Rektor UMC Hadiri Silaturahim dan Pengajian Bulanan PDM Kota Cirebon

Rektor UMC Hadiri Silaturahim dan Pengajian Bulanan PDM Kota Cirebon
Rektor UMC, Arif Nurudin M.T (Dok: Istimewa)

UMCPRESS.ID - Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Arif Nurudin MT menghadiri silaturahim dan pengajian bulanan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Cirebon, Ahad (5/6/2022). 

Arif menilai bahwa silaturahim merupakan suatu bentuk budaya yang perlu disebarluaskan di Tanah Air. Tidak hanya dengan latar belakang agama, tetapi juga sosial kemasyarakatan.

Allah Ta’ala memerintahkan berbuat baik pada kaum kerabat, “Sembahlah Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Serta berbuat baiklah kepada kedua orangtua, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman, musafir dan hamba sahaya yang kalian miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri,” (QS. An-Nisa’: 36).

Dari firman Allah, hadits Rasul SAW dan beberapa contoh dalam kehidupan ini, jelas bahwa silaturahmi sangat bermanfaat bagi manusia. 

Dalam konteks Kemuhammadiyaan, silaturahim menandakan sebuah peradaban yang berkemajuan dan senantiasa menjaga tradisi keunggulan.

Arif mengutip pernyataan Prof Haedar Nashir bahwasanya Muhammadiyah perlu menegaskan dan terus menghadirkan pandangan Islam Berkemajuan di tengah dinamika paham dan praktik keislaman yang sangat beragam maupun dalam menghadapi perkembangan zaman yang sangat kompleks dan dinamis. 

Umat Islam mesti digerakkan untuk menjadi Ummatan Wasatha sekaligus berperan dinamis sebagai Syuhadaala al-Nas, sebagaimana dalam Surah Al-Baqarah ayat 143.

Muhammadiyah secara internal penting untuk terus melakukan dinamisasi dan transformasi gerakan.

Melalui berbagai amal usaha dan praksis gerakan yang berkemajuan, Muhammadiyah harus tampil sebagai representasi dari Khaira Ummah dan Ummatan Wasatha sebagaimana diidealisasikan dalam Alquran. 

Silaturahim juga berarti menjaga kualitas gerakan Muhammadiyah masih harus terus dioptimalkan karena dalam sejumlah hal masih ketinggalan dari golongan lain yang lebih maju. 

Kondisi ini menuntut dinamisasi dan transformasi gerakan yang lebih progresif berkemajuan.