Prodi Al-Qur'an dan Tafsir UMC Gelar Abdimas di Ponpes Nurul Mujaddid Brebes

Prodi Al-Qur'an dan Tafsir UMC Gelar Abdimas di Ponpes Nurul Mujaddid Brebes

UMCPRESS.ID - Program Studi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar pengabdian masyarakat (Abdimas) berupa pembinaan teologi yang berlandaskan surat Al-Ma’un. Kegiatan Abdimas ini  bekerja sama dengan Pondok Pesantren Nurul Mujaddid, Brebes.

Acara ini dilaksanakan pada 5, 12, dan 19 September 2024 di Pondok Pesantren Nurul Mujaddid yang dihadiri 20 jamaah.

Kaprodi Ilmu Al Qur’an dan Tafsir UMC, Dr. KH Toto Santi Aji, M.Ag mengungkapkan tantangan dakwah Muhammadiyah semakin kompleks seperti pemahaman spritual dan sosial masyarakat, serta peran pesantren dalam konteks pendidikan keagamaan, terlebih Pondok Pesantren Nurul Mujaddid, Brebes yang merupakan lembaga pendidikan Islam yang dipimpin oleh para pengurus yang sebagian besar berasal dari Persyarikatan Muhammadiyah. 

" Kegiatan Abdimas ini sangat penting untuk menjawab tantangan dakwah yang semakin kompleks. Kami berharap, melalui pembinaan ini secara kultural ini, masyarakat umum terwarnai dengan nilai-nilai Muhammadiyah, meskipun bukan bagian dari warga Muhammadiyah," ujar Dr. Toto. 

Dr. Toto menuturkan, pondok pesantren sejatinya memiliki peran penting sebagai basis penguatan komunitas yang diharapkan mampu mendukung program-program dakwah, sosial, dan pendidikan Muhammadiyah di masa mendatang.

Selanjutnya, Dr. Toto menyampaikan bahwa gerakan sosial Muhammadiyah yang berlandaskan surat Al-Ma’un mencakup tiga inti gerakan:

1. Feeding (Pelayanan Sosial): Pemberian bantuan kepada mereka yang membutuhkan.

2. Schooling (Pendidikan): Memberikan akses pendidikan yang layak bagi semua kalangan.

3. Healing (Pengobatan): Layanan kesehatan bagi masyarakat.

Sementara itu, Kyai Syarif Hanif, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Mujaddid menegaskan pentingnya pemahaman teologi Al-Ma’un bagi jamaah, agar jamaah mampu menerapkan prinsip-prinsip kemuhammadiyahan dalam kehidupan sehari-hari, meskipun tidak semua berasal dari warga Muhammadiyah.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan jamaah dapat menjadi loyalis gerakan Muhammadiyah, meskipun mereka bukan anggota resmi, dan senantiasa mendukung program-program yang dijalankan oleh Persyarikatan di bidang sosial, pendidikan, dan dakwah.