Jurus Mendikdasmen Dorong Kualitas Pendidikan Inklusif & Berkeadilan

Mendikdasmen, Prof Abdul Mu'ti mendorong pendidikan inklusif dan berkeadilan melalui program strategis, peningkatan kualitas guru, transformasi digital, serta penguatan sarana pendidikan untuk masa depan Indonesia unggul.

Jurus Mendikdasmen Dorong Kualitas Pendidikan Inklusif & Berkeadilan

UMCPRESS.ID - Saat bel masuk berbunyi, Rina segera merapikan buku-bukunya. Ia tersenyum lebar, bukan karena pelajaran usai, melainkan karena hari ini gurunya menggunakan metode baru yang lebih interaktif. Sejak adanya pelatihan guru yang digagas Kemendikdasmen, suasana kelas terasa lebih hidup. Rina, yang dulu merasa bosan, kini lebih semangat belajar.

Inilah visi besar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Prof Abdul Mu'ti, yakni  memastikan pendidikan berkualitas dapat diakses oleh semua anak Indonesia, tanpa terkecuali.

Melalui visi 'Pendidikan Bermutu untuk Semua', ia menegaskan bahwa pendidikan inklusif dan berkeadilan bukan sekadar wacana, melainkan sebuah gerakan nyata.

Untuk mewujudkannya, ia menginisiasi prinsip RAMAH (Responsif, Akuntabel, Melayani, Adaptif, dan Harmonis). Prinsip ini bukan sekadar jargon, tetapi diterapkan dalam setiap kebijakan yang diambil. Dengan pendekatan ini, kementerian berupaya menjawab tantangan pendidikan modern yang terus berkembang.

"Prinsip ini diterapkan untuk memastikan kementerian tanggap terhadap dinamika dan kebutuhan masyarakat, transparan dalam pengelolaan, melayani dengan sepenuh hati, adaptif terhadap tantangan masa depan, serta membangun hubungan kerja yang harmonis," tulis keterangan resmi Kemendikdasmen kepada umcpress.id, (30/01).

Salah satu langkah nyata yang telah diambil adalah peluncuran Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat. Program ini bertujuan menanamkan kebiasaan positif sejak dini, dari bangun pagi hingga tidur tepat waktu. Tidak hanya itu, keberhasilan program ini membutuhkan dukungan dari semua pihak: orang tua, guru, hingga tokoh masyarakat.

Tak hanya fokus pada siswa, Mendikdasmen juga menaruh perhatian besar pada tenaga pendidik. Pelatihan bimbingan konseling untuk guru sekolah dasar telah diberikan kepada lebih dari 1.000 guru hingga akhir 2024, dan ditargetkan menyentuh lebih dari 22 ribu guru pada 2025. Dengan pelatihan ini, guru diharapkan mampu membimbing siswa secara lebih efektif, tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam pengembangan karakter.

Komitmen terhadap kesejahteraan guru juga diwujudkan dengan alokasi anggaran Rp 33,4 triliun untuk tunjangan profesi bagi guru ASN dan non-ASN. Selain itu, percepatan sertifikasi pendidik dilakukan melalui kelulusan PPG yang mencakup lebih dari 600 ribu guru dan calon guru.

Pendidikan berkualitas juga berarti memastikan distribusi guru yang merata. Peraturan Mendikdasmen Nomor 1 Tahun 2025 diterbitkan untuk menjamin bahwa guru-guru terbaik tidak hanya terkonsentrasi di kota besar, tetapi juga menjangkau daerah terpencil.

Transformasi digital menjadi salah satu prioritas utama. Peluncuran platform Rumah Pendidikan yang mengintegrasikan lebih dari 950 layanan pendidikan dalam satu ekosistem digital menjadi terobosan besar. Dengan adanya platform ini, siswa, guru, dan orang tua dapat mengakses informasi dan layanan pendidikan dengan lebih mudah dan efisien.

Di sisi infrastruktur, sistem renovasi sekolah mulai 2025 akan dikelola dengan sistem swakelola. Dengan pendekatan ini, diharapkan pengelolaan lebih efisien dan sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan.

Kemendikdasmen juga tengah menyiapkan inovasi dalam asesmen pendidikan. Konsep baru ini dirancang untuk mengukur capaian belajar siswa secara lebih holistik, mengurangi tekanan psikologis, dan lebih relevan dengan kebutuhan pembelajaran saat ini.

Selain itu, penguatan kedaulatan Bahasa Indonesia menjadi perhatian utama. Program 'Bangga, Maju, dan Mahir Bahasa Indonesia' yang diluncurkan pada Bulan Bahasa 2024 bertujuan memperkokoh identitas nasional serta meningkatkan kompetensi berbahasa siswa.

Dengan berbagai langkah strategis ini, Mendikdasmen memastikan bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya sekadar berjalan, tetapi benar-benar maju. Dari kota hingga pelosok, dari guru hingga siswa, semua mendapat kesempatan yang sama untuk meraih masa depan yang lebih cerah. Sebab, pendidikan berkualitas adalah hak setiap anak Indonesia.