Mahasiswa UMC Ajak Anak Yatim Berdaya Lewat Kegiatan Ormawa dan UKM

UMCPRESS.ID - Dalam suasana penuh semangat kebersamaan, Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Dr. Bagus Nurul Iman, menegaskan pentingnya peran mahasiswa dalam membimbing dan memberdayakan anak-anak yatim di lingkungan kampus. Melalui kegiatan yang digerakkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) bersama Organisasi Mahasiswa (Ormawa) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), kampus ini mendorong para anak yatim untuk aktif berproses dan mengenali potensi diri mereka.
“Anak-anak yatim di sekitar kampus kami ajak beraktivitas bersama BEM, Ormawa, dan UKM. Ini bagian dari langkah awal menuju pribadi yang lebih baik, agar mereka memahami tantangan kehidupan sekaligus mampu menyalurkan bakat sesuai minatnya,” ujar Bagus dalam keterangannya di Kampus UMC, Rabu (15/10).
Menurutnya, kegiatan ini bukan sekadar bentuk kepedulian sosial, tetapi juga pendidikan karakter bagi mahasiswa agar lebih peka terhadap lingkungan sekitar. Dengan melibatkan anak-anak yatim dalam kegiatan kampus, UMC ingin menanamkan nilai-nilai empati, solidaritas, dan tanggung jawab sosial yang menjadi ciri khas pendidikan Muhammadiyah.
Program ini melibatkan tujuh UKM yang aktif di UMC, antara lain UKM Seni dan Budaya, Olahraga, Kewirausahaan, LDK (Lembaga Dakwah Kampus), Pramuka, Paduan Suara, dan Jurnalistik. Masing-masing UKM berperan memberikan pelatihan, pendampingan, serta ruang ekspresi kreatif bagi anak-anak binaan.
“Misalnya, UKM Seni mengajak mereka belajar musik dan tari, UKM Olahraga mengajarkan kedisiplinan dan sportivitas, sedangkan UKM Kewirausahaan menanamkan semangat mandiri dan kreatif,” jelasnya.
Lebih lanjut, Kepala Bagian Kemahasiswaan UMC, Dr. M. Khozinul Huda, M.Pdi, menekankan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi UMC sebagai kampus yang berdaya dan berdampak bagi masyarakat. Ia berharap sinergi antara mahasiswa dan anak-anak yatim dapat melahirkan generasi yang tangguh, berakhlak, dan siap menghadapi tantangan zaman.
Melalui kegiatan sosial berbasis pendidikan seperti ini, Khozin optimis Universitas Muhammadiyah Cirebon bertransformasi menjadi kampus inklusif yang menumbuhkan kepedulian, kreativitas, dan nilai-nilai kemanusiaan.