UMC Gandeng IATA, Dukung Industri Penerbangan di Jabar

UMCPRESS.ID - Universitas Muhammadiyah Cirebon menaruh atensi penuh terhadap hadirnya Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat. Hal ini tentunya berdampak pada pertumbuhan perekonomian di Jawa Barat maupun secara nasional semakin baik.
Demikian disampaikan oleh Rektor UMC, Arif Nurudin saat menerima Mr. Cornad Clifford, Deputy Direktor General & Corporate Secretary International Air Transport Association (IATA) yang membahas kerjasama dengan UMC di Kampus 2 Watu Belah, Kamis 20 Juli 2023
"Di Jawa Barat ada daerah Cirebon, Patimban, dan Majalengka yang merupakan segitiga strategis yang memiliki potensi untuk dikembangkan untuk menciptakan titik-titik ekonomi baru," ujar Arif.
Arif sangat menyambut baik inisiasi IATA serta mendukung upaya stakeholder penerbangan dalam rangka menggerakan kembali industri penerbangan yang sempat terdampak pandemi.
Bagi Arif, UMC yang sudah berusia ke-22 tahun ini telah melahirkan banyak profesional yang sudah memberikan sumbangsih baik di industri dan institusi pemerintah.
Dengan adanya kerjasama ini, UMC patut berbangga bahwa kampus sedang menyiapkan SDM unggul di industri penerbangan yang profesional.
"SDM di BIJB harus diisi oleh putera-puteri Jawa Barat dan UMC siap mencetak tenaga-tenaga Profesional tersebut bekerjasama dengan IATA," ujar Arif.
Menanggapi sambutan hangat Rektor UMC, Mr. Cornad Clifford juga mengapresiasi UMC sebagai kampus swasta terbesar dengan segala potensinya di Ciayumajakuning perlu bergandengan tangan dengan pihaknya.
"Jadi ini adalah kerja nyata kita bersinergi dengan dunia industri. Kolaborasi yang tepat yang saling membutuhkan," ungkapnya.
"Selama ini kita dari industri penerbangan, kita mendidik sendiri tenaga ahlinya. Kita menciptakan sendiri engineer dan mekaniknya. Harapannya kita ada pada tahapan yang fokus pada ekspansi perusahaan. Nah proses pendidikan di awal ini bisa diambil alih oleh kampus," ujarnya.
"Kita juga campaign pada kampus tentang aviasi ini memang terdampak sangat berat akibat pandemi Covid-19. Tapi ke depan kami optimistis, karena Indonesia adalah archipelago, dimanan kita membutuhkan transportasi udara," imbuhnya.
Ke depan, ia memprediksi Bandara udara Kertajati lebih awal dan akan membutuhkan tenaga ahli lebih banyak lagi, yang bisa dilahirkan oleh perguruan tinggi termasuk UMC.
"Kita harapkan adanya kerjasama antara kampus dan dunia industri untuk menunjang kembali aviasi di Indonesia," harapnya.