Jelang Pilkades di Kabupaten Cirebon, Bupati Imron Gandeng Akademisi Untuk Curah Ilmu
UMCPRESS.ID - Desa yang maju punya korelasi dengan kualitas perangkat desa. Semakin bagus kapasitas dan daya inovasi kepala desa akan mendorong percepatan pembangunan desa, demikian sebaliknya.
Untuk itulah petuah akademisi dibutuhkan guna memberikan masukan, paparan akademis dan analisis konstruktif menjelang pemlihan kepala desa Se-Cirebon Tahun 2021 ini.
Hal itu mengemuka saat Bupati Cirebon, Imron Rosyadi berbincang dengan para akademisi dari berbagai Perguruan Tinggi di Kabupaten Cirebon, salah satunya bersama Rektor UMC, Arif Nurudin M.T.
" Saya berterimakasih atas kehadiran akademisi, salah sataunya Pak Arif selaku Rektor UMC. Kegiatan hari ini sangat penting untuk memberikan asupan informasi yang tepat, gagasan cemerlang untuk membangun desa dan indikator lainnya untuk masa depan desa yang lebih baik," ucap Bupati Imron saat bincang santai bersama akademisi di Kantor Bupati Cirebon, Selasa (6/10/2021).
Kesempatan itu, Rektor UMC, Arif Nurudin mengawali paparannya dengan mengutip nasehat Bung Hatta, Wapres RI pertama bahwa "Indonesia Tidak akan Bercahaya Karena Obor Besar di Jakarta, Tetapi Indonesia Baru Akan Bercahaya Karena Lilin-Lilin di Desa."
Pernyataan diatas, kata Arif, menggambarkan betapa pentingnya keberadaan desa bagi bangsa Indonesia.
Bahkan dalam dalam salah satu point Nawa Cita Presiden Jokowi menyatakan "Membangun desa dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan".
Pentingnya keberadaan desa kemudian melahirkan Undang-Undang Desa No 6 Tahun 2014 yang disambut sangat baik oleh seluruh kalangan baik aparat pemerintah pusat maupun daerah serta masyarakat.
Desa yang sebelumnya tidak punya banyak dana, sekarang berlimpah dana. Pertanyaannya adalah mampukan desa mengelola dana tersebut secara efektif dan efisien?
Undang-Undang Desa memberikan kewenangan kepada desa untuk dapat mengelola dana desa, aset desa, dan potensi yang dimilikinya untuk dapat meningkatkan ekonomi dan kesejahtaraan masyarakat.
Arif kembali menegaskan bahwa kapasitas Kepala Desa juga salah satu indikator good governance atau tata kelola.
Seorang Kades yang mumpuni, maka perlu mengetahui potensi desa sehingga dapat mengembangkan ekonomi masyarakat, melalui pelatihan seperti pemasaran, pengembangan usaha, pengembangan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa).
Rektor UMC kembali menjelaskan ada 412 Desa di Kabupaten Cirebon dengan beragam potensi yang dimilikinya.
Kapasitas ini sangat penting, berangkat dari sinilah, Kepala Desa mampu memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
"Jika warga ingin mengurus sesuatu, misalnya surat keterangan domisili, cukup buka aplikasi di HP (mobile phone) dan pilih menu yang diinginkan. Begitu tiba di kantor desa, maka surat itu tak sampai 5 menit sudah di tangan: tanpa antre. Kecepatan dan kemudahan pelayanan kepada warga desa menjadi ideologi kerja," terang Arif.
Mengutip pernyataan Bupati Cirebon bahwa seluruh desa di Kabupaten telah dialiri sinyal internet.
Lantas bagaimana kiprah Kepala Desa mengejawantahkan titah Bupati sehingga penduduk bisa mengakses informasi secara gratis untuk aneka keperluan.
" Masa pandemi dengan beragam kebijakan keterbatasan, warga butuh ekosistem digital telah terpasang. Belajar harus zoom dan lain sebagainya, ini mesti jadi concern Kepala Desa," fokus Rektor UMC.
Warga yang tamat sekolah dan belum berkarya difasilitasi pelatihan yang dikerjasamakan dengan perusahaan sampai bisa bekerja.
Jika itu terjadi, maka angka pengangguran dan kemiskinan sangat rendah di desa tersebut karena pemerintah desa ada di tengah-tengah persoalan warga.
Oleh karena itu, desa-desa mesti dipandu melakukan kolaborasi untuk meninggikan derajat gerakan pembangunan dan pemberdayaan.
UMC yang memasuki usianya yang ke 21 ini, senantiasa berkhidmat untuk masyarakat, SDM unggul dari Dosen dan Mahasiswa senantiasa dipersembahkan untuk bisa bersinergi dengan Desa-Desa di seluruh Kabupaten Cirebon.
" Insha Allah Pak Bupati, Kami siap berkolaborasi dan mempersembahkan yang terbaik untuk bumi pasundan, negerinya para wali, khususnya di Kabupaten Cirebon," tutup Arif Nurudin.