, kaprodi dan Kepala Lembaga. Diperkuat dengan tendik-tendik dengan semangat yang luar biasa memberikan pelayanan terbaik, jika diluar sana pelayanan hanya 8 jam. Pelayanan di UMC 24 jam. Tugas kita agar Kapal Besar ini terus melaju, berlayar melewati ombak dan arus. Sekali lagi, kita harus bangga berada di UMC, amal usaha Muhammadiyah terbaik," ujar Prof Yadi di Pengajian Bulanan, Kamis 29 Agustus 2024.

Dengan penuh semangat, Prof Yadi juga mengutip teori keunggulan produk Michael Porter yang telah menjadi panduan penting bagi perusahaan untuk meraih dan mempertahankan posisi dominan di pasar. Porter, seorang ahli strategi terkemuka, memperkenalkan konsep keunggulan produk sebagai strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif dengan cara menawarkan produk atau layanan yang memiliki keunggulan unik dibandingkan dengan pesaing. 

Namun, prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Porter tidak hanya berlaku untuk sektor bisnis, tetapi juga dapat diterapkan dalam konteks pendidikan tinggi. Sama halnya dengan perusahaan yang berlomba-lomba untuk membedakan diri mereka dan menawarkan nilai lebih kepada pelanggan, kampus-kampus pendidikan tinggi juga harus mencari cara untuk membedakan diri mereka di tengah persaingan yang ketat. 

Keunggulan kampus—apakah dalam bentuk kurikulum inovatif, fasilitas canggih, atau reputasi akademik yang kuat—dapat menjadi faktor kunci dalam menarik calon mahasiswa dan memposisikan institusi mereka sebagai pemimpin di bidangnya.

"Dengan mengadaptasi teori keunggulan produk Porter, kita dapat mengidentifikasi bagaimana kampus-kampus dapat menerapkan strategi diferensiasi dan efisiensi untuk mencapai keunggulan kompetitif dalam arena pendidikan tinggi," ungkap Prof Yadi.

Selain teori Michael Porter, Prof Yadi merujuk pada Kopi Aroma tahun 1936. Pertanyaanya, kenapa kopi aroma bisa bertahan 88 tahun. Lalu ada coklat Singapura yang bahan mentah dari Garut. Hal ini terjadi karena kepedulian dan kebersamaan orang-orang di dalamnya yang kokoh untuk menjaga keunggulan sehingga bisa bertahan sekian lama. Apakah hal itu bisa di UMC, tentu sangat bisa. 

Selanjutnya, Prof Yadi menelisik lebih jauh soal Muhammadiyah, sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, telah menunjukkan keunggulan yang signifikan dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, dan amal usaha. Didirikan pada tahun 1912 oleh KH. Ahmad Dahlan, Muhammadiyah berkomitmen untuk mewujudkan pembaharuan sosial dan spiritual sesuai dengan ajaran Islam yang moderat dan progresif. 

Dengan semangat untuk memperbaiki kualitas hidup umat manusia dan masyarakat secara luas, Muhammadiyah telah mengembangkan berbagai lembaga dan program yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan, pelayanan kesehatan, dan kegiatan amal.

Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah tidak hanya mendirikan sekolah dan perguruan tinggi, tetapi juga mengembangkan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan zaman, serta mengintegrasikan nilai-nilai Islam dalam proses pembelajaran. Di sektor kesehatan, Muhammadiyah mengelola rumah sakit dan klinik yang memberikan layanan medis berkualitas tinggi dengan biaya yang terjangkau, serta aktif dalam program-program kesehatan masyarakat. 

Selain itu, Muhammadiyah juga terlibat dalam berbagai kegiatan amal dan sosial yang bertujuan untuk membantu masyarakat kurang mampu dan memajukan kesejahteraan umum.

Pendekatan holistik Muhammadiyah dalam bidang-bidang ini mencerminkan dedikasi untuk menyebarluaskan nilai-nilai kemanusiaan dan keagamaan, serta upaya untuk berkontribusi secara nyata dalam pembangunan bangsa dan negara.

Akhirnya, Prof Yadi kembali mengajak seluruh civitas UMC agar menjaga keunggulan yang sudah ada, kuncinya jaga kebersamaan, bangun rasa memiliki yang kuat dan curahkan seluruh tenaga dan pikiran yang merupakan aktualisasi kepedulian.