Prof. Khaerul Wahidin Tutup Usia, Rektor: UMC Kehilangan Tokoh Terbaik

Prof. Khaerul Wahidin Tutup Usia, Rektor: UMC Kehilangan Tokoh Terbaik
Prof . Khaerul saat khutbah Jum'at terakhir di Masjid Agung Sumber, 20 Juni 2022 (dok: istimewa)

UMCPRESS.ID -  Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin MT mengatakan UMC telah kehilangan tokoh terbaik, Prof Dr Khaerul Wahidin yang tutup usia pada Ahad (22/1/2023) malam.

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Sesungguhnya kami milik Allah dan kami akan kembali kepada-Nya. Kami semua sangat kehilangan sosok Ayahanda yang pernah bersama-sama jatuh bangun dalam membangun UMC. Dari tangan beliau, sudah banyak melahirkan para doktor dan cendekia, tidak hanya di Kabupaten Cirebon. Tapi anak didik beliau sudah menyebar di penjuru Nusantara," ucap Arif saat melayat almarhum Prof Khaerul  di kediaman duka pada senin (23/1/2022).

Arif menyampaikan bahwa almarhum adalah Guru Besar terbaik yang sudah menjalankan amanah dengan maksimal saat memimpin UMC dari tahun 2008-2020 .

Ia pun terharu mengenang perjuangan almarhum.

Bagi Arif, Prof Khaerul yang wafat pada usia 63 tahun telah meninggalkan banyak sejarah baik. Tentu ini menjadi penguat bagi Civitas Akademika UMC untuk melanjutkan perjuangannya menyiapkan SDM unggul.

Prof Khaerul, ujar Arif, selama menjadi Rektor UMC  tidak hanya membangun infrastruktur tapi juga SDM, baik Dosen dan Tendik.

"Saya bersaksi Prof Khaerul adalah oang baik. Insha Allah khusnul khotimah. UMC menjadi besar atas jasa  beliau. Wahai Sang Guru juga Ayahanda, kami akan melanjutkan semangatmu untuk UMC yang Unggul, Islami dan Profesional," tutur Arif.

Perlu diketahui, Prof. Khaerul tutup usia setelah mengalami sesak nafas pada Minggu malam sekitar pukul 20.30 WIB pada pada Ahad (22/1/2023) malam. 

Informasi tersebut segera menyebar. Ucapan duka cita datang dari berbagai kalangan baik dari tokoh masyarakat dan civitas akademik yang sangat kehilangan figur tokoh yang dikenal dekat dengan masyarakat tersebut.

M Habib Khaerussani MPd, anak ketiga almarhum Prof. Khaerul mengatakan, setelah mengalami sesak nafas pihak keluarga langsung membawa almarhum ke RS Ciremai.

“Sampai di RS Ciremai, sempat di IKG selama kurang lebih setengah jam, namun Allah SWT berkehendak lain,” ujarnya.

Menurutnya, keluarga tidak memiliki firasat apapun. Pasalnya, almarhum sehat dan beraktivitas seperti biasa.

Memang, menurut dia, almarhum punya riwayat jantung namun sudah dua tahun terakhir sehat-sehat saja.

“Sorenya masih kajian dari Maghrib menuju Isya dengan para santri di Akmala Sabila, sempat kumpul keluarga juga. Baru dirasakan itu setelah shloat Isya, sesak nafas, ketika itu hendak istirahat,” imbuhnya.

Almarhum , terang M Habib Khaerussani, semasa hidup punya banyak karya, khususnya tentang peradaban Islam, sejarah, dan banyak karya di dunia pendidikan.

Bahkan, sampai dengan akhir hayatnya, Almarhum masih aktif mengajar di IAIN Syekh Nur Jati sebagai guru besar dan masih berstatus sebagai PNS.

“Beliau S1 sampai dengan S3 nya di UIN Jakarta, mengambil jurusan Ushuluddin. Kami semua sangat kehilangan figur beliau, beliau juga perintis lembaga pendidikan Akmala Sabila yang kini menjadi salah satu lembaga pendidikan unggulan di Cirebon dengan sekitar 600 santri,” bebernya.

Banyak nasehat dan petuah yan diberikan dan dicontohkan almarhum kepada lingkungan sekitar, terutama pada anak-anaknya yakni agar selalu menebarkan energi positif dan memberikan manfaat dengan selalu peduli dan menolong orang lain.

“Anak-anak selalu diberikan pemahaman agar selalu bisa menolong dalam kondisi apapun,” katanya.