UMC Beri Catatan Penting di Musrenbang RKPD Tingkat Kabupaten Cirebon
UMCPRESS.ID- Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Arif Nurudin M.T menghadiri Forum Musrenbang RKPD tingkat Kabupaten Cirebon dibuka Bupati, Kamis (24/3/2022).
Arif memberikan apresiasi kepada forum Musrembang RKPD Kabupaten Cirebon 2022 ini.
Menurut Arif, kegiatan ini merupakan entry poin untuk membangun keterpaduan dan sinergitas antar wilayah, antar strata pemerintahan, pemangku kepentingan maupun antar perangkat daerah, selaku penyelenggara pemerintahan dan keterlibatan Perguruan Tinggi.
Berkaitan dengan itu, Arif menyoroti PR besar Pemkab Cirebon yang mesti menjadi catatan bersama.
Arif menyarankan kepada Pemkab Cirebon agar gencar melakukan promosi terkait potensi yang dimiliki Kabupaten yang dijuluki tanah wali ini. Apalagi Cirebon menjadi daerah yang strategis di pulau Jawa.
Kabupaten Cirebon, ucap Arif, menjadi jalur perdagangan yang dilalui oleh banyak pihak, baik dari Jakarta ke Jawa Tengah, Jawa Timur hingga ke Pulau Dewata. Begitupun dengan sebaliknya.
Selain itu, performa UMC yang bakal berusia 22 tahun ini sudah terbukti, menjaga konsistensi unggul, profesional dan islami dalam melahirkan kebijakan strategis.
Melalui jalan panjang kekhidmatan kepada umat dan bangsa, UMC sejauh ini telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, industri, dan masyarakat khususnya di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) yang memiliki banyak Industri penting.
Wajar, banyak alumni UMC bisa dijumpai diberbagai sektor Industri di Ciayumajakuning.
" Alhamdulillah lulusan UMC mendominasi hampir 80% Perusahaan BUMD, Industri, Instansi Pemerintah di seluruh wilayah Ciayumajakuning. Belum lagi di level nasional, alumni kami dimana-mana. Artinya kami menyiapkan SDM terbaik untuk daerah juga kebutuhan nasional," ucap Arif kepada umcpress.id, Kamis (24/3/2022).
Lebih lanjut, Arif menjelaskan bahwa esensi program Kampus Merdeka adalah adanya keterkaitan antara kebutuhan di dunia kerja, industri, dengan hasil-hasil keluaran dari perguruan tinggi.
UMC berupaya untuk turut serta mengakselerasi kebutuhan dunia kerja, industri, dan masyarakat.
Sementara itu, Bupati Cirebon Drs. H. Imron Rosyadi, M.Ag juga mengakui kontribusi yang diberikan UMC melalui SDM unggul yang terbukti sangat kontributif sekali.
Perihal Musrenbang, Imron menyampaikan bahwa musyawarah pemangku kepentingan Kabupaten Cirebon, untuk mematangkan rancangan RKPD Kabupaten melalui sinkronisasi dan sinergitas. Ini juga hasil usulan sektoral, kewilayahan dan pokok-pokok pikiran DPRD. Nanti hasilnya akan digunakan untuk pemutakhiran rancangan Renja perangkat daerah.
"Ini supaya visi dan misi pembangunan Kabupaten Cirebon tercapai. Perencanaan pembangunan di tahun 2023, merupakan penjabaran tahun ke-4 RPJMD Kabupaten Cirebon tahun 2019-2024," jelasnya.
Imron menjelaskan, upaya-upaya dalam mencapai target pembangunan daerah terus dilakukan dan ditingkatkan. Tercatat, pada tahun 2021 rata-rata lama sekolah berada di angka 7,10, yang berarti berhasil melebihi dari target yang ditetapkan, yakni 7.05. Demikian jugadengan tingkat kesempatan kerja yang berada di angka 89,624 dari target 88.884.
"Tingkat pengangguran terbuka dapat turun di angka 10,38 dari target 11,12. Keberhasilan ini tentunya merupakan bentuk komitmen Pemkab untuk memajukan Kabupaten Cirebon," ucapnya.
Imron juga menyebutkan, beberapa sektor sudah berhasil mencapai target. Diantaranya reformasi birokrasi dan pelayanan publik. Ada juga kemiskinan, kualitas sumber daya manusia dan nilai-nilai kehidupan masyarakat. Disamping itu, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dinilai cukup baik.
"Oleh karena itu, tema pembangunan Kabupaten Cirebon tahun 2023 adalah Peningkatan Nilai Tambah dan Daya Saing Komoditi Unggulan. Ini didukung oleh pembangunan SDM unggul, serta layanan publik yang berorientasi dan kebijakan kepada masyarakat," papar Imron.
Sementara itu, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Cirebon, Suhartono menyebutkan, pasca pandemi penerapan strategi diperlukan. Ini dalam upaya menangani isu strategis, permasalahan, dan tantangan pembangunan. Diantaranya, fokus pada permasalahan utama seperti banjir, sampah, pendidikan, peningkatan layanan kesehatan, layanan publik, dan penanganan pandemi Covid-19.
"Saya minta nanti, dalam proses penyusunan RKPD tahun 2023 ini, seluruh pimpinan dan aparatur daerah, serta seluruh perangkat stakeholder untuk dapat integrate inovatif, dan kolaboratif," pungkasnya.
Acara tersebut juga dihadiri anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Dapil Cirebon, Asisten Administrasi Umum Daerah Pemprov Jabar, perwakilan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, perwakilan Bappeda Provinsi Jawa Barat, Wakil Bupati Cirebon, pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten Cirebon, unsur Forkopimda Kabupaten Cirebon, serta para Kepala SKPD.