Gandeng KPA Kota Cirebon, FAI UMC Cegah Penularan HIV/AIDS di Kalangan Remaja
UMCPRESS.ID - Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Cirebon bersama Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cirebon terus melakukan berbagai ikhtiar untuk mencegah penularan HIV/AIDS di kalangan remaja sedini mungkin.
Wakil Dekan FAI UMC, Muhammad Aziz Husnarrijal S.Th.I M.Pd mengawali sambutannya dengan mengutip data Dinkes Kabupaten Cirebon menyebutkan kasus HIV/AIDS tercatat tinggi. Dari data yang dihimpun, sejak Januari hingga Juli 2022 jumlah total kasus yang ditemukan Dinkes mencapai 197 kasus HIV/AIDS di Cirebon.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 46 kasus baru yang ditemukan Dinkes sejak tahun lalu itu berasal dari kategori perilaku seks sesama jenis, yakni laki-laki seks laki-laki (LSL).
Bahkan, kata Azis, di tahun 2021 angkanya justru sangat tinggi. Dari 232 kasus HIV/AIDS baru yang ditemukan, ada 83 kasus positif dari kategori LSL. Belum lagi Laki-Laki Seks dengan Perempuan.
Padahal, sosialisasi dan edukasi baik oleh dinas maupun relawan terus dilakukan secara intensif.
"Remaja sering takut dikatakan kuno, rasa ingin tahu yang besar dan merasa diri hebat, serta tidak mampu mengatasi desakan teman atau pacar karena tidak percaya diri dan tidak berani menolak. Padahal tindakan itu sudah benar, yakni berani menolak hal-hal yang bisa menjerumuskan diri kedalam aktivitas sex yang tak bisa dipertanggungjawabkan," ujar Azis di Rubic Ruang Bicara bersama KPA Kota Cirebon, Sabtu (10 Juni 2023).
Untuk itu, Aziz kembali mengajak para remaja, khususnya mahasiswa mempelajari agama secara komprehensif. Agama memiliki peran yang penting bagi upaya membentengi maupun memperbaiki atau rehabilitasi masyarakat dari bahaya penyakit HIV AIDS.
Bagi Azis, dengan penghayatan agama yang baik, abakal dapat membentuk jiwa yang tabah dari godaan setan, sehingga tumbuh generasi yang sehat pisik dan mental.
Terlebih FAI UMC yang memiliki 2 program studi yakni prodi Tasawuf psikoterapi dan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir menjadi daya tawar tersendiri, baik pemerintah juga non-pemerintah untuk sama-sama mengatasi masalah yang sangat destruktif ini.
" Untuk tambahan infomrmasi, di UMC, program pencegahan HIV ini sudah berjalan melalui edukasi oleh kader-kader MCR dan juga melalui UKM Pikma," jelas Azis.
Sementara itu, Sekretaris KPA Kota Cirebon, Dr. Sri Maryati melaporkan bahwa pihaknya telah membentuk tim relawan yang seluruhnya usia remaja.
Para relawan yang berjumlah 10 orang ini akan melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah dan dari forum-ke forum mengenai HIV/AIDS, baik pengenalan maupun cara pencegahannya.
Remaja dinilai efektif menjadi relawan, karena remaja memiliki semangat luar biasa dalam beraktivitas dan memilki kemampuan komunikasi yang baik.
Sri juga memaparkan bahwa dari tahun 2006 sampai tahun 2019 tercatat sebanyak 24,3 persen remaja usia 15 sampai 24 tahun terkonfirmasi HIV/AIDS. Itu artinya dari sebanyak 50 ribu remaja di Kota Cirebon sekitar 114 remaja merupakan orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
" ini menjadi catatan kita semua bahwa kita tidak boleh lelah menghadapi ujian kemanusiaan. Era informasi yang semakin terbuka menjadi alarm yang mesti mendapatkan atensi publik," pungkasnya.