Menguak Banyak Hikmah, UKM Teater Roempoet UMC Gelar Pementasan Pelangi

Menguak Banyak Hikmah, UKM Teater Roempoet UMC Gelar Pementasan Pelangi

UMCPRESS.ID - Unit Kegiatan Mahasiswa  Teater Roempoet Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) bakal menggelar Pementasan “Pelangi”, panggung sebagai habitus Teater Roempoet”  Karya Nano Riantiarno pada Sabtu besok, 09 Maret 2024 dengan dua kali pementasan pada pukul. 14:30 WIB dan 19:30 WIB bertempat di Gedung Kesenian Nyimas Rarasantang Kota Cirebon.

Ketua Umum Teater Roempoet UMC, AlanMaulana  memaparkan bahwa naskah Pelangi Karya Nano Riantiarno mencari relasi antara toleransi dan dinamikanya dalam ruang paling intim, dalam darah, dalam hubungannya dengan cita juga cinta. 

Naskah ini dibuka dengan konflik tetangga yang memicu kekhawatiran, pun pada akhirnya mempertanyakan ulang arti toleransi, sejauh mana batas toleransi yang menubuh dalam pengalaman menjelma sebagai sikap keseharian. Diskriminasi rasial, gender, serta agama seringnya muncul dalam bahasa paling halus dan sembunyi. Memaksa siapaun lebih peka pada ingatan pribadi, sudah sejauh mana keikhlasan itu disadari? Atau sedekat apa?

Alan memastikan siapapun yang menyaksikan teater ini bakal menikmati dan mendapatkan banyak lesson learned (hikmah)

" Yang gak nonton, nyesel, banyak kisah dan hikmah yang bisa kita dapatkan dari pementasan ini," ujar Alan melalaui keterangannya yang diterima umcpress,id, Jum'at (8/3/2024). 

Selain itu, Alan menegaskan bahwa diksi Pelangi tidak ada relasinya dengan LGBTQ+.Terlebih semangat para punggawa di teater ini adalah bergerak serius secara intensif dan ekstensif dalam berdakwah lewat seni budaya.

Menurut Alan, kegiatan ini juga dimaksudkan sebagai bentuk munggahan yang menurutnya paling tepat untuk menyambut kedatangan bulan suci dengan ibadah kekaryaan sebagai bentuk persembahan dan kerja- kerja sosial.

" Jadi saya luruskan sekaligus tegaskan bahwa diksi pelangi tidak ada kaitannya dengan LGBTQ+," kata Alan.

Lebih lanjut, Alan  menjelaskan, Norbertus Riantiarno atau lebih akrab dipanggil Mas Nano dikenal sebagai dramawan terbesar dalam dekade 1980-an. Nano telah aktif di teater sejak 1965 di kota kelahirannya, Cirebon. Karya-karyanya cukup banyak. Konsepsi Nano dalam berteater yaitu “kemarin atau nanti : teater tanpa selesai”. Dengan konsepsi ini Nano memberi nama teaternya “Teater Koma”.

Maksudnya teater yang tidak pernah selesai. Sang dramawan berada dalam proses pencarian yang terus menerus. Proses tersebut untuk mencari kesempurnaan drama-dramanya atau identitas keseniannya. Dalam karya dan pentasnya, Nano menyajikan banyak kehidupan kumuh. Nano menampilkan kehidupan rakyat gembel dengan permasalahannya.

Berikut tim yang terlibat dalam pementasan ini:

  1. Sutradara: R Ammar Fauzaan
  2. Asisten Sutradara: Firda Nisabillah
  3. Aktor: Nadia Ayu Azzaharah, Geulis Diah Rosalia, Bella Meildia, Siti Nur Hidayah,Muhammad Hanif Zaidan, Aman Abdurahman, isoludin, Dinar
  4. Pimpinan Produksi: Sutisna
  5. Penata panggung dan cahaya: Deo Prasetyo, Sule
  6. Musik: Azzraha Chaterine Lasena, Suhaili Al ayyubi Murod
  7. Make-up & kostum: Ayu Linatin, Puput
  8. Tim produksi: Nauli Auliani, Naila Aulia Chaerunisa beserta seluruh jajaran Tim Produksi UKM Teater Roempoet