Wisuda Ke - 29 Oktober 2022, Rektor UMC: Gapai Cita-Cita, Ingat Orang Tua

Wisuda Ke - 29 Oktober 2022, Rektor UMC: Gapai Cita-Cita, Ingat Orang Tua
Rektor UMC, Arif Nurudin M.T (Dok: Istimewa)

UMCPRESS.ID - Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Arif Nurudin M.T mengtakan formula kebahagiaan orang tua itu, ketika buah hatinya mencapai kesuksesan akademik, seperti wisuda hari ini Sabtu (22/10/2022). 

Usai wisuda, kata Arif, orang tua juga sangat bahagia saat melihat anaknya bekerja atau membuka usaha, karena mereka tahu bahwa itu hasil dari pengejawantahan ilmu yang telah didapatkan selama mengambil studi. 

Untuk itu, Arif yang memimpin Upacara Wisuda Program D3 dan S1 ke XXIX mendorong wisudawan/wisudawati UMC agar menggapai cita semata-mata menjawab keinginan orang tua.

"Keberhasilan ananda adalah kebahagiaan orang tua, mereka tak minta apa-apa, apalagi minta balasan atas segala pemberian yang telah diberikan. Semua itu tak berarti. Ayah yang pergi pagi pulang tengah malam. Ibu yang mungkin juga ikut berjuang dengan aktivitasnya untuk mendukung sang ayah. Mereka tahu, memperjuangan anaknya tercinta, jauh lebih mulia daripada yang lain. Mereka rela berjuang. Bahkan mungkin nyawa jadi taruhan. Tapi itu tak masalah, asalkan putra-putri mereka bisa sarjana, sukses menorehkan prestasi. Anak ku, jangan kecewakan orang tua mu," pesan Arif. 

Arif juga bangga bahwa UMC di usianya yang ke 22 tahun dan wisuda ke-29 UMC periode Oktober 2022 telah meluluskan sebanyak 740 orang. Dengan demikian, UMC telah meluluskan sarjana, diploma dan profesi lebih dari 1000 orang. Dan secara keseluruhan UMC telah mencetak lebih dari 20 ribu SDM  yang unggul, islami, profesional dan mandiri. Hal ini menunjukkan kontribusi yang signifikan UMC, dalam menata peradaban Indonesia.

Lebih lanjut, Arif menyampaikan, wisuda bukan hanya sekedar sebuah seremoni dalam dunia akademik, tetapi wisuda juga merupakan pengakuan atas kelayakan mahasiswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan, kedewasaan berpikir dan bertindak serta kedewasaan emosional.

Lulusan atau sarjana merupakan gambaran nyata kredibilitas sebuah instansi pendidikan tinggi. Oleh karena itu, hal penting yang harus digenggam oleh wisudawan Universitas Muhammadiyah Cirebon adalah nilai-nilai intelektual, spiritual dan kepedulian terhadap sesama.

Ketiga nilai tersebut adalah kredibilitas yang kita bangun dan merupakan jati diri serta penjabaran luas atas visi UMC. Tentunya, tiga hal tersebut harus dijadikan pedoman para sarjana UMC dalam menjalani kehidupan di masyarakat.
 
Makna intelektual menunjukkan sarjana UMC adalah sarjana yang memiliki segudang ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam memecahkan permasalahan kehidupan baik kehidupan dirinya maupun permasalahan kehidupan sosial masyarakat.

Makna spiritual,  menunjukkan bahwa sarjana UMC, senantiasa berprilaku sesuai dengan tuntunan Al Islam dan Kemuhammadiyahan. Perwujudannya sarjana UMC harus menjadi suri tauladan dalam sikap dan prilaku di masyarakat.

Makna kepedulian, menunjukkan bahwa sarjana UMC adalah sarjana yang memiliki kepekaan terhadap kondisi yang ada di masyarakat. Perwujudannya adalah sarjana Universitas Muhammadiyah Cirebon harus mampu menjadi agen perubahan sosial di masyarakat.

Di akhir sambutannya, Arif menuturkan UMC dibangun dengan landasan kepedulian kepada masyarakat akan pentingnya pendidikan. Begitupun dengan eksistensi Universitas Muhammadiyah Cirebon harus dibangun dengan landasan kepedulian civitas akademika termasuk para alumni. 

Peran alumni dalam mewujudkan kepedulian dengan cara senantiasa menjaga nama baik Universitas Muhammadiyah Cirebon, dengan sikap dan prilaku yang baik di masyarakat.