Rektor UMC: Melalui Darul Arqam, Kita Siapkan Pemimpin Masa Depan
UMCPRESS.ID - Rektor Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) Arif Nurudin MT mengatakan UMC yang kini sudah 23 tahun telah melahirkan banyak prestasi tak terhingga. Ragam prestasi ini seyogyanya tidak cepat berpuas diri, namun menjadi momentum penting untuk memupuk semangat memajukan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM).
Semangat yang mesti dijaga adalah tegak lurus pada Pedoman Hidup Islam Warga Muhammadiyah (PHIWM), menjaga profesionalisme, unggul dan mandiri. Hal inilah yang menjadikan UMC sebagai rahimnya pemimpin masa depan.
Hal ini dikatakan Arif kepada peserta Darul Arqam yang diikuti oleh Struktural dengan tajuk "Aktualisasi Risalah Islam Berkemajuan dalam Memimpin Amal Usaha Persyarikatan" di Meeting Room UMC, kampus 2 Jl Watubelah Cirebon, Rabu-Sabtu (27-30/9/2023).
Arif mengucapkan terimakasih kepada Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) UMC, Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D, Wakil Rektor II, Dr. Badawi dan Wakil Rektor III, Dr. Wiwi Hartarti serta Dekan, Wakil Dekan, Kaprodi, Ketua Lembaga dan Struktural lainnya yang sudah hadir membersemai di kegiatan yang sangat dinantikan ini.
Apresiasi terbaik kepada pemateri juga disampaikan kepada Prof Ahmad Dahlan, Bahtiar Dwi Kurniawan, S.Pil.I,MPA, Dr. M. Fajri, Dr. Ace Somantri, Dr. Faiz Rafdhi,M.Kom, Prof. Dr. Bambang Setiaji, dr. Agus Taufiqurrahman.M.Kes.,Sp.S, Prof Mahmud dan Dr. Husni Amriyanto Putra.
"Melalaui Darul Arqam ini, Insha Allah kita menjaga nilai-nilai unggul ini secara konsisten. Untuk mencapai keunggulan tentu harus melalui proses yang panjang salah satu proses yang dilakukan ialah dengan diselenggarakannya Darul Arqam Pimpinan Struktural UMC yang diikuti Raktor, Wakil Rektor, Dekan, Kepala Program Studi dan kepala lembaga," ujar Arif.
Arif mengajak seluruh peserta agar memperkokoh ukhuwah islamiyah, menjaga nama UMC dan menerapkan sifat-sifat baik untuk saling mendukung masa depan yang lebih baik.
UMC, menurut Arif, berfungsi sebagai center of excellence within the region (uswah hasanah, pusat keunggulan) di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat serta sebagai driving force (kekuatan penggerak) gerakan dakwah dan tajdid Muhammadiyah yang melintasi zaman untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
“UMC adalah ladang dakwah dan kaderisasi, oleh karena itu pembinaan tiada henti kepada pimpinan, dosen, tendik agar memahami, menyadari, memiliki komitmen dan mengimplementasikan program dakwah dan kaderisasi sebagai bagian integral seluruh proses Pendidikan,” katanya.
Dijelaskan Arif, dakwah perlu ditempatkan dalam konteks dakwah ke-Rahmatan dan dakwah Kerisalahan. Dakwah ke-Rahmatan dimensinya sangat luas. Tata kelola, mutu, imej, reputasi, luaran pendidikan (seluruh sistem pendidikan). Kaderisasi juga untuk semua aspek, kader global, kader bangsa, kader umat, kader Persyarikatan, kader ORTOM.
“Bapak ibu sebagai pimpinan di kampus Muhammadiyah tentu harus memiliki spirit perjuangan Muhammadiyah bagi kemajuan dakwah dan tajdid yang memberi maslahat bagi umat dan kemanusiaan semesta,” ucapnya.
Arif menjelaskan bahwa sejak UMC didirikan, segala upaya-upaya sosial yang merupakan bagian dari semangat amaliyah, di mana amal memiliki dimensi transendensi. Dalam Al-Quran, disebutkan bahwa mereka yang beramal saleh dan beriman, baik laki-laki maupun perempuan, akan memperoleh kehidupan yang baik (QS.An-Nahl: 97).
Ia pun menerangkan bahwa UMC memiliki tekad untuk terus berkontribusi dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Bekerja di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) adalah bentuk dari aktualisasi risalah islam bekemajuan. Artinya, ketika putra-putri terbaik bangsa mendaftarkan diri di Universitas Muhammadiyah Cirebon, sejatinya mereka mengakui jika ingin membentuk pribadi unggul, profesional dan mandiri, maka pilihannya adalah UMC. Kita memiliki target 3000 mahasiswa baru, ini tidak hanya semata soal jumlah tapi kita ingin mengkader banyak agen dakwah Muhammadiyah. Dari kampus inilah, masa depan diukir, dari kampus ini pula, kelak lahir bupati, walikota, anggota DPRD/DPR RI, Menteri hingga Presiden. Inilah semangat kita bermuhammadiyah di UMC, mencetak pemimpin masa depan," pungkas Arif.
Kegiatan DA ini juga dirangkai dengan outbond yang melatih meningkatkan keberanian dalam bertindak maupun berpendapat, membentuk pola pikir yang kreatif, serta meningkatkan kecerdasan emosional dan spiritual dalam berinteraksi.
Tampak peserta DA mengikuti dengan antusias setiap materi yang diberikan. Ragam pertanyaan terlontar dari setiap peserta kepada setiap paparan pemateri.
Sejatinya melalui Darul Arqam ini menjadi penentu arah dan jati diri sebagai sosok seorang kader. UMC terus senantiasa berupaya sekuat tenaga dalam rangka menghasilkan sosok kader yang memiliki kompetensi keilmuan, kecakapan, kemasyarakatan, kepribadian dan kepeloporan gerakan sebagai sosok seorang kader.
Terakhir, Arif berharap kader Muhammadiyah yang ada di UMC semakin siap dalam menjawab tantangan di masyarakat dalam era teknologi informasi. Sehingga dapat membantu terwujudnya cita-cita persyarikatan Muhammadiyah dan visi misi Universitas Muhamamdiyah Cirebon.